60. EXT. PANTAI — PAGI
Pemandangan matahari terbit dan ombak di pagi hari dengan suasana yang terlihat sunyi.
CUT TO:
61. INT. RUMAH NENE MARNI — PAGI
SAMUEL merapikan kerah baju yang dikenakan di depan kaca. SAMUEL kemudian pergi ke depan kamar NENE MARNI, membuka gordennya dan terlihat NENE MARNI sedang tertidur. SAMUEL menatap sejenak kemudian menutup kembali gorden kamar. SAMUEL menjinjing tas besar dan berjalan keluar rumah.
CLOSE UP, Kamera shooting makanan yang dihidangkan di atas meja dengan kertas bergambar NENE MARNI dan SAMUEL di sampingnya.
62. EXT. JALAN DESA — PAGI
SAMUEL berjalan sembari menjinjing tas besar dengan di sinari cahaya sunrise. SAMUEL menatap BURUNG CAMAR yang terbang di langit.
LONG SHOT (LS), SAMUEL berjalan hingga menghilang di dari pandangan.
CUT TO:
63. INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG KANTOR — SIANG
SANTI sedang duduk mengoreksi lembar jawaban siswa. SEORANG GURU PEREMPUAN menarik kursi dan duduk di depan SANTI.
SANTI berhenti mengoreksi, menatap GURU PEREMPUAN dengan tatapan terkejut.
CUT TO:
64. EXT. HALAMAN RUMAH NENE MARNI — SIANG
SANTI bersepeda datang ke rumah NENE MARNI. SANTI memarkirkan sepedanya kemudian bergegas mengetuk pintu rumah NENE MARNI.
Pintu terbuka, yang menampilkan NENE MARNI dengan mata sembab.
CUT TO:
65. EXT. PANTAI — SIANG
SANTI duduk di tepi pantai memandang laut.
SANTI melemparkan kerikil ke arah laut. Tiba-tiba BU YOHANA datang dan duduk di samping SANTI.
SANTI menggelengkan kepala.
CUT TO:
66. EXT. JALAN KOTA-NTT — SIANG
SAMUEL dengan pakaian tertutup, mengenakan masker dan topi duduk di bak MOBIL PICK UP yang mengangkut IKAN.
67. EXT. PASAR TRADISIONAL — SIANG
MOBIL PICK UP masuk ke area PASAR TRADISIONAL yang dipenuhi oleh banyak orang. SAMUEL turun dari MOBIL PICK UP, kemudian masuk ke dalam ke WARTEL. SAMUEL memasukan koin dan memencet angka kemudian mengangkat gagang telepon.
CUT TO:
68. EXT. PASAR TRADISIONAL — SIANG
SAMUEL berjalan membelah kerumunan pedagang dan pembeli yang sedang menjalankan transaksi jual beli. SAMUEL berjalan hingga di sebuah gang kumuh dimana DONI (53), laki-laki dengan badan penuh tato berdiri di sana dengan TIGA PREMAN.
69. EXT. GANG KUMUH — SIANG
SAMUEL terlihat ragu mendekat. DONI yang sedang merokok menginjak puntung rokoknya.
DONI tertawa diikuti oleh PREMAN lainnya.
DONI berhenti berbicara kemudian tersenyum.
DONI merangkul SAMUEL, berjalan diikuti oleh TIGA PREMAN.
70. INT. WARUNG MAKAN — SIANG
Terlihat warung makan sederhana yang dipenuhi oleh PREMAN yang sedang makan dan bermain gitar. SAMUEL dan DONI masuk ke dalam warung, membuat perhatian semua PREMAN teralihkan ke SAMUEL.
PENJAGA WARUNG mengangguk kemudian memasak nasi goreng.
PREMAN 2 yang sedang makan menarik tangan SAMUEL untuk duduk di sebelahnya.
PREMAN 2 menunjuk SEORANG PREMAN YANG SEDANG BERMAIN GITAR SEMBARI MENYANYI.
PREMAN 2 kembali makan. Tidak lama kemudian, sepiring nasi goreng dihidangkan di depan SAMUEL. PREMAN 2 menyodorkan kerupuk ke SAMUEL.
SAMUEL diam, memakan nasi goreng dengan canggung.
CUT TO:
71. EXT. PASAR TRADISIONAL — SIANG
SAMUEL dan DONI berjalan di tengah pasar dengan DUA PREMAN di DEPAN dan TIGA PREMAN di BELAKANG.
SAMUEL berhenti berjalan.
SAMUEL berjalan kembali dengan pandangan yang tidak tenang. DUA PREMAN yang berjalan di depan SAMUEL berbicara lirih.
72. EXT. PASAR TRADISIONAL-TEMPAT PARKIR — SIANG
Sebuah mobil JEEP sudah terparkir di sana. DONI dan PREMAN sudah masuk ke dalam mobil, sementara SAMUEL masih berdiri ragu.
DONI menendang kaki PREMAN 1 yang duduk di sampingnya.
PREMAN 1 turun dari mobil. SAMUEL kemudian berjalan mengikuti PREMAN 1.
73. EXT. PASAR TRADISIONAL — SIANG
SAMUEL berjalan mengikuti PREMAN 1 yang berjalan di depannya. Ketika berada di lokasi pasar yang ramai pengunjung, SAMUEL mengambil jalan yang berbeda dan berlari cepat. Tidak lama kemudian, PREMAN 1 menoleh ke belakang dan mengejar SAMUEL.
SAMUEL berlari kencang di area pasar ketika tiba-tiba SOUND UPBEAT, RONI menarik SAMUEL untuk bersembunyi. PREMAN 1 berhenti di dekat SAMUEL dan RONI bersembunyi, kemudian menelepon.
PREMAN 1 kembali berlari meninggalkan tempat persembunyian RONI dan SAMUEL. RONI memandang tajam ke arah SAMUEL.
CUT TO:
74. EXT. TEMPAT SEPI — SIANG
RONI berdiri bersender di samping MOBIL BUTUT sembari meneguk minuman kemasan. SAMUEL berdiri tidak jauh, memperhatikan RONI.
RONI melemparkan botol minuman kemasan ke SAMUEL.
SAMUEL terdiam.
RONI berbalik dan membuka pintu mobil.
RONI tersenyum menyeringai kemudian kembali berbalik menatap SAMUEL.
Mata Roni terbelalak SAMUEL mendengar RONI menyebut namanya.
RONI menjulurkan tangannya ke depan SAMUEL.
SAMUEL terperangah hingga mundur beberapa langkah.
RONI tersenyum.
RONI merebut tas punggung SAMUEL dan menggeledahnya. SAMUEL berusaha mengambil tasnya kembali tetapi di halangi RONI. RONI mengambil ijazah SAMUEL.
SAMUEL berhasil merebut ijazah dan tasnya kembali.
RONI menjulurkan tangannya ke depan SAMUEL dan SAMUEL memandang tangan RONI.
CUT TO:
75. EXT. HALAMAN RUMAH NENE MARNI — SORE
Sinar matahari sunset yang hangat, NENE MARNI keluar dari rumah dan mengangkat jemuran baju SAMUEL ketika terdengar bunyi MOBIL dari kejauhan. NENE MARNI berdiri di tepi jalan, memperhatikan MOBIL yang terlihat dari jauh berjalan ke arahnya.
INTERCUT
76. INT. DALAM MOBIL — SORE
SAMUEL duduk di kursi penumpang, di samping RONI yang mengendarai mobil. SAMUEL melihat NENE MARNI, kemudian menjulurkan setengah badan keluar melalui kaca mobil sembari melambaikan tangan ke arah NENE MARNI. SAMUEL melihat NENE MARNI terlihat senang dan menangis melihat dirinya.
76. EXT. HALAMAN RUMAH NENE MARNI — SORE
Mobil yang dikendarai RONI berhenti di depan NENE MARNI. SAMUEL keluar dari mobil kemudian memeluk NENE MARNI yang menangis.
RONI mengelus punggung NENE MARNI.
FADE OUT