Polo Mata
Thriller
Kategori
2,635
Dilihat
0
Suka
Blurb
Genre: Romance-Thriller
Setelah malamnya nonton film horor berdua, Rahma tiba-tiba melihat Harun, suami yang telah dinikahi selama tujuh tahun sudah berubah menjadi sosok buruk rupa ketika mereka terbangun paginya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa mungkin itu hanya sekedar ilusi karena film horor yang ditontonnya? Atau sesuatu yang lain yang hanya bisa dibaca dengan mata batin?
Premis
Seorang istri tiba-tiba takut melihat wajah suaminya setelah nonton film horor berdua, dan ternyata dia diguna-guna sahabatnya sendiri.
Pengenalan Tokoh
RAHMA ANDRIANI Rahma Andriani a.ka. Rahma lahir di Malang, 11 Maret 1989. Berzodiak Pisces. Bergolongan darah B. Dia anak kedua dari empat bersaudara. Dia merupakan anak dari pasangan Fatma (orang Bugis) dan Hamka (orang Jawa). Rahma besar di Malang sampai SMP. Ketika masuk SMA, Rahma terpaksa harus pindah ke Bone, Sulawesi Selatan, karena orang tuanya yang seorang PNS dipindahtugaskan ke Bone. Rahma bekerja sebagai PNS di Dinas Perpustakaan dan Kerarsipan Daerah. Rahma memiliki sifat yang sedikit manja dan penuh cinta. Dia juga memiliki tingkat kepercayaan yang besar sama orang lain. Sekali memiliki hubungan yang erat sama orang, dia akan percaya luar biasa sama orang tersebut. Itu pula yang membuat Rahma menjadi perempuan sangat setia dan jujur pada pasangannya. Meskipun begitu, Rahma termasuk orang yang memiliki sifat khawatir yang berlebih pada apapun, gampang risau dan merasa bersalah, dan ketika kecemasannya mendominasi, dia tidak akan bisa bekerja dengan fokus dan bahkan jadi pelupa. Rahma juga agak keras kepala. Rahma memiliki ketakutan yang besar pada gelap dan hantu. Hal itu terjadi karena waktu di Malang, Rahma pernah secara tidak sengaja terkurung di gudang seharian. Dalam gudang itu, dia mendengar suara-suara aneh yang membuatnya kian ketakutan. Setelah kekunci di gudang, dia demam tinggi berhari-hari. MUHAMMAD HARUN Muhammad Harun a.ka. Harun lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, 06 Juni 1987. Berzodiak Cancer. Bergolongan darah O. Dia anak tunggal dan yatim piatu. Ayah Harun meninggal dalam kecelakaan motor saat Harun masih SMP Kelas 1, sementara setahun kemudian ibunya menyusul karena pendarahan di kepalanya setelah jatuh di kamar mandi. Harun pun tinggal bersama pamannya seraya membantu pamannya berjualan di pasar. Lulus SMA, Harun mendapatkan beasiswa dan kuliah di Jojga. Lulus kuliah, Harun mulai bergabung di PT Segar Sejahtera. Awal bergabung, dia masih seorang Sales. Karena kegigihannya dalam bekerja dan perusahaan kian berkembang selama dia bergabung, Harun terus mendapatkan promosi jabatan sampai akhirnya jadi Supervisor di perusahaan tersebut. Harun termasuk introvert. Dia lumayan tertutup, tidak banyak bicara, dan tak banyak bergaul sehingga terkesan misterius dan dingin. Meskipun begitu, Harun termasuk laki-laki yang cerdas. Dia selalu masuk peringkat tiga besar di kelas. Ditinggal kedua orang tua sejak kecil, Harun menjadi sosok yang sangat mandiri, pekerja keras, tidak gampang menyerah, dan punya semangat juang yang tinggi ketika menginginkan sesuatu. Itu pula yang membuatnya menjadi laki-laki yang awalnya pendiam menjadi laki-laki yang sedikit cerewet saat menjadi seorang sales. Selain itu, Harun memiliki pasokan sabar yang sangat besar. Harun awalnya tidak menyukai film horor. Dia sedikit trauma melihat darah dan kematian ketika ayahnya meninggal kecelakaan dengan tubuh berlumur darah. Namun, kehadiran Narti, pacarnya sejak SMP-SMA yang terus menerus mengajaknya nonton film horor berdua, dia malah ketagihan. Dia bahkan merasa kurang kalau tidak nonton film horor dalam seminggu. SUNARTI Sunarti a.ka Narti lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, 09 Februari 1989. Berzodiak Aquarius. Bergolongan darah O. Dia anak pertama dari dua bersaudara. Narti hanya tinggal bersama ibunya yang mengidap asma dan maag akut yang ketika kesehatannya lagi drop, dia hanya bisa terbaring lemah di ranjang, dan juga tinggal sama adiknya yang masih SMA. Ayahnya Narti meninggal saat adiknya masih bayi karena serangan jantung. Narti bekerja sebagai admin di PT Segar Sejahtera. Narti seorang perempuan yang humoris, mudah bergaul, dan memiliki sifat progresif sehingga memberikan manfaat di sekitarnya. Selain itu, dia mudah tersentuh pada hal-hal yang berjiwa kemanusiaan. Walaupun begitu, Narti mudah tersinggung dan agak sensitif. Dia cenderung emosional dan berperilaku memberontak ketika hal yang didapatkan tidak sesuai dengan keinginannya. Narti juga termasuk perempuan yang suka berpura-pura. Narti pacaran dengan Harun saat kelas 1 SMP yang saat itu Harun sudah kelas 3 SMP. Mereka menjalani hubungan itu secara sembunyi-sembunyi. Meskipun begitu, Narti dan Harun menjalani hubungan yang sangat erat dan cukup romantis. Mereka sering makan berdua, nonton film horor berdua, dan juga liburan berdua. Saat masuk SMA, Narti menjadi kenal sama Rahma karena sifat SKSD (sok kenal sok dekat) yang dia miliki, bahkan mereka jadi bersahabat. Narti yang termasuk pendengar setia sering menjadi tempat curhat Rahma. Persahabatan mereka semakin dekat setelah di sekolah mereka merasa senasib seperjuangan. Narti sering diam-diam cemburu dengan sikap Rahma yang suka memuji Harun di hadapannya. Narti bertambah cemburu ketika Rahma terang-terangan mengakui kalau dia mencintai Harun. Puncak cemburu Narti ialah ketika Rahma dilamar Harun. Dia emosi luar biasa. Namun, dia tetap bertahan pada kepura-puraan karena dia juga merasa tidak berguna kalau mereka akhirnya tahu kalau dia juga cemburu.
Sinopsis
Setelah nonton film horor bersama, Rahma (32) tiba-tiba saat terbangun paginya melihat Harun (34) suaminya sebagai sosok berwajah buruk rupa. Rahma memang tidak suka nonton film horor apalagi cuma berdua dengan Harun, tapi karena Narti (32), sahabatnya yang biasa nonton bersama mereka tak sempat datang, dan Harun terus membujuknya, dia terpaksa nonton berdua. Dan ketika pagi itu Rahma tak lagi berani melihat Harun, mereka mulai saling menyalahkan penyebab kondisi Rahma demikian. Namun, mereka tak bisa terus-terusan saling menyalahkan. Mereka segera mencari cara agar Rahma kembali melihat Harun sebagai sosok suaminya.
Suatu waktu, Rahma dapat saran dari Ratna (36), rekan kantornya, berobat ke dukun. Rahma mendiskusikan itu pada Harun, tapi Harun menolak. Harun tak percaya dukun karena selama nonton film horor, dukun tak pernah ada yang benar. Namun, Fatma (62), ibunya Rahma terus mendesak Rahma dan Harun berpisah. Fatma memang dari dulu tidak pernah merestui hubungan Rahma dan Harun sehingga kejadian itu membuatnya semakin berapi memisahkan mereka. Hal itulah yang akhirnya membuat Harun tak lagi punya pilihan lain, ditambah desakan Fatma, Rahma segera dibawa berobat ke dukun. Dari dukun mereka tahu kalau Rahma ternyata kena "Polo Mata" semacam guna-guna sehingga seseorang tidak suka melihat wajah pasangannya. Dukun itu pula yang kemudian memberitahu kalau "Polo Mata" tersebut dikirimkan oleh seorang perempuan dari masa lalu Harun, yang tak lain ialah Narti, sahabat Rahma, mantannya Harun. Karenanya, mereka tak lagi mendatangi dukun itu sebab tak percaya dengan apa yang dikatakannya.
Harun menemukan cara yang lain, ruqyah. Kebetulan, rekan kantornya, Fadli (34) paham metode ruqyah. Rahma lalu diruqyah. Sekali dua kali, ruqyah itu tak berhasil. Guna-gunanya terlalu kuat dan bahkan komplikasi. Rahma dan Harun semakin bingung dan hampir-hampir menyerah. Harun bahkan berkata pada Rahma kalau lebih baik mereka pisah, seperti kehendak Fatma. Mereka sudah menikah tujuh tahun, tak punya anak, dan sekarang Rahma tak bisa melihatnya.
Rahma tentu tidak mau berpisah. Dia sudah mencintai Harun dengan luar biasa. Makanya, Rahma segera mencari cara lain lagi. Dia pun berpikir kalau ketakutannya pada film horor yang mungkin membuatnya seperti itu. Lantas, demi menyembuhkannya, dia mesti berani. Rahma pun menonton seluruh koleksi film horor milik Harun, juga menonton seluruh film horor yang baru tayang di bioskop. Dia melakukannya sambil meminta Narti menemaninya. Meskipun masih curiga pada Narti, tapi dia berusaha menanamkan pikirannya kalau Narti ialah sahabatnya sejak dulu, sahabat yang akan hadir dalam suka dukanya. Selama nonton film horor, Rahma terus-terusan menjerit. Dia benar-benar menyiksa dirinya. Sampai kemudian, setelah merasa sudah mulai berani nonton film horor, Rahma mendatangi Harun. Dia memandangi Harun tanpa ragu, tapi rupanya gagal. Dia masih takut.
Di sisi lain, Narti yang mulai merasa iba pada Rahma, mulai merasa bahwa Rahma memang mencintai Harun begitu tulusnya. Dia pun segera mendatangi dukun yang selama ini didatanginya untuk mengirimkan guna-guna pada Rahma, termasuk "Polo Mata" dan guna-guna agar Rahma tak pernah bisa hamil. Narti berniat melepas semua guna-guna itu. Namun, kata dukun itu, guna-gunanya sudah terlalu kuat sehingga sudah sangat sulit melepaskannya. Ada satu cara, katanya, seseorang harus jadi tumbal. Narti berpikir. Dia paham dia sudah dibutakan cinta. Dia sudah diam-diam masih mencintai Harun sehingga menyiksa sahabatnya. Maka demi menebus kesalahannya, dia rela mengorbankan diri.
Sementara itu, Harun kembali memanggil Fadli untuk meruqyah Rahma. Jika sekali lagi tidak berhasil, mereka pasrah kalau akhirnya harus berpisah. Beruntung, ruqyah itu ternyata berhasil. Rahma kembali bisa melihat Harun sebagai sosok suaminya. Mereka berpelukan bahagia. Rahma juga tak lupa pada Narti. Dia ingin meneleponnya, tapi pesan singkat dari Narti lebih dulu mengalihkan perhatiannya. Pesan singkat itu rupanya dikirim adiknya Narti yang berkata kalau Narti sudah meninggal.
Cerita berakhir saat Rahma memberi kabar kalau dia hamil. Harun sangat bahagia. Mereka pun tak lupa membagikan kebahagian itu pada Fatma.
Rekomendasi