Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Said Nursi Badiuzzaman alias Zaman seorang novelis yang meninggalkan pesantren lalu dia membeli tiket bus untuk pergi jauh dari kampung halamannya, Probolinggo. Ketika ditanya oleh petugas loket bus tentang kota yang akan ditujunya, dia menjawab sekenanya dengan mengatakan Pekanbaru. Tapi bus tujuan Medan akan berangkat pukul 5 sore keesokan harinya. Maka menginaplah dia selama semalam di penginapan loket bus. Lalu sesuai dengan yang dijadwalkan, sore itu bus ANS itu berangkat meninggalkan Surabaya menuju kota tujuan, Medan. Selama di dalam perjalanan Zaman seketika sering diminta untuk mengimami penumpang bus untuk salat khusus musafir. Sebab jamaah yang salat dan bukan penduduk setempat diharuskan untuk salat jamak. Akan tetapi saat dirinya diminta untuk menjadi imam, hal itu sangat bertentangan dengan hatinya yang telah untuk tidak berada di maqam syariat. Namun seketika ia ingat bahwa bukankah seseorang yang telah berada di maqam haqiqat boleh kembali ke maqam syariat. Maka memimpinlah dia salat, dengan syarat kalau dirinya selalu shalat setiap waktu tanpa putus selama dalam perjalanan. Di hari kedua, dia melihat seorang penumpang bus yang sama-sama berasal dari Surabaya diminta kekurangan uang ongkos oleh seorang kenek bus sehingga menimbulkan kericuhan. Lantas Zaman datang menghampiri dan menanyakan duduk perkaranya. Setelah dia mendapat informasi dari kenek bus, dia membantu penumpang itu dengan membayar kekurangan ongkos bus.
Setelah memperkenalkan diri pada pemilik rumah kontrakan, Zaman menempati rumah tersebut untuk tiga bulan ke depan. Dari pemilik rumah dia juga mendapatkan informasi tentang detail jalan-jalan kota. Keesokan harinya dia jogging ke masjid agung. Pulang dari jogging, dia lewat di simpang lampu merah dan dia melihat seorang bocah yang sedang berjualan koran. Karena iba dia membeli koran satu. Dalam perjalanan pulang menuju rumah kontrakan dia bertanya-tanya tentang bocah tadi. Ternyata bocah-bocah loper koran itu berasal dari kampung di mana dia tinggal. Pagi itu dia berencana untuk mencari tahu alasan kenapa bocah-bocah itu bekerja dan tidak pergi ke sekolah. Lalu dia bertemu dengan boss loper koran itu. Dari bos loper koran tersebut dia mendapat informasi bahwa anak-anak itu berhenti sekolah lantaran faktor ekonomi. Rata-rata dari mereka hanya sampai kelas 4 SD. Bahkan boss koran itu juga bercerita kalau dirinya juga tidak pernah lulus bangku SD. Saat itu ia jadi teringat dengan santri-santrinya yang ditinggalkannya di pesantren. Dan pada yang bersamaan dia juga teringat gadis yang selama ini telah membuatnya jatuh cinta.
Akankah ia akan kembali ke kampung halamannya setelah menemukan apa yang ia cari? Apakah ia akan kembali mengajar para santrinya dan menyatakan cinta terhadap gadis yang dicintainya?
Setelah memperkenalkan diri pada pemilik rumah kontrakan, Zaman menempati rumah tersebut untuk tiga bulan ke depan. Dari pemilik rumah dia juga mendapatkan informasi tentang detail jalan-jalan kota. Keesokan harinya dia jogging ke masjid agung. Pulang dari jogging, dia lewat di simpang lampu merah dan dia melihat seorang bocah yang sedang berjualan koran. Karena iba dia membeli koran satu. Dalam perjalanan pulang menuju rumah kontrakan dia bertanya-tanya tentang bocah tadi. Ternyata bocah-bocah loper koran itu berasal dari kampung di mana dia tinggal. Pagi itu dia berencana untuk mencari tahu alasan kenapa bocah-bocah itu bekerja dan tidak pergi ke sekolah. Lalu dia bertemu dengan boss loper koran itu. Dari bos loper koran tersebut dia mendapat informasi bahwa anak-anak itu berhenti sekolah lantaran faktor ekonomi. Rata-rata dari mereka hanya sampai kelas 4 SD. Bahkan boss koran itu juga bercerita kalau dirinya juga tidak pernah lulus bangku SD. Saat itu ia jadi teringat dengan santri-santrinya yang ditinggalkannya di pesantren. Dan pada yang bersamaan dia juga teringat gadis yang selama ini telah membuatnya jatuh cinta.
Akankah ia akan kembali ke kampung halamannya setelah menemukan apa yang ia cari? Apakah ia akan kembali mengajar para santrinya dan menyatakan cinta terhadap gadis yang dicintainya?
Tokoh Utama
Said Nursi Badiuzzaman
Halimatus Saidah
#1
1. Merantau Ke Pekanbaru
#2
2. Di Sebuah Persimpangan Jalan
#3
3. Kennek Bus dan Pak Sumaji
#4
4. Orang-Orang Madura
#5
5. Permata Dalam Lumpur
#6
6. Rumah Kayu di Tepi Sungai Siak
#7
7. Lontong Pecel
#8
8. Sebuah Pertanyaan Sulit
#9
9. Saya Mantan Orang Jahat
#10
10. Gadis Ilalang
#11
11. Namanya Saidah
#12
12. Bocah dan Koran Minggu
#13
13. Perjuangan Seorang Ayah
#14
14. Mengenal Secara Kaffah
#15
15. Ngopi Yuk Mas!
#16
16. Konspirasi Balas Dendam
#17
17. Rahasia Seterang Matahari
#18
18. Rindu Senja Pada Purnama
#19
Tentang Penulis
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
391
Tentang Penulis
Imajinasiku
Khairul A.El Maliky, novelis. Lahir di Probolinggo 35 tahun silam. Karya, Cahaya Lentera Cinta, Sang Nabi, Sang Kiai, Metamorfosa dan Mahar Cinta untuk Afifah. Menulis cerpen di Riau Pos dan Radar Bromo sejak 2014.
Buku Antologi Cerpen Bersamanya antara lain, Rain Story in December(Maharani Publishing, 2020), Muara Kasih Bunda(Maharani Publishing, 2020), Silent of Love(AE Publishing, 2020), Hati yang Tersakiti(MJS Publisher,2021), Kisah Kasih Masa SMA(MJS Publisher,2021), Aku dan Kata Selesai(Liezer Publisher,2021), Aku, Kasih dan Kisah(Liezer Publisher,2021), Setapak Jalan Menuju Fitrah(Liezer Publisher,2021) dan Kisah Kelana(Pena Baswara Makassar,2021).
Prestasinya antara lain, Juara Pertama nasional lomba penulisan cerpen "Aku Sudah Berubah"(2021), Juara Pertama nasional lomba penulisan cerpen "Cinta dan Mimpi" 2021, Juara Kedua nasional lomba penulisan cerpen "Ramadanku Berbeda" 2021, Juara Kedua nasional lomba penulisan cerpen "Posesif" 2021, dan Penulis Terpilih nasional dalam lomba penulisan cerpen "Anak Perantauan" 2021.
Buku Antologi Cerpen Bersamanya antara lain, Rain Story in December(Maharani Publishing, 2020), Muara Kasih Bunda(Maharani Publishing, 2020), Silent of Love(AE Publishing, 2020), Hati yang Tersakiti(MJS Publisher,2021), Kisah Kasih Masa SMA(MJS Publisher,2021), Aku dan Kata Selesai(Liezer Publisher,2021), Aku, Kasih dan Kisah(Liezer Publisher,2021), Setapak Jalan Menuju Fitrah(Liezer Publisher,2021) dan Kisah Kelana(Pena Baswara Makassar,2021).
Prestasinya antara lain, Juara Pertama nasional lomba penulisan cerpen "Aku Sudah Berubah"(2021), Juara Pertama nasional lomba penulisan cerpen "Cinta dan Mimpi" 2021, Juara Kedua nasional lomba penulisan cerpen "Ramadanku Berbeda" 2021, Juara Kedua nasional lomba penulisan cerpen "Posesif" 2021, dan Penulis Terpilih nasional dalam lomba penulisan cerpen "Anak Perantauan" 2021.
Bergabung sejak 2021-05-23
Telah diikuti oleh 95 pengguna
Sudah memublikasikan 100 karya
Menulis lebih dari 1,855,301 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
ALUNA
Reza Lestari
Novel
Detik
Vidharalia
Novel
Rindu Senja
Imajinasiku
Skrip Film
Bahagia Untuk April
Yennie Soekanta
Skrip Film
Kekasih Halu Jadi Nyata (Skrip)
sapriani
Skrip Film
KLARA & BELLE
Herman Trisuhandi
Flash
Di Balik Jari-jari
Martha Z. ElKutuby
Flash
Rintik
Desinta Laras
Flash
Di Balik Kaca Mobil
Dhea FB
Flash
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Cerpen
Harmonika Penghubung (kenali dirimu dan aku)
muhamad fahmi fadillah
Novel
Kode Prosa Aisha
Dhimas Ardhio
Skrip Film
Raga for Nada
Mitra putri
Skrip Film
Surat dari Laut
Cahaya Muslim Prima Syam
Novel
Never Same
Sabelia
Rekomendasi
Novel
Bronze
Rindu Senja
Imajinasiku
Skrip Film
Sesayat Munajat Cinta (Sebuah Skenario Film)
Imajinasiku
Cerpen
Bronze
Menikah Tak Seindah di Film
Imajinasiku
Novel
Bronze
Kupinang Dirimu Dengan Cinta
Imajinasiku
Skrip Film
Mungkin Butuh Waktu
Imajinasiku
Novel
Bronze
Inikah CintaMu Tuhan? (Novelette Baru)
Imajinasiku
Cerpen
Bronze
Arini
Imajinasiku
Novel
Bronze
Tentang Kisah Kita: Trilogi Novelette 3
Imajinasiku
Skrip Film
Surat Cinta yang Terbaca
Imajinasiku
Novel
Bronze
Kutitipkan Wajahmu Pada Bulan (Edisi Cerbung)
Imajinasiku
Cerpen
Bronze
Dua Puluh Dua Tahun
Imajinasiku
Skrip Film
Andai Aku Boleh Memilih (Sebuah Skenario Film)
Imajinasiku
Skrip Film
Munajah Cinta (Sebuah Skenario Film)
Imajinasiku
Skrip Film
Manzilah Cinta (Sebuah Skenario Film)
Imajinasiku
Novel
Bronze
Orang Orang Tangguh (Antologi Cerpen Pilihan Ketiga)
Imajinasiku