Lahar dan Kemarahan

Sasi, bocah kecil enam tahun itu berdiri ketakutan ketika melihat lahar gunung berapi menyembur dari kawah. “Kata Bu Guru, lahar itu panas dan bisa membunuh kita. Apakah gunung marah pada kita, Bu?” tanyanya seraya memegangi ujung daster Galuh, ibunya.

“Tidak. Dia memberikan kesuburan bagi tanah di sekitarnya.”

“Apakah sama dengan Bapak saat menyiram ibu dengan kuah sayur panas? Apakah Bapak ingin Ibu jadi subur?”

Galuh mengangguk, terpaksa membohongi putri kecilnya.

“Di mana Bapak sekarang, Bu? Kenapa Bapak lama tak pulang?”

“Di sana! Bapakmu pergi dengan lahar-lahar itu.” Galuh menunjuk ke kawah gunung, tempat dia mendorong suaminya sebulan yang lalu.

2 disukai 1 komentar 4.9K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
lucu, sedih juga serem sekaligus. 👍 🌟🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟
Saran Flash Fiction