Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Drama
BAB 2
“Rin, dari pagi kamu sudah merawat Bapak dan memberikan obatnya, Bapak sudah agak mendingan. Nanti sehabis Dhuhur, kamu berangkat saja kuliah, Bapak nda papa,” saran Pak Rahmat pada putrinya.
“Beneran nda papa, nanti kalau butuh apa-apa gimana?” tanya Rina ragu.
“Ya udah lumayan sehat kok, Bapak kan bisa sendiri.”
“Ya deh, nanti Rina kuliah mbok ada kuis dan bisa jawab, lumayan buat tambah-tambah nilai,” jawab gadis itu. Ada perasaan lega di hati gadis itu...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
DENDAM (kau buat ibu kami menangis, kuhancurkan keluargamu)
Zainur Rifky
Komik
SEVEN RULE : CODE NAME
willa crown
Cerpen
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Novel
HURT (the love triangle)
Arum safitri
Novel
SCRABEO
Adi Rizaldi
Novel
Dear Martin
Mizan Publishing
Novel
Fajar Dan Senja
Christaline Putri Joeane
Novel
Ada Cerita di Sekolah
Awal Try Surya
Novel
Pemalas Tak Suka Kelas
Fadli Ramdani
Novel
UNQUALIFIED
Putri Lailani
Novel
Pengantin 98
Herman Sim
Flash
Sofa tua
Ocha
Novel
Elegi 98
Sarwono
Flash
RUMAH SUNYI TANPA AKU
Hans Wysiwyg
Cerpen
MENCARI ARTI KEBAHAGIAAN
Grimmer
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-4
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-5
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-6
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Rindu yang Terburu
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Di Antara Dua Perempuan
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Mimpi Kang Muchtar
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Warisan yang Terlupa
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh (Tamat)
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Salahkah Rinduku
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-7
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Sebuah Komitmen
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Secarik Kertas dengan Selarik Kalimat
Munkhayati