Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Drama
BAB 3
Setelah beberapa hari tidak ada pembicaraan, Pak Rahmat memutuskan untuk menanyakan langsung pada putrinya, Rina. Ia mengetuk pintu kamarnya dan berkata,
"Nak, boleh Bapak masuk?" Rina terdiam sejenak sebelum mengangguk. Pak Rahmat melangkah masuk dan duduk di tepi tempat tidur putrinya ini.
"Bapak ingin kita berbicara dari hati ke hati tentang maksud Bapak tempo hari, Rin. Bapak mengerti jika kamu merasa marah dan bingung. Tapi tolong, berikan Bapak kesempatan untuk menjelaskannya," pinta Pak Rah...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
R.E.F.U.N.D
Agnes Julianti Halim, S. MG
Novel
Kala Karma Bertamu
Vania Faustin
Cerpen
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Aku Tidak Ingin Ada Langkah Lain Selain Langkah Kita
Hendra Wiguna
Novel
Out Life
Nurprastiwi
Novel
Mandira
mommya eyka
Novel
Bringing Up Bebe
Bentang Pustaka
Novel
Puri Setan dan Penghuninya yang Pernah Jatuh Cinta
romaneskha
Novel
Ratu, 25 Tahun Kemudian
Rizky Brawijaya
Skrip Film
ELEGI CINTA MARIHOT
Embart nugroho
Cerpen
SERIGALA ADALAH DOMBA
Meliana
Novel
Apapun Bisa Kita Gapai
suci wulandari
Novel
Rupiah Untuk Agus
Bond Monosta
Novel
Forgive Me If I Made You Scared, My Lil Sister
Anis Maryani
Novel
HAPPY : Hari ini, esok atau nanti.
Yohanna Claude
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Secarik Kertas dengan Selarik Kalimat
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-5
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Rindu yang Terburu
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh (Tamat)
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-3
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-7
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Warisan yang Terlupa
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Sebuah Komitmen
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Ketika Senja Membawa Cinta
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Salahkah Rinduku
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh
Munkhayati