F. Chava

Ah, welldone!

Mau komen apa ya? Bingung.
Biar bintang yang bicara deh.
Ayat Yang Tidak Terucap buat saya makin terkesima dengan gaya narasi penulis yang berbeda dengan karya sebelumnya. As always, sangat detil dalam menarasikan.
Salam kenal, Ahmad Alex.

tak bisa berword-word.. Alex ini halunya emang nggak habis fikri, di luar haikal.. penulis mampu mengemas dengan halus, apalagi saat menggunakan Aku, sehingga para pembaca turut merasakan kesal akibat tabiat istri yang diceritakannya... akan tetapi, ini memang betul2 bukan kisah sinetron... bintang 10 dehhhh

Ripiu dari Sulur Waktu ini menurut saya out off the box. Dari tulisannya aja, saya udh tahu Kak Foggy punya beragam labirin di kepalanya, tapi sukses memilin ragam labirin itu sehingga WOW, cerita ini mampu dikemas sangat apik. Narasinya pas, sangat pas, pilihan katanya pun indah, mantul, serta sesuai takarannya, tidak berlebihan, selain itu--ide paling keren adalah ide yg bisa dieksekusi secara sempurna, bukan ide yg bermuara di kepala saja tanpa pernah dieksekusi. Hidup ini misteri, tapi saya percaya, Sulur Waktu yang sudah dieksekusi akan menemukan pemilih.

90-an kerasa banget... no komen deh, tulisannya informatif, narasinya apik, deskripsinya sangat detil.. bintang 5

Aku kasih 5 jempol, deh!
Penuturannya, narasinya, plotnya, dan endingnya yang tersirat tapi makjleb.
Untung Asep aman, makasih ya Melisa.
Kukira tadi, Asep bakalan nyusul.
Tidak perlu diragukan lagi Kak Donny.
Setiap ceritanya, bikin pembaca jadi detektif sungguhan!
Bravo!

Ide segar dari Kak Lirin, Rumah Untuk Pulang adalah favorit saya dari semua cerita-ceritanya.
Masih ragu buat baca? Ah, nyesel lho nanti.
Ed.
Kamu bertanggung jawab sampai akhir!

Selesai membacanya. Ceritanya orisinil dan fresh sekali. Congratsss ya, Kak.

Dari judulnya saja, jujur saya udah penasaran untuk baca sampai selesai. Membaca Better Half seperti mengingatkan saya pada sebuah perjalanan panjang akan mengenang masa remaja yang complicated namun selalu manis kalau dilihat-lihat sekarang. Penokohannya kuat dan karakternya sangat mudah divisualisasi. Endingnya tidak menggantung dan saya pernah mengenal satu manusia yang sifatnya sangat peduli bahkan terkesan terlalu peduli seperti Miya. Saya harap, ada Miya-Miya lain di luar sana yang mau menjaga mimpi sahabatnya agar tidak pudar.

Usia belasan adalah usia krusial bagi setiap manusia. Sering merasa paling benar, apalagi jika berhubungan dengan jati diri dan panggilan hati.
Cerita ini sering terjadi. Dan pasti akan ada penerusnya di masa depan.
Cerita ini ditulis untuk kita, yang pernah merasa paling benar di usia remaja.

narasi yang menarik dan detil

saya jadi ingin kenal alam karena membaca novel ini.
cerita yang sangat menarik.
di alam, kita bukan siapa-siapa.

membaca ini membuat saya berjanji sendiri untuk menemani kedua orang tua saya di hari tua mereka..

baca ini membuat perut saya kontraksi.
lucunya alami, narasinya hidup.
ketika membacanya, visual di kepala mulai bermain.
good job untuk Kumara!