15. Bagian 15

79. INT. RUMAH WIDURI — DAPUR - EVENING 79

 

Widuri memasak makan malam. Oki menemani. Sembari bermain ponnsel.

 

CLOSE TO WAJAN: di wajan ada tumis jamur tiram cabai hijau.

 

Asap mengepul ke udara.

 

Terdengar suara salam.

 

Widuri dan Oki saling menoleh. Pandangan Widuri ke Oki menyuruhnya mengecek ke depan.

 

Oki berjalan ke depan. Sembari menjawab salam.

 

OKI

Wa’alaikumsalam.


80. INT. RUMAH WIDURI — RUANG TENGAH - CONTINUOUS 80

 

Rahmi masuk. Dia baru saja pulang kerja. Tangan kanannya menenteng kantung plastik besar.

 

Rahmi meletakkan kantung plastik berisi makanan di meja.

 

Oki mendekat. Dia menoleh kantung plastik di meja. Lalu ke ibunya.

 

Oki mengambil tangan ibunya dan salim.

 

RAHMI

Ambil piring, Ki. Terus kita makan.

 

OKI

Makanannya belum siap, Bu. Masih dimasak Kak Wid.

 

Rahmi menoleh Oki. Tatapannya membuat Oki merasa tidak nyaman.

 

RAHMI

Ambil piring terus kita makan. Itu (Rahmi menunjuk kantung plastik di meja dengan dagu) ibu sudah beli makanan.

 

Oki merasa serba salah. Tapi dia tidak punya pilihan. Dia terpaksa pergi ke belakang.

 

81. INT. DAPUR — CONTINUOUS 81

 

Widuri memasukkan tumis jamur yang sudah masak ke wadah.

 

Oki masuk. Raut mukanya menyimpan rasa bersalah. Dia mengambil tiga piring di rak.

 

Widuri memperhatikan Oki. Pandangannya penuh tanya.

 

Oki menghindar dari tatapan Widuri. Dia merasa tidak punya pilihan. Akhirnya dia memberi tahu Widuri.

 

OKI

(Nyaris tak terdengar)

Ibu beli makanan.

 

Widuri menghela napas. Berusaha mengabaikan informasi barusan. Dia lalu membawa makanan masakannya ke ruang makan. Oki menyusul. Perasaan bersalahnya tak hilang-hilang.

 

82. INT. RUANG MAKAN — CONTINUOUS 82

 

Widuri masuk. Dia meletakkan makanan di meja. Sebelum duduk, dia salim ke ibunya.

 

Oki masuk. Dia meletakkan tiga piring di meja. Dia melipat muka.

 

Widuri berusaha rileks. Dia menuang teh ke dalam tiga gelas. Sementara Rahmi mengambil piring. Dia membuka kantung plastik dan mengeluarkan dua bungkus makanan yang isinya ketoprak.

 

Rahmi memindah satu bungkus ketoprak ke dalam piringnya. Lalu mulai makan.

 

Oki diam-diam melirik Widuri.

 

Widuri merasakan lirikan Oki. Dia menoleh. Tersenyum tipis. Lalu mengambil makanan dan mulai makan.

 

Oki terpaksa makan ketoprak. Dia ingin pergi. Tapi dia merasa tidak berdaya.

 

Rahmi makan paling cepat. Raut mukanya jengah. Dia menyelesaikan makannya paling awal.

 

Rahmi memberesi piring dan gelas bekas makannya. Lalu membawanya ke belakang.

 

83. INT. RUANG CUCI PIRING — MOMENTS LATER 83

 

Widuri sibuk mencuci piring.

 

Terdengar bunyi handphone. Dia berhenti. Lalu mengelap tangan.

 

Ada pesan chat dari Mang Ikhsan.

 

Mang Ikhsan: Neng, bilang sama ibu. Besok Pak Bahri mau ke kios dan bicara sama ibu. Kabari secepatnya. Pak Bahri sudah WA ibu. Tapi nggak dibalas-balas.

 

Widuri mengulang baca pesan chat Mang Ikhsan. Matanya terasa panas.

 

Mang Ikhsan: Bilang ibu sekarang ya neng.

 

Widuri tidak membalas. Dia menghirup udara pahit.

 

Widuri bangkit. Dia berjalan gontai menuju kamar ibunya.

 

84. INT. DEPAN KAMAR RAHMI — CONTINUOUS 84

 

Pintu kamar Rahmi membuka separo. Widuri mengintip ke dalam. Tampak Rahmi tidur pulas.

 

Widuri tidak berani masuk. Dia mengetik pesan ke Mang Ikhsan. Isinya: kata ibu iya mang. Besok jam 5 sore sepulang ibu kerja. Ibu bisanya jam segitu karena enggak bisa izin keluar pas jam kerja.

 

Widuri mematikan handphone. Tak mau lagi membaca balasan dari Mang Ikhsan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar