The Killer Teacher
3. ACT 1-3 (Scene 29-39)

29. INT. BANDARA INTERNASIONAL EL TARI-NTT — SIANG

Suasana ramai orang berlalu lalang dan suara announcement departure pesawat. SAMUEL keluar dari GATE sembari menjinjing tas besar, menoleh ke sana kemari kemudian duduk di kursi bandara. SAMUEL kemudian mengecek jam tangan yang menunjukan pukul 14.00 WITA.

SAMUEL duduk di kursi, menunggu hingga SORE tiba. Beberapa orang berbisik melihat SAMUEL. SAMUEL bangkit, berjalan ke luar bandara.


30. INT. DEPAN MINIMARKET — SORE

SAMUEL mengambil botol mineral di rak, membayarkan di kasir kemudian duduk di depan minimarket sembari meneguk air mineral. Tiba-tiba SAMUEL suara teriakan NENE MARNI (63).

NENE MARNI (O.S)
Tolong! Jambret!


WARGA berlari mengejar JAMBRET yang melarikan diri ke arah SAMUEL. SAMUEL terlihat cuek dan kembali meneguk minumnya, namun begitu JAMBRET berlari di dekatnya, SAMUEL melempar botol mineral ke JAMBRET dan membekuknya. Perlawanan JAMBRET membuat MASKER SAMUEL putus. WARGA kemudian datang membantunya.

NENE MARNI
(Berkata ke penjambret)
Orang miskin pun kamu jambret hah?!


SAMUEL memungut tas dan memberikan ke NENE MARNI.

NENE MARNI
Makasi, Nyong.
(SUBTITLE : Nyong= panggilan untuk laki-laki dalam bahasa Kupang)


NENE MARNI memperhatikan wajah SAMUEL.

NENE MARNI
Oh anak bukan orang sini ya? Terimakasih banyak anak ganteng.


SAMUEL meraba wajahnya, kemudian tangannya mencari masker di sakunya dan mengenakan lalu pergi dari hadapan NENE MARNI tanpa sepatah kata.


31. INT. BANDARA KOMODO-NTT — SORE

Cahaya matahari bersinar kemerahan, SAMUEL masih duduk di tempat semula. SAMUEL mengecek jam tangannya kemudian bangkit dan pergi meninggalkan area bandara.


32. EXT. TEPI JALAN — SORE

SAMUEL menghampiri SOPIR ANGKOT yang sedang menaikan penumpang. SAMUEL menyodorkan kertas berisi alamat ke SUPIR ANGKOT.

SAMUEL
Permisi Pak, tahu alamat ini ngga Pak?


SOPIR ANGKOT
(Membaca alamat)
Oh, naik angkot Bapa aja. Nanti lewat sana.


SAMUEL masuk ke dalam angkot yang sudah penuh orang,termasuk NENE MARNI. NENE MARNI menyapa SAMUEL.

NENE MARNI
Eh, anak ganteng!


SAMUEL canggung, kemudian membetulkan masker wajahnya.

NENE MARNI
Nene tadi dari mengantar anak pulang. Ga tau kenapa, anak jaman sekarang ga ada yang betah tinggal di desa.

SOPIR ANGKOT masuk dan menghidupkan kendaraan.


EXTABLISHING SHOT, Kamera Shooting angkot yang meninggalkan area bandara.


NENE MARNI (O.S) (CONT'D)
Padahal di desa itu enak. Di kota, hawanya panas, apa-apa mahal. Kalau di desa, ngga punya uangpun ngga perlu takut kelaparan.


CUT TO:

33. EXT. TEPI JALAN — SORE

Di dalam angkot, NENE MARNI masih bercerita.

NENE MARNI
Nene tinggal sendiri, suka ngerasa kesepian di rumah. Kalau bosen, paling ke pantai--


Ucapan NENE MARNI di potong SOPIR ANGKOT.

SOPIR ANGKOT
Sudah sampai, Nyong.


SAMUEL melihat ke luar jendela angkot yang berhenti di depan rumah sederhana.

NENE MARNI
Nene belum selesai cerita ini!


SOPIR ANGKOT dan PENUMPANG tertawa kecil. SAMUEL keluar dari angkot.

SAMUEL
Berapa Pak?


SOPIR ANGKOT
12.000


SAMUEL menyerahkan uangnya ke SOPIR ANGKOT.

NENE MARNI memperhatikan SAMUEL yang terlihat ragu-ragu memperhatikan alamat rumah yang tertempel di dinding.

NENE MARNI
(Berkata ke Supir angkot)
Sebentar, Nyong.


INTERCUT


34. EXT. DEPAN RUMAH — SORE

SAMUEL mengetuk pintu dan keluar seorang perempuan muda.

SAMUEL
Saya ingin bertemu Bapak Doni.


PEREMPUAN MUDA
(Mengernyitkan kening)
Bapak Doni siapa ya? Ini kediaman Bapak Endi.


SAMUEL menunjukan kertas ke PEREMPUAN MUDA.

SAMUEL
Ini benar alamat rumah ini kan?


PEREMPUAN MUDA
Ya, tapi...
(Berteriak memanggil ayahnya)
Baptua! Baptua!
(SUBTITLE : Ayah! Ayah!)


AYAH PEREMPUAN MUDA ke luar dari rumah.

PEREMPUAN MUDA
(Berbicara kepada ayahnya)
Kakak ini mencari alamat Bapak Doni, tapi alamat yang ditulis alamat rumah kita.


AYAH PEREMPUAN MUDA
(Membaca kertas yang diberikan anaknya)
Alamat yang ditulis ini salah. Lagian di komplek sini tidak ada yang namanya Doni.


SAMUEL membuka tas ranselnya dan mengeluarkan foto DONI.

SAMUEL
Kalau orang ini, apa anda pernah melihat?


AYAH PEREMPUAN MUDA memperhatikan foto, kemudian memperhatikan penampilan SAMUEL.

AYAH PEREMPUAN MUDA
Anak ini dari Jawa ya? Kamu sepertinya sudah ditipu, Nak.


SAMUEL terdiam sedangkan PEREMPUAN MUDA dan AYAHNYA masuk ke dalam rumah. SAMUEL membalikan badan dan melihat NENE MARNI berdiri di tepi jalan.

NENE MARNI
Nyong, kamu mau pulang dulu sama Nene?

SAMUEL tertegun.


CUT TO:


35. EXT. TERMINAL — MALAM

EXTABLISHING SHOT, Kamera shooting angkot tiba di terminal. SAMUEL dan NENE MARNI turun kemudian menaiki ojek yang menggunakan motor tua.


36. EXT. JALAN DESA — MALAM

Ojek yang dinaiki SAMUEL dan NENE MARNI melewati jalan rusak dan tidak terdapat rumah penduduk.


37. EXT. DESA PESISIR-NTT— MALAM

SAMUEL melihat pemandangan desa dengan lentera di setiap depan rumah sederhana yang terletak di pesisir pantai. Angin kencang menerpa wajah SAMUEL.


38. EXT. HALAMAN RUMAH NENE MARNI — MALAM

Ojek berhenti di depan rumah sederhana, berdinding papan. NENE MARNI menyerahkan uang, kemudian menggandeng SAMUEL masuk ke rumah.

NENE MARNI
Ini rumah NENE. Ayo masuk!


39. INT. RUMAH NENE MARNI — MALAM

NENE MARNI menyalakan lentera. SAMUEL duduk dan memperhatikan keadaan rumah.

NENE MARNI
Desa ini belum dialiri listrik, tapi Nene yakin besok pagi anak akan suka sama suasana sini. Di sini orang-orang tidak memiliki ponsel dan juga televisi, mereka juga tidak mengetahui berita luar.


SAMUEL melepaskan maskernya. NENE MARNI membawa lentera ke meja depan SAMUEL.

SAMUEL
Neo. Namaku Neo, Nene.


NENE MARNI terdiam sejenak kemudian tersenyum.


FADE OUT


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar