77. EXT. SDK PELITA HARAPAN-HALAMAN KANTOR — PAGI
SEORANG GURU LAKI-LAKI membunyikan lonceng dan murid-murid berhamburan masuk ke dalam kelas.
78. EXT. SDK PELITA HARAPAN-LORONG KELAS — PAGI
SAMUEL dengan KEMEJA LENGAN PENDEK, CELANA JEANS BELEL dan RAMBUT LOW FADE berjalan di lorong kelas sembari membawa buku. SELURUH MURID di lorong memperhatikan SAMUEL sembari berbisik.
79. INT. SDK PELITA HARAPAN-KELAS III — PAGI
DANAR (9),MELATI (9), SENO (10), MALA (9) dan BIMO (10) yang sedang bercanda bersama, terburu-buru kembali ke tempat duduknya begitu SAMUEL masuk ke dalam kelas. SAMUEL berdiri di depan kelas dengan canggung menatap murid yang terdiam melihatnya.
MURID-MURID terdiam menatap SAMUEL.
MURID-MURID masih terdiam menatap SAMUEL.
Murid masih terdiam menatap SAMUEL. SAMUEL menggaruk tengkuknya.
SENO berdiri dari kursinya.
SENO duduk kembali, MELATI berdiri.
MELATI duduk kembali, MALA berdiri.
MALA duduk kembali, DANAR berdiri.
DANAR duduk kembali, BIMO berdiri.
BIMO kembali duduk dan suasana kelas kembali sepi. SAMUEL kembali merasa canggung, kemudian membuka buku paket.
SAMUEL menyalin materi yang di buku ke papan tulis. MURID terlihat bosan.
CUT TO:
80. INT. SDK PELITA HARAPAN-KELAS III — SIANG
SAMUEL masih mencatat di papan tulis ketika DANAR dan SENO tertidur di meja, BIMO sedang menggambar hewan di buku tulisnya sedangkan MELATI dan MALA memperhatikan SAMUEL. Tiba-tiba terdengar O.S BUNYI BEL PULANG, murid-murid seketika memasukan bukunya ke dalam tas. SAMUEL berhenti menulis di papan tulis.
SENO mengacungkan jari telunjuknya.
SAMUEL tercengang. Murid-murid beranjak dari kursi untuk mencium tangan SAMUEL dan meninggalkan SAMUEL seorang diri di dalam kelas.
81. EXT. SDK PELITA HARAPAN-LORONG KELAS — SIANG
SAMUEL keluar dari ruang kelas dengan wajah frustasi sembari tangannya mengacak rambutnya. Bersamaan dengan itu, SANTI keluar dari ruang kelas VI dan melotot melihat SAMUEL. SANTI mendekati SAMUEL.
SAMUEL menghembuskan napas panjang.
SANTI memukul pantat SAMUEL dengan penggaris yang dipegangnya.
SAMUEL berlari kecil menghindari pukulan penggaris SANTI ke arah KANTOR. RONI yang baru keluar dari RUANG KELAS V tersenyum melihat RONI dan SANTI.
CUT TO:
82. EXT. JALAN DESA — SIANG
SAMUEL, RONI dan SANTI bersepeda bersama pulang sekolah.
83. EXT. HALAMAN RUMAH NENE MARNI — SIANG
NENEK MARNI sedang menjemur ikan teri di halaman rumah ketika SAMUEL, RONI dan SANTI tiba di halaman rumah NENE MARNI. SAMUEL memarkirkan sepedanya dan NENE MARNI langsung menghampiri SAMUEL, sementara SANTI dan RONI tetap berada di sepedanya.
SAMUEL terlihat tidak antusias.
SAMUEL masuk ke dalam rumah.
SANTI menatap antusias ke arah RONI.
SANTI memarkirkan sepedanya, mencium tangan NENE MARNI, kemudian masuk ke dalam rumah NENE MARNI diikuti oleh RONI.
84. INT. RUMAH NENE MARNI-RUANG TAMU— SIANG
SANTI sedang memperhatikan KERTAS BERGAMBAR SAMUEL DAN NENE MARNI yang dipajang di dinding. SAMUEL sedang duduk mengipasi wajahnya menggunakan buku dan RONI duduk di depan SAMUEL.
SAMUEL berhenti mengipasi wajahnya.
NENE MARNI masuk dari dapur dengan membawa TIGA PIRING SE'I SAPI dan disajikan di atas meja.
SANTI mengambil satu piring, begitupun RONI. Ketika SAMUEL ingin mengambil, RONI mengambil lebih dulu piring SAMUEL.
NENE MARNI menyela pembicaraan RONI dan SAMUEL.
SAMUEL menggebrak meja, melirik tajam ke arah RONI kemudian berdiri beberapa langkah menjauh dari meja.
NENE MARNI, SANTI dan RONI serentak memandang SAMUEL.
SANTI mengedikan bahunya.
NENE MARNI terkejut, SANTI yang sedang makan tersedak sedangkan RONI menampakan wajah datar.
SANTI menepuk keningnya.
RONI membuka tas SAMUEL, kemudian melempar jurnal ke arah SAMUEL yang langsung ditangkapnya.
SAMUEL membuka jurnal dan menemukan pertemuan ke 7 adalah OPERASI HITUNG PEMBAGIAN. Suasana di ruangan menjadi canggung.
SANTI menyudahi makannya, kemudian berdiri di samping SAMUEL.
SANTI menatap RONI yang sedang makan.
SANTI kembali duduk, mengambil piring se'i sapi RONI yang tinggal separuh dan memakannya sembari memperhatikan SAMUEL. SAMUEL menghembuskan napas panjang kemudian meniru SANTI dengan tidak bersemangat.
EXTABLISHING SHOT, kamera shooting dari atap rumah NENE MARNI.
Terdengar O.S pekikan SANTI, barang-barang yang bergeser dan suara tertawa NENE MARNI.
CUT TO:
85. INT. RUMAH NENE MARNI-RUANG TENGAH — MALAM
Suasana malam temaram dengan lentera di meja. SAMUEL sedang membaca buku matematika sembari sesekali mencatat. NENE MARNI keluar dari kamar membawa beberapa baju.
SAMUEL berdiri menghampiri NENE MARNI. NENE MARNI menempelkan baju ke BADAN SAMUEL.
SAMUEL terlihat tersentuh.
SAMUEL mengangguk, kemudian menuntun NENE MARNI untuk duduk.
SAMUEL berdiri dan NENE MARNI memperhatikan. SAMUEL kemudian praktik mengajar seperti di depan siswa.
SAMUEL menundukan kepala.
ARC SHOT, Kamera Shooting mengitari badan SAMUEL dan latar tempat berubah menjadi RUANG KELAS.
CUT TO:
86.INT. SDK PELITA HARAPAN-RUANG KELAS III — PAGI
SAMUEL di depan kelas dengan mengenakan baju pemberian NENE MARNI. MELATI mengacungkan jarinya.
CUT TO: