92. EXT. HALAMAN RUMAH BU YOHANA — PAGI
Layar menampilkan RUMAH BU YOHANA. Kita mendengar samar suara BU YOHANA dan SANTI, sebelum akhirnya SANTI dan BU YOHANA keluar dari rumah. BU YOHANA memutar tubuh SANTI dan memasukan tempat makan ke dalam tas.
BU YOHANA
Ini Kolo nanti bisa Nona makan waktu istirahat.
SANTI
Makasih Ma
SANTI mencium tangan BU YOHANA.
SANTI
Santi berangkat, Ma.
SANTI mengayuh sepedanya dan keluar dari rumah.
CUT TO:
93. EXT. PASAR IKAN — PAGI
Terlihat keadaan pasar ikan yang ramai. SANTI tiba di pasar dan memarkirkan sepedanya. SANTI melihat ORANG-ORANG mengantri menjual ikan ke DONI dan PREMAN-PREMAN yang datang dengan mobil PICK UP.
SANTI menghampiri SISWA PENJUAL IKAN yang ikut mengantri.
SANTI
Ini ada apa ya Nak?
SISWA PENJUAL IKAN
Buat jual ikan ke Baptua itu, Bu Guru.
IBU PENJUAL IKAN yang mengantri di belakangnya ikut menimpali.
IBU PENJUAL IKAN
Sudah lama ikan-ikan itu berakhir membusuk Bu Guru. Apalagi yang beli hanya orang sini. Akhirnya Pak Kepala Desa, menyuruh orang luar buat beli ikan kita.
SANTI mendekat ke tempat penimbangan ikan. Jarum timbangan menunjukan angka 10 Kg.
PREMAN 1
5 Kg!
Kening SANTI mengernyit. PREMAN 2 menghitung uang dan memberikan ke pedagang. SANTI menahan pedagang itu mengambil uangnya.
SANTI
Hei Pak, bagaimana bisa ini 10 Kg anda baca menjadi 5 Kg?
DONI menoleh mendengar suara SANTI.
DONI
Oh, ada Bu Guru ternyata di sini.
DONI mendekat ke arah SANTI.
DONI
Timbangan itu rusak Bu Guru, jadi setiap menimbang harus dikurangi 5 Kg.
SANTI tertawa, membuat DONI dan PREMAN-PREMAN menatap SANTI bingung.
SANTI
Timbangan itu rusak atau anda memanfaatkan mereka yang tidak bisa baca tulis?
PENJUAL-PENJUAL IKAN menjadi saling berbisik.
CUT TO:
94. INT.MOBIL PICK UP — PAGI
MOBIL PICK UP DONI mengangkut ikan meninggalkan desa. PREMAN 1 menyetir mobil.
DONI
Sialan kali itu Bu Guru, cerewet kali, mulutnya kek bebek. Padahal siapa lagi yang mau beli ikan jauh-jauh kemari kalau bukan kita.
PREMAN 2
Betul itu Bos.
PREMAN 1
Tapi benar juga kata Bu Guru. Kenapa kita berbohong soal timbangan Bos?
DONI mencopot sandal di kaki dan digunakan untuk memukul kepala PREMAN 1.
DONI
Biar kita cepet kaya, Bego!
INTERCUT
95. EXT. TERAS RUMAH NENE MARNI — PAGI
NENE MARNI dan RONI keluar dari rumah. NENE MARNI memberikan plastik berisi JAGUNG BOSE ke SAMUEL.
NENE MARNI
Ini Jagung Bose, Nyong makanlah. Biar semangat terus ngajarnya nanti.
SAMUEL/ NEO
Ne, Neo cuma ngajar sampai jam 12 siang.
NENE MARNI
Jam 12 itu lama!
MOBIL PICK UP DONI melaju di jalan depan rumah NENE MARNI. SAMUEL menoleh dan terkejut melihat DONI yang tengah memukuli PREMAN 1 dengan SANDAL.
SAMUEL/NEO (V.O)
Variabel tidak terduga muncul lebih cepat dari yang aku kira. Apakah episode bahagiaku tidak bisa memiliki durasi yang lebih panjang?
NENE MARNI memegang lengan SAMUEL.
NENE MARNI
Nyong?
SAMUEL tersadar dari lamunannya. SAMUEL mengambil PLASTIK berisi JAGUNG BOSE dari tangan NENE MARNI.
SAMUEL/NEO
Ini pasti enak banget, soalnya Nenenya Neo yang masak. Ne, bisa ngga tiap hari aku dibuatin bekal?
NENE MARNI terlihat bingung dengan perubahan SAMUEL yang tiba-tiba, sedangkan SAMUEL tersenyum cerah.
CUT TO:
96. INT. SDK PELITA HARAPAN — PAGI
TENG TENG TENG. Siswa berhamburan keluar dari kelas, begitu bel istirahat berbunyi, sebagian bermain sebagian lagi membeli jajan.
97. INT. SDK PELITA HARAPAN-KANTOR — PAGI
SAMUEL duduk termenung sembari mengunyah JAGUNG BOSE. SANTI mengeluarkan BEKAL KOLO dari dalam tas, kemudian menarik kursi dan duduk di depan SAMUEL. MEJA RONI berada di sebelah MEJA SAMUEL. RONI tengah makan Se'i Sapi ketika kursi RONI ditarik SANTI untuk bergabung di meja SAMUEL.
SANTI
Aku punya berita penting--
SANTI melihat Se'i Sapi RONI.
SANTI (CONT'D)
Hei, bisa-bisanya Pak Roni bawa bekal Se'i Sapi? Mama pilih kasih, saya cuma dibawain Kolo.
RONI
Salah siapa pergi kepagian.
SANTI menatap tajam ke arah RONI. Kemudian berusaha merebut Se'i Sapi RONI.
SAMUEL/NEO
Bisa ngga kalian ribut jangan di meja gue?
SANTI
Pakai bahasa yang baik ketika di sekolah ya Pak. Oke jadi tadi, saya di pasar bertemu dengan tengkulak ikan dari kota. Katanya si mereka sengaja di datangkan Pak Kepala Desa karena ikan banyak yang membusuk. Ya karena di sini kita ngga bisa pakai es buat mengawetkan. Masalahnya itu, mereka curangin timbangan. Mereka itu memanfaatkan masyarakat kita yang minim pengetahuan baca tulis apalagi membaca skala timbangan.
SAMUEL mengepalkan tangan.
SAMUEL/NEO
Si botak dengan dua curutnya itu kan? Brengsek!
SANTI menimpuk kepala SAMUEL dengan kertas.
RONI
Biarpun warga tahu mereka dicurangin, mereka tetap jual ikan ke mereka. Mereka ngga punya pilihan lain.
SANTI
Makanya di sini aku ngobrol dengan kalian. Kita sudah berapa tahun si merdeka? Permasalahan di desa kita ngga cuma tentang ikan, tapi sarana prasarana yang belum memadai,layanan medis? No, sangat jauh dari kata layak. Aku pikir semua bakal tetap kaya gini kalau pemerintah ngga lihat kita dan warganya yang cuma bisa diem aja. Dan aku pikir,kita ngga akan tinggal selamanya di sini kan? Kita di sini cuma sebentar. Dan mungkin anak muda yang cerdas kaya Pak Neo dan Pak Roni di sini cuma sedkit. Gimana kalau kita yang mulai berjuang. Cheers?
SANTI mengangkat kotak bekalnya. RONI dan SAMUEL mengangkat kotak bekal dan menumbuk ringan dengan kotak bekal SANTI.
SAMUEL/NEO, RONI (O.S)
Cheers!
FADE IN