155. INT. RUMAH NENE MARNI-KAMAR SAMUEL — SIANG
Kita melihat SAMUEL dengan pakaian santai tengah menulis di buku.
NENE MARNI (O.S)
Neo, ada Bu Santi dan Pak Roni di depan!
SAMUEL/NEO
Iya, sebentar!
SAMUEL berhenti menulis kemudian beranjak meninggalkan kamar.
CLOSE UP, Kamera shooting tulisan di buku SAMUEL.
SAMUEL/NEO (V.O)
(Tulisan di buku)
Bahkan beberapa minggu setelah berhenti menjadi guru, hari-hariku masih berputar dengan bahagia.
156. EXT. HALAMAN RUMAH NENE MARNI — SIANG
SAMUEL keluar dari rumah, menemui SANTI dan RONI yang masih duduk di atas sepeda.
SANTI
Oh, kamu baru bangun tidur?
SAMUEL/NEO
Emang apalagi yang bisa dilakukan sama pengangguran?
SANTI
Ooh.., aku iri. Aku sama Roni tiap malam begadang ngoreksi jawaban UAS. Oh iya, nanti malam nongkrong di jalan yuk. Tahun baruan, katanya biasanya lumayan rame pedagang. Iya kan Ron?
RONI
Heem
SAMUEL/NEO
Oke
CUT TO:
157. EXT. JALAN — MALAM
Terlihat JALAN yang dipenuhi penjual makanan dan warga beserta obor sebagai penerangan. Lampu-lampu di pasang masih dalam keadaan mati. SANTI, SAMUEL dan RONI datang dan menatap takjub.
SANTI
Wah, haruskah kita mencicipi semuanya?
RONI
Yang ada makin gendut kamu.
SANTI melirik tajam RONO kemudian membeli jagung bakar. RONI membayarkan pembelian SANTI.
SANTI, RONI dan SAMUEL duduk di depan jalan sembari memakan jagung bakar.
SANTI
Banyak hal yang udah dilalui, aku jadi kepikiran kita bakal tetap sahabatan kaya gini kan walau nanti udah pergi dari sini? Emm.. Aku sama Roni Januari udah selesai, kalau kamu mau sampai kapan di sini?
SAMUEL/NEO
Emm, aku juga ngga tahu. Sejujurnya, aku masih bisa di sini sampai detik ini itu sebuah keajaiban
SAMUEL tertawa, sedangkan SANTI mengernyitkan keningnya.
SANTI
Kamu ngomong kek begitu kek ada yang bakal nyulik kamu aja.
SAMUEL tersenyum sendu, RONI menatap sedih ke SAMUEL.
SANTI
Ga perlu terlalu mengkhawatirkan banyak hal Neo, Roni. Life is more worth than you think, kita masih punya banyak hal buat bahagia walaupun cuma makan jagung kaya gini.
RONI
Kamu bahagia saat ini San?
SANTI mengangguk.
SANTI
Kalian itu ada di piramida teratas orang yang berharga bagi aku.
SAMUEL/NEO
Tinggian gue apa Roni San?
SANTI mencebik kesal, membuat SAMUEL tertawa. Seorang BAPAK TUA tiba-tiba berteriak--
BAPAK TUA
Sepuluh detik lagi berganti tahun!
SANTI, RONI dan SAMUEL berdiri bersama warga sekitar dan menghitung mundur bersama-sama.
WARGA
(Berhitung bersama-sama)
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1
LAMPU JALAN dan LAMPU RUMAH tiba-tiba menyala membuat warga terpekik kegirangan tidak terkecuali SANTI.
SANTI
Ron, lampunya nyala! Desa kita udah dialiri listrik Ron!
SAMUEL menatap SANTI yang kegirangan sembari menatap RONI. SAMUEL tersenyum kemudian berjalan menghampiri NENE MARNI dan memeluknya.
SAMUEL/NEO
Selamat tahun baru, Nene!
FADE IN
158. EXT. HALAMAN RUMAH NENE MARNI — PAGI
SAMUEL keluar dari rumah dengan terburu-buru.
NENE MARNI
Kenapa terburu-buru banget?
SAMUEL/NEO
Anak-anak lagi classmeeting Ne, Neo mau lihat sebentar.
NENE MARNI
Classmeeting apa itu?
SAMUEL/NEO
Berangkat dulu Ne.
SAMUEL mengayuh sepeda meninggalkan rumah.
159. EXT. POS RONDA — PAGI
Terlihat segerombolan BAPAK-BAPAK tengah memasang televisi di pos ronda ketika SAMUEL melewati jalan di depan pos ronda. SAMUEL berhenti dan menyapa mereka.
SAMUEL/NEO
Sedang apa ini Baptua?
BAPAK DI POS RONDA
Oh, ini Bapa Kepala Desa memberi televisi, katanya dari pemerintah. Karena bingung ditaruh dimana, kami taruh saja di pos ronda agar bisa di tonton bersama, Pak Guru.
SAMUEL/NEO
Dikasih televisi juga Pa?
BAPAK DI POS RONDA
Iya. Ngomong-ngomong ini Pak Guru pagi-pagi mau kemana?
SAMUEL/NEO
Oh, saya mau ke sekolah Pak. Anak-anak lagi lomba antar kelas, saya rindu dengan mereka.
BAPAK DI POS RONDA
Oh, jenguklah Pak. Pasti anak-anak juga rindu dengan Pak Guru.
SAMUEL/NEO
Kalau gitu saya permisi dulu Pak
SAMUEL kembali melajukan sepedanya ke sekolah.
Televisi di pos ronda yang semula buram kemudian menjadi jelas. BAPAK-BAPAK di pos ronda bersorak senang, tetapi kemudian langsung terdiam begitu televisi menyiarkan berita KASUS PEMBUNUHAN DAN PENCARIAN SAMUEL.
PENYIAR BERITA (NEWS)
Pemirsa, pencarian pelaku pembunuhan putra politisi Bapak Mahendra Ariyanto telah menemukan titik terang. Polisi sudah melacak keberadaan SA yang kini di duga berada di Nusa Tenggara Timur.
BAPAK-BAPAK terlihat terkejut sembari menatap satu sama lain.
INTERCUT:
160. EXT. SDK PELITA HARAPAN — PAGI
SAMUEL berdiri di depan kelas menyaksikan SENO, DANAR, BIMO, MELATI dan MALA bermain RANGKU ALU di tanah becek, depan sebuah sekolah berdinding papan sembari menyanyikan lagu POTONG BEBEK ANGSA.
SISWA
(Menyanyi bersama)
Potong bebek angsa, angsa di kuali
Nona minta dansa, dansa empat kali
Sorong ke kiri, sorong ke kanan
La-la-la-la-la-la-la
Kita melihat sebuah tangan besar misterius tiba-tiba menyekap mulut SAMUEL dan menyeretnya. Sebuah jejak di tanah muncul dari seretan kaki SAMUEL.
SISWA (O.S) (CONT'D)
Sorong ke kiri, sorong ke kanan
La-la-la-la-la-la-la
CUT TO:
161. EXT. HALAMAN KANTOR POLISI — SIANG
Kita melihat kerumunan WARTAWAN langsung mengerumuni dan menyalakan kamera flash begitu sebuah MOBIL JEEP datang. BEBERAPA POLISI turun bersama dengan SAMUEL yang ketakutan. SEORANG DARI KERUMUNAN tiba-tiba melayangkan pukulan keras ke wajah SAMUEL.
SEORANG DARI KERUMUNAN
Dasar bajingan kau!
SAMUEL digiring ke dalam kantor polisi.
CUT TO:
162. INT. KANTOR POLISI-RUANG INTEROGASI — SIANG
SAMUEL duduk di kursi interogasi ketika SEORANG POLISI meletakan secangkir kopi di depannya.
POLISI
Minumlah, kamu pasti belum sempat makan pas di seret kemari kan? Dasar jahat sekali mereka.
SAMUEL menatap datar polisi yang terlihat ramah.
POLISI
Oh kau tidak mau minum kopi? Mau minum apa? Teh atau--
SAMUEL
(Memotong ucapan polisi)
Ngga usah berpura-pura baik. To the point aja.
POLISI tersenyum kemudian membuka lembaran kertas.
POLISI
Oke, aku suka gayamu jadi tolong bersikap kooperatif. Aku tidak bertanya banyak, karena soal kasusmu itu akan menjadi kuasa pengadilan di Jakarta. Jadi, apa yang kamu lakukan di NTT selama satu bulan ini?
SAMUEL
Aku hanya berlibur
POLISI
Wah, berlibur setelah membuat orang meregang nyawa. Well, aku terkesan dengan jawabanmu. Jadi kamu melarikan diri ke NTT di desa terpencil dengan harapan kamu bisa kabur dengan tenang tapi sayangnya warga yang kamu percayai itu yang melaporkan kamu ke polisi.
POLISI tertawa terbahak-bahak sedangkan SAMUEL terdiam seketika.
CUT TO:
163. INT. RUMAH NENE MARNI — SIANG
NENE MARNI tengah memasak ketika terdengar ketukan pintu dan suara ribut dari luar rumah. NENE MARNI membuka pintu dan terlihat warga berkerumun di depan rumah.
NENE MARNI
Ada apa ini pada kemari?
WARGA 1
Nene Marni tidak apa-apa? Kami mengkhawatirkan kondisi Nene, karna si Neo itu ternyata seorang pembunuh!
NENE MARNI terlihat terkejut.
WARGA 2
Betul! Selama ini dia sudah menipu kita, bahkan kami khawatir dia meracuni pikiran anak-anak sekolah. Bagaimana seorang pembunuh jadi guru?
SENO, BIMO dan MELATI yang berada di kerumunan warga menangis.
BIMO
(Sembari menangis)
Pak Neo mengajar kami dengan baik, Ma.
WARGA 2
(Berkata ke Bimo)
Kamu itu sudah diracuni pikirannya oleh Pak Neo. Kau bela terus dia. Untung saja tadi Pak Doni lapor polisi untuk menangkap dia.
INTERCUT
164. EXT. JALAN DEPAN RUMAH NENE MARNI — SIANG
SANTI dan RONI yang tengah mengendarai sepeda dengan berpakaian seragam guru berhenti ketika melihat kerumunan dan jerit tangis NENE MARNI.
SANTI
Kenapa ini Ron?
SANTI dan RONI mendekat ke NENE MARNI.
165. EXT. DEPAN RUMAH NENE MARNI — SIANG
NENE MARNI yang menangis langsung menghampiri RONI.
NENE MARNI
Pak Guru, tolong anterin Nene ke Neo. Nene takut Neo kenapa-kenapa.
SANTI
Ini kenapa Ne?
WARGA
Pak Roni dan Bu Santi juga tidak tahu kalau Neo itu ternyata seorang pembunuh? Dia pembunuh dan sudah menipu kita semua.
SANTI
(Terpekik)
Pembunuh?
NENE MARNI semakin menangis keras. RONI mengelus pundak NENE MARNI kemudian berbisik--
RONI
Ayo Ne, ayo kita ketemu Neo.
CUT BACK TO:
166. INT. KANTOR POLISI-RUANG INTEROGASI — SIANG
SAMUEL masih duduk diam di depan polisi.
POLISI
Oke, besok kamu diterbangkan ke Jakarta dan akan menjalani sidang. Apa kamu punya sesuatu untuk dikatakan?
SAMUEL diam, tidak menanggapi.
POLISI
Oke sudah cukup kalau gitu.
POLISI bangkit berdiri dan memberikan kode mata kepada DUA POLISI LAIN masuk. DUA POLISI kemudian memukuli SAMUEL dengan SAMUEL sama sekali tidak melawan.
FADE OUT