Kami adalah dua orang yang berdiri di tempat yang berbeda, terpisah samudra luas, namun tetap melihat langit yang sama.

Alessandra Ishtar Ibrahim (Ale) adalah perempuan berusia 32tahun, belum menikah dan bekerja sebagai relationship manager sebuah bank. Dia dibesarkan oleh Papanya karena Mamanya sudah meninggal sejak dia masih balita. Dia pun pernah terluka di masalalunya karena ditinggalkan oleh tunangannya sendiri. Luka itu membuatnya sulit membuka hati pada laki-laki lain hingga dia bertemu dengan Andra.

Ganendra Mahesa (Andra) adalah laki-laki berusia 35tahun, belum menikah, dan bekerja sebagai relationship manager sebuah bank. Dia dibesarkan oleh Ibunya karena Ayahnya meninggal sejak dia duduk dibangku SMA. Dia memiliki luka karena ditinggal menikah kekasihnya. Namun, hatinya mulai membuka diri sejak bertemu dengan Ale.

Dimas Abimana Prastawa (Abimana) adalah laki-laki berusia 32 tahun, belum menikah, dan seorang CEO dari perusahaan yang dirintisnya sendiri sejak lulus kuliah. Besar dari keluarga pebisnis, membuat Abimana lebih fokus pada pekerjaan daripada urusan hati. Namun, dia tidak bisa mengendalikan hatinya yang jatuh pada Ale sejak pertemuan pertama.

Baruna Ibrahim (Bara) adalah laki-laki berusia 35 tahun, bekerja sebagai dokter, dan baru saja ditinggalkan oleh istrinya yang meninggal karena sakit jantung. Bara sudah yatim piatu sejak duduk di sekolah dasar dan dibesarkan oleh Papanya Ale, hingga akhirnya dijodohkan dengan Ale. Namun, Bara memilih meninggalkan Ale dan menikah dengan perempuan pilihannya sendiri. Ketika istrinya meninggal, dia memilih kembali ke Jogjakarta dan kehidupan Ale.

Alessandra dan Andra adalah dua orang yang tidak sengaja dipertemukan hujan. Mereka bertemu lagi satu tahun kemudian dalam sebuah kebetulan kalau mereka adalah teman satu kantor. Dua orang yang masih sama-sama menyimpan luka di hati mereka tentang masa lalu, dekat karena saling menemukan kenyamanan.

Kebersamaan, kenyamanan dan rasa cinta yang besar tidak cukup untuk membuat mereka bertahan. Perbedaan diantara mereka yang terlalu besar menjadi tembok paling sulit dihancurkan. Apalagi, orang tua Ale menjodohkan Ale dengan Abimana, yang jatuh cinta dengan Ale pada pandangan pertama. Lalu, kemunculan Bara, mantan tunangan Ale, membuat Ale cukup terguncang.


Cinta Andra dan Ale yang begitu besar membuat mereka masih bisa bertahan dengan semua itu, hingga akhirnya Andra harus menjalani mutasi ke Jakarta. Mereka pada akhirnya sadar bahwa semua yang terjadi bisa saja adalah petunjuk dari Tuhan atas doa mereka. Petunjuk bahwa seberapa besarpun cinta mereka dan seberapa kuatpun mereka berusaha bertahan, takdir mereka memang tidak seharusnya bersinggungan. Ale dan Andra akhirnya memilih untuk berpisah. Menutup buku yang mereka tulis dan mengakhirinya dengan indah.