The Killer Teacher
2. ACT 1-2 (Scene 18-28)

18. EXT. JALANAN JAKARTA — MALAM

Menampilkan pemandangan perubahan kota Jakarta dari pagi hingga malam.


19. INT-RUMAH EXCECUTIVE CHEF-RUANG TV-MALAM

EXCECUTIVE CHEF tengah menonton televisi sembari memakan cemilan. Televisi menyiarkan berita kematian LATIF.

PENYIAR BERITA (NEWS)
Halo selamat malam permisa,kembali lagi bersama saya Reni Prameswari akan menemani anda selama satu jam ke depan dalam Night News. Pemirsa, berita mengejutkan datang dari putra politisi ternama, Bapak Mahendra Ariyanto yakni Latif Ariyanto ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah hotel di Jakarta Utara. Kuasa hukum menyatakan korban telah di bunuh oleh SE dengan bukti luka di tubuh korban. Sementara itu saudara SA yang kini keberadaannya masih dalam status pencarian oleh pihak polisi. Namun polisi memastikan telah mengantongi identitas lengkap, dengan dompet pelaku yang tertinggal di TKP.


EXCECUTIVE CHEF tertegun, memperhatikan foto SAMUEL yang ditampilkan di televisi. EXCECUTIVE CHEF bangkit dari sofa dan menelepon seseorang.


EXECUTIVE CHEF (O.S)
(Dengan nada marah)
Halo, kamu udah lihat berita di TV? Bagaimana mereka menyebarkan berita gila tentang Samuel kita?!


CUT TO:

20. INT. APARTEMEN — MALAM

BRAMA sedang duduk di kursi sembari menonton berita SAMUEL melalui ponsel. BRAMA kemudian menelepon seseorang.

BRAMA
Pesankan tiket pesawat pulang tercepat sekarang!


BRAMA menyambar jas di kursi kemudian bangkit dan berlari keluar dari apartemen.


CUT TO:


21. INT. MINIMARKET — MALAM

Seorang pria paruh baya, PENJAGA MINIMARKET duduk di kursi kasir sembari menonton berita kematian LATIF.

PENJAGA MINIMARKET
(Berbicara sendiri)
Dasar manusia biadab!


Pintu kaca minimarket berbunyi, SAMUEL dengan pakaian serba hitam dan topi hitam masuk. PENJAGA MINIMARKET memicingkan mata memperhatikan SAMUEL. SAMUEL bergegas ke rak mengambil satu bungkus roti dan satu air mineral. SAMUEL kemudian pergi ke depan PENJAGA MINIMARKET.

PENJAGA MINIMARKET men-scan belanja SAMUEL sembari memperhatikan wajah SAMUEL.

PENJAGA MINIMARKET
5.500


SAMUEL merogoh saku celana dan mengeluarkan uang receh. Menghitung uangnya dan menyisakan uang 500 rupiah. SAMUEL menyerahkan uangnya, mengambil belanjaannya kemudian membalikan badan hendak keluar.

PENJAGA MINIMARKET memencet tombol telepon kabel.

PENJAGA MINIMARKET
Halo?


SAMUEL berbalik dan mencabut sambungan telepon kemudian pergi ke luar.


22. EXT. JALANAN JAKARTA-EMPERAN TOKO — MALAM

SAMUEL berjalan di sepanjang emperan toko. SAMUEL kemudian berhenti dan duduk di samping GELANDANGAN yang sedang berbaring menatap VIDEOTRON yang menampilkan berita kematian LATIF.

GELANDANGAN
(Bergumam)
Wong edan!


SAMUEL mengeluarkan roti dari saku hoodienya, kemudian memotongnya menjadi dua dan memberikan setengahnya kepada GELANDANGAN. GELANDANGAN segera duduk dan memakan roti dengan rakus, sedangkan SAMUEL memakan dengan enggan.

GELANDANGAN
Hidup itu memang kejam, tetapi harus tetap makan. Kalaupun tidak bisa menghadapi, setidaknya punya tenaga untuk lari.


SAMUEL
Apa melarikan diri dari masalah itu pilihan tepat?


GELANDANGAN
Terkadang kebenaran itu tidak selalu berpihak kepada yang benar. Ada variabel lain yang kerap menginterupsi. Kamu lihat berita itu?


GELANDANGAN menunjuk VIDEOTRON yang menampilkan pencarian SAMUEL.

GELANDANGAN (CONT'D)
Persidangan belum dimulai, tetapi orang-orang sudah mencapnya sebagai tersangka, memajang wajahnya di berbagai media. Kamu tahu kenapa? Karena keadilan kerap berat sebelah kepada kaum yang lemah. Kalau kamu berada di situasi seperti itu, tidak apa kamu lari, tapi kamu harus kembali, dengan membawa bukti untuk menyelamatkan namamu. Karena sosok protagonis harus berakhir bahagia.


GELANDANGAN itu berbaring memunggungi SAMUEL. Mengambil selembar kardus untuk menutupi tubuhnya.

GELANDANGAN
Auhh.. dinginnya.


SAMUEL memandang GELANDANGAN yang sudah tidur mendengkur.


FADE IN


23. INT. KONTRAKAN CHELSEA — PAGI

Sinar matahari masuk ke dalam kamar. CHELSEA berbaring di ranjang dengan mata terbuka, sembab dan masih mengenakan pakaian hitam-putih. SOUND ketukan pintu terdengar. CHELSEA bangun dan membuka pintu. Terlihat tiga polisi dan POLISI 1 menunjukan tanda pengenal.

POLISI 2 dan POLISI 3 menggeledah kontrakan CHELSEA, sedangkan POLISI 1 duduk di depan CHELSEA di ruang tamu.

POLISI 1
Anda tidak mengetahui keberadaan Samuel?

CHELSEA
Tidak.


POLISI 1
Dia tidak kemari?


CHELSEA
Tidak. Aku tidak berhubungan lagi dengannya sejak kemarin. Anda bisa mengecek sendiri.


CHELSEA memberikan ponsel dan POLISI 1 mengeceknya. POLISI 2 dan 3 kembali ke ruang tamu dan menggelengkan kepala. POLISI 1 mengangguk.

POLISI 1
Tapi anda tahu bahwa anda tidak boleh menyembunyikan seorang pelaku pembunuhan kan? Pasal 221 KUHP, seorang yang menyembunyikan tersangka dan menghalangi jalannya penyelidikan dapat di pidana.
(Tersenyum samar)
Kalau begitu, kami permisi.


POLISI 1 menjabat tangan CHELSEA kemudian keluar diikuti POLISI 2 dan 3. CHELSEA terlihat cemas.

CHELSEA bangkit dari duduk. Suara ketukan pintu kembali terdengar. CHELSEA membukanya.

CHELSEA
Apa lagi?


CHELSEA terkejut melihat SAMUEL berdiri di depan pintu.


CUT TO:

24. INT. KONTRAKAN CHELSEA-RUANG TAMU — PAGI

CHELSEA datang ke ruang tamu membawa semangkuk mie instan. SAMUEL langsung makan dengan lahapnya.

CHELSEA
Kamu kemana aja Sam? Kamu ngga pulang ke kontrakan? Kamu juga ngga bisa dihubungi sejak kemarin!


SAMUEL
(Jeda makan)
Kontrakanku disidak polisi. HP? Aku buang. Mereka bisa melacak keberadaanku lewat itu.


SAMUEL kembali makan, kemudian menatap ruangan kontrakan CHELSEA yang berantakan.

SAMUEL
Kontrakan kamu berantakan banget Chel. Belum sempat beres-beres?


CHELSEA
(Terlihat gugup)
Ya, baru mau beres-beres nanti siang.


CHELSEA menatap SAMUEL yang makan dengan tenang, tidak terlihat takut dan khawatir.

CHELSEA
Umm Sam, berita yang di media itu ngga bener kan?


SAMUEL
Soal aku yang bunuh anak politisi itu? Benar kok. Tapi itu ngga sepenuhnya salahku, aku cuma mempertahankan diri.


CHELSEA
Tapi Sam, dengan kamu kabur gini makin bikin kamu keliatan bersalah!


SAMUEL berhenti makan, meletakan mangkuk di atas meja.

SAMUEL
Trus kamu maunya aku menyerahkan diri aja gitu? Lawan aku itu politisi Chel, sedangkan aku? Manusia sampah yang ngga punya kekuatan. Nyerahin diri aja tanpa aku bawa bukti kuat, sama aja aku menjemput kematianku sendiri!


CHELSEA memandang SAMUEL sejenak tanpa bicara kemudian mengambil mangkuk dan berjalan menuju dapur.


25. MONTAGE. KONTRAKAN CHELSEA — PAGI

BEGIN MONTAGE

RUANG DAPUR--

CHELSEA meletakan mangkuk di wastafel. CHELSEA mengambil ponsel di saku , terlihat ragu kemudian mengetik sesuatu dan setelahnya memasukan ponsel kembali. CHELSEA mencuci mangkuk.


RUANG TAMU--

SOUND bunyi mobil berhenti di depan kontrakan. SAMUEL bangkit, menyingkap gorden dan melihat tiga polisi.

SAMUEL
(Mengumpat)
Shit!


SAMUEL berlari ke dapur. POLISI masuk ke ruang tamu.


RUANG DAPUR--

SAMUEL masuk ke dapur dan mengunci pintunya.

SAMUEL
Ada polisi di depan Chel!


SAMUEL mencari celah keluar. CHELSEA melihat sembari menangis.

CHELSEA
Maafin aku, Sam.


SAMUEL tertegun, kemudian memegang bahu CHELSEA dan menatapnya marah.

SAMUEL
(Berteriak)
Kamu manggil mereka buat nangkap aku ya? Iya?!


RUANG TAMU--

Polisi mendengar teriakan SAMUEL, langsung bergegas mendobrak pintu dapur. Polisi hanya menemukan CHELSEA seorang diri.

POLISI
Dimana dia?


KAMAR MANDI--

SAMUEL menahan pintu kamar mandi dengan badannya. SAMUEL menoleh ke atas, terdapat JENDELA di sana. SAMUEL memanjat bak mandi dan keluar melalui jendela bersamaan POLISI mendobrak pintu kamar mandi.

END MONTAGE


26. EXT. JALAN GANG — PAGI

SAMUEL berlari kencang di jalan gang sepi. Dua orang LAKI-LAKI bertubuh kekar tiba-tiba menyekap mulut SAMUEL dan menyeretnya ke bangunan kosong.


27. INT. BANGUNAN KOSONG — PAGI

BRAMA dengan dua ajudan berdiri membelakangi SAMUEL. SAMUEL dilepaskan, BRAMA membalikan badan menatap SAMUEL.

BRAMA
Berbuat masalah lagi, Sam?


SAMUEL acuh, membalikan badan hendak pergi.

BRAMA
Kukira kamu membutuh bantuanku sekarang.


Senyum smirk SAMUEL muncul, SAMUEL kembali menatap BRAMA.

SAMUEL
(Berbicara formal)
Kukira anda salah besar. Saya tidak mengenal anda. Jadi kenapa saya bisa membutuhkan bantuan anda?


BRAMA
(Menghela napas)
Ibumu masuk rumah sakit kemarin karena ulahmu.

SAMUEL tertegun.

BRAMA (CONT'D)
Aku membantumu karena aku tidak ingin kamu membuatnya menjadi lebih penyakitan. Terlebih..
(Jeda sesaat)
Aku tidak percaya anakku yang lembut menjadi seorang pembunuh.


SAMUEL mendongak, menatap wajah BRAMA.

BRAMA (CONT'D)
Tapi sekarang, aku butuh waktu lebih untuk mencari bukti. Mahendra, dia sangat ingin menjerumuskanmu dengan berbagai cara meskipun nantinya kamu terbukti tidak bersalah.


BRAMA melangkah mendekat memberikan sebuah TIKET PESAWAT, SECARIK KERTAS dan FOTO LAKI-LAKI PARUH BAYA.

BRAMA
Pergilah kamu ke NTT sebentar, Paman Doni akan menjemputmu.


SAMUEL mengembalikan TIKET ke BRAMA sembari tersenyum.

SAMUEL
Anda mungkin lupa kalau saya adalah peringkat satu di sekolah. Anda tidak bisa membodohi saya dengan alibi memberikan bantuan. Semua orang tahu, pergi menggunakan pesawat untuk buronan adalah tindakan bodoh. Bagaimana saya bisa melewati tahap pemeriksaan--


BRAMA
(Memotong ucapan Samuel)
Semua itu akan aku urus. Kenapa kamu sulit sekali diatur? Kamu punya rencana lain yang lebih bagus hah?!

SAMUEL terdiam.

BRAMA (CONT'D)
Aku tanya, kamu punya rencana lain untuk menyelamatkan dirimu?!


CUT TO:


28. INT. BANDARA SOEKARNO HATTA— SIANG

Kita melihat keadaan bandara yang ramai dengan orang. SAMUEL dengan pakaian serba hitam, memakai masker, topi dan menggendong tas mengantri untuk CHECK IN. SAMUEL gugup melihat orang-orang di depannya memberikan identitas dan pengecekan wajah. Tak lama kemudian giliran dirinya.

PETUGAS CHECK IN
KTP dan tiket anda?


SAMUEL terlihat gugup, kemudian menyerahkan KTP dan tiket. PETUGAS CHECK IN, memicingkan mata menatap SAMUEL. SAMUEL memutar kakinya 450, bersiap untuk lari.

PETUGAS CHECK IN
Oke, lanjut.


SAMUEL tertegun tetapi kemudian masuk dan tak lama memasuki dan duduk di pesawat. SAMUEL merogoh sakunya, mengambil foto dan alamat DONI.

SAMUEL (V.O)
Tanpa kusadari saat itu, hidupku berubah sejak pesawat ini mengudara. Aku tidak tahu skenario yang Tuhan rencanakan, tapi setitik cahaya kuyakini kutemukan di sana.


EXTABLISHING SHOT,Pesawat take off meninggalkan bandara dengan matahari yang bersinar terang.


FADE IN


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar