136. INT. RUMAH NENE MARNI — PAGI
Kita melihat layar berwarna hitam pekat dengan suara perbincangan laki-laki yang samar.
SLOWLY FADE IN--
SAMUEL mengintip melalui celah dinding rumah, terlihat PAK KEPALA DESA, SEORANG PEJABAT dan KETUA KONTRAKTOR berjalan di depan rumah sembari berbincang.
SAMUEL tersenyum senang, dengan tangan kanan diperban dan wajah penuh luka, SAMUEL berjalan pincang menuju NENE MARNI yang tengah memasak di dapur.
CUT TO:
137. INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG KELAS III — PAGI
RONI berdiri di depan kelas dengan anak-anak yang terdiam menatapnya.
RONI membuka buku paketnya. SENO mengacungkan jarinya.
RONI mengernyitkan keningnya, terlihat bingung.
DANAR menunjukan kertas tebal berbentuk bintang yang tertempel di bajunya.
RONI tersenyum tipis.
MURID-MURID menatap bingung RONI.
CUT TO:
138. INT. RUMAH NENE MARNI — SIANG
SAMUEL sedang makan sendiri dengan tangan kiri ketika pintu diketuk. SAMUEL mengenakan kaos oblong dan celana pendek.
Suara ketukan pintu terdengar kembali.
Suara ketukan pintu tetap terdengar. SAMUEL menghembuskan napas.
SAMUEL dengan langkah tertatih membuka pintu.
SAMUEL terpaku melihat muridnya datang dengan membawa aneka makanan. Satu persatu dari mereka mencium tangan SAMUEL.
SAMUEL menggulirkan bola matanya.
CUT TO:
139. INT. RUMAH NENE MARNI-RUANG TAMU — PAGI
Terlihat anak-anak duduk sembari makan dan bercanda.
INTERCUT
140. INT. RUMAH NENE MARNI-RUANG KAMAR — SIANG
Terlihat SAMUEL yang kesulitan untuk mengenakan celana pajang dengan satu tangan.
SAMUEL kembali berusaha mengenakan celana panjangnya dan mengenakan baju formalnya. Setelahnya SAMUEL kembali ke ruang tamu.
141. INT. RUMAH NENE MARNI-RUANG TAMU — SIANG
SAMUEL berbincang dan bercanda bersama murid-muridnya.
CUT TO:
142. INT. RUMAH BU YOHANA-DAPUR — SIANG
SANTI dan BU YOHANA tengah masak bubur ketika RONI masuk ke dapur dengan pakaian Guru.
RONI mengambil minum dan meneguknya.
RONI mengambil centong dan memukul ringan kepala SANTI, membuatnya menatap tajam.
SANTI memberikan tatapan meledek kemudian membawa bubur ke ruang makan.
143. INT. RUMAH BU YOHANA-RUANG MAKAN — SIANG
RONI menatap menu bubur yang dihidangkan di atas meja.
RONI meletakan sendoknya kembali dan menatap SANTI yang tengah makan.
SANTI menatap bingung ke arah RONI.
SANTI berhenti makan kemudian berdiri.
SANTI sudah berjalan beberapa langkah tetapi RONI tetap makan. SANTI kembali dan menarik baju RONI untuk keluar dari rumah.
144. EXT.TEPI JALAN — SIANG
SANTI dan RONI berhenti di tepi jalan.
SANTI terdiam.
SAMUEL yang berdiri dengan membawa banyak makanan dari muridnya terpaku melihat SANTI dan RONI.
CUT TO:
145. INT. RUMAH NENE MARNI-RUANG TAMU — SIANG
SAMUEL duduk di lantai bersandar di pintu ketika pintu diketuk oleh SANTI.
INTERCUT
146. EXT. DEPAN PINTU RUMAH NENE MARNI — SIANG
SANTI berdiri di depan pintu sembari menenteng kotak makan. SANTI terdiam sejenak, kemudian meletakan kotak bekal di depan pintu. SANTI membalikan badan dan pergi dari rumah NENE MARNI.
FADE OUT
147. INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG KANTOR — PAGI
SAMUEL berjalan tertatih masuk ke ruang guru. SAMUEL melihat RONI dan SANTI duduk diam di kursi masing-masing. Seorang GURU LAKI-LAKI terpogoh-pogoh menghampiri SAMUEL.
SAMUEL tersenyum tipis kemudian duduk. Tidak lama kemudian, Bel masuk berbunyi SANTI dan SAMUEL masuk ke kelas dalam diam.
CUT TO:
148. INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG GURU — SIANG
Kita melihat tidak seperti biasanya, SANTI, RONI dan SAMUEL makan bekal di meja masing-masing.
CUT TO:
149. EXT. JALAN DESA — SIANG
-SANTI sedang mengendarai sepeda ketika RONI menyalipnya dengan sepeda tanpa mengatakan apapun.
-RONI melihat SAMUEL yang sedang berjalan tertatih. RONI melewati SAMUEL begitu saja tetapi kemudian mengerem sepedanya kuat-kuat hingga berhenti. RONI menoleh ke SAMUEL yang tertinggal di belakang.
RONI hendak melajukan kembali sepedanya.
SAMUEL dengan langkah tertatih menaiki sepeda RONI. RONI melajukan sepedanya dengan SANTI beberapa meter di belakangnya.
SAMUEL, RONI dan SANTI melewati area PEMBANGUNAN LISTRIK dan memperhatikannya. RONI dan SAMUEL memperhatikan pembangunan hingga akhirnya sepeda yang dikendarai RONI menabrak pohon dan terjauh. SANTI tertawa terpingkal melihat mereka.
SAMUEL dan RONI melihat SANTI yang tertawa terpingkal, kemudian akhirnya tertawa bersama-sama.
CUT TO:
150. EXT. DEPAN PEMBANGUNAN TOWER LISTRIK — SIANG
SAMUEL, RONI dan SANTI duduk bersama sembari melihat pembangunan listrik. SAMUEL mengukur pembangunan tower dengan jari telunjuknya.
FADE IN
151. MONTAGE-BERBAGAI LOKASI — BERBAGAI WAKTU
BEGIN MONTAGE
A. EXT. RUMAH UKM 'KREASI IKANKU'-PAGI
SAMUEL membantu BAPAK-BAPAK mengangkat karung ke atas mobil box.
B. INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG KELAS III-PAGI
SAMUEL mengajar di kelas dengan ceria.
C. EXT. LOKASI PEMBANGUNAN TOWER LISTRIK-SIANG
SAMUEL, RONI dan SANTI bersepeda bersama kemudian berhenti di depan pembangunan listrik. SAMUEL mengukur tinggi tower dengan jari telunjuknya. SAMUEL tersenyum kemudian kembali melajukan sepedanya.
D. INT. RUMAH NENE MARNI-MALAM
SAMUEL memasak bersama NENE MARNI kemudian makan bersama.
END MONTAGE
152. INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG KEPALA SEKOLAH — PAGI
Dalam suasana yang hening, SAMUEL dengan ekspresi datar duduk di depan KEPALA SEKOLAH menatap selembar amplop di atas meja.
CUT TO:
153. INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG KELAS III — PAGI
MURID-MURID KELAS III tersenyum ceria menatap SAMUEL yang berdiri di depan kelas. SAMUEL menghela napas kemudian tersenyum ceria.
DANAR mengacungkan jarinya.
DANAR maju ke depan kelas kemudian membacakan tulisan di bukunya.
SAMUEL mengacungkan dua jempolnya.
DANAR kembali duduk di kursinya.
MELATI mengacungkan jarinya.
MELATI maju ke depan dan membacakan tulisan di bukunya.
SAMUEL terlihat terkejut.
Mata SAMUEL berkaca-kaca.
SAMUEL tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena air matanya luruh. MURID-MURID ikut menangis. MALA kemudian berdiri dan menyanyi lagu 'TERIMAKASIH GURUKU'
MURID LAIN berdiri kemudian ikut menyanyi sembari menangis.
SAMUEL merentangkan tangan dan MURID-MURID memeluknya sembari menangis bersama.
CUT TO:
154. EXT. PANTAI — SORE (SUNSET)
NENE MARNI melihat SAMUEL sedang duduk menatap sunset masih dengan menggunakan pakaian mengajar. NENE MARNI menghampiri kemudian duduk di samping SAMUEL.
SAMUEL tersenyum kemudian berteriak keras.
FADE OUT
Cuman saking ngalirnya sampe lupa sama konflik utama di naskah ini, status Samuel sebagai buronan, hubungan dengan Chelsea, Orang Tua nya? Meskipun dikit-dikit disinggung sih di beberapa scene.
Berharap climax/twist nya sih warga sama murid-muridnya Samuel tahu kalo Samuel/Neo itu penjahat, tapi mereka masih menerima dan tidak peduli karena dia sudah berjasa terhadap desa dan sekolah di pedalaman.