Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Dalam upayanya mencari jawaban 'apa passion-mu?' untuk memenangkan lomba foto, Erin bertemu Erica, sosok misterius "kembaran Erin" yang bilang akan membantunya. Tapi apakah benar itu niatan Erica?
Premis
Demi laptop baru dan menyelesaikan skripsinya tepat waktu, Erin harus memenangkan lomba fotografi, skill yang tidak ia punyai, dengan tema "My Passion", satu-satunya pertanyaan yang tidak pernah bisa ia jawab tentang dirinya.
Pengenalan Tokoh
Erin adalah mahasiswa akhir semester yang santai, tidak ingin terbebani "rencana karir" masa depannya dan hanya ingin fokus menyelesaikan skripsi. Kemudian saat laptopnya rusak, ia membutuhkan uang untuk laptop baru agar skripsinya selesai tepat waktu. Walau tidak bisa memotret, Erin pun nekat mengikuti lomba fotografi berhadiah 10 juta dengan tema "My Passion", satu-satunya pertanyaan yang tidak pernah bisa ia jawab tentang dirinya.
Sebuah "bucket list" ala ala yang ia buat saat SMA membantunya mencari inspirasi. Ditemani Idan sahabatnya, Erin pun mencoba satu per satu profesi yang ia tulis di situ, mulai dari pelukis, sutradara film, guru, dan beberapa lagi dengan total 10 item.
Saat berada di workshop seorang pelukis, Erin bertemu dengan Erica, sosok bagai pinang dibelah dua dengan dirinya yang muncul begitu saja. Erica mengatakan ia akan membantu Erin menemukan "passion"-nya. Sejak momen itu, Erin dan Erica jadi lebih terkoneksi dan akrab meski Erica masih saja misterius bagi Erin. Mereka berbicara tentang harapan, keluhan, dan passion itu sendiri. Erica mengatakan bahwa setiap orang punya passion, dan kita hanya perlu berusaha mencarinya dengan mencoba segala hal. Erica pun percaya bahwa passion Erin pasti ada di salah satu dari "bucket list" ini.
Erin pun terus berkonsultasi pada Erica, meski ia sebenarnya belum menemukan passionnya bahkan setelah item keenam. Saat Erin mulai pesimis, Erica dengan segala upayanya terus meyakinkan dan mendorong Erin untuk jangan menyerah.
Semangat yang dikobarkan Erica lambat laun berubah menjadi dorongan yang makin memaksa. Hal ini membuat Erin merasa tidak nyaman, belum lagi inspirasi yang belum ia temukan untuk lomba. Erica yang menekan dan Erin yang frustrasi akhirnya membawa mereka ke pertengkaran hebat, yang kemudian berpuncak pada suatu insiden yang menempatkannya kembali ke titik awal; mulai dari nol.
Dengan hanya kebencian dan keputusasaan yang tersisa di satu hari menjelang deadline pengumpulan foto, Erin menyadari bahwa menjawab pertanyaan "apa passion-ku?" bisa jadi semudah itu, atau sesulit itu.
Baca kisah selengkapnya di Jendela Bidik.
Sebuah "bucket list" ala ala yang ia buat saat SMA membantunya mencari inspirasi. Ditemani Idan sahabatnya, Erin pun mencoba satu per satu profesi yang ia tulis di situ, mulai dari pelukis, sutradara film, guru, dan beberapa lagi dengan total 10 item.
Saat berada di workshop seorang pelukis, Erin bertemu dengan Erica, sosok bagai pinang dibelah dua dengan dirinya yang muncul begitu saja. Erica mengatakan ia akan membantu Erin menemukan "passion"-nya. Sejak momen itu, Erin dan Erica jadi lebih terkoneksi dan akrab meski Erica masih saja misterius bagi Erin. Mereka berbicara tentang harapan, keluhan, dan passion itu sendiri. Erica mengatakan bahwa setiap orang punya passion, dan kita hanya perlu berusaha mencarinya dengan mencoba segala hal. Erica pun percaya bahwa passion Erin pasti ada di salah satu dari "bucket list" ini.
Erin pun terus berkonsultasi pada Erica, meski ia sebenarnya belum menemukan passionnya bahkan setelah item keenam. Saat Erin mulai pesimis, Erica dengan segala upayanya terus meyakinkan dan mendorong Erin untuk jangan menyerah.
Semangat yang dikobarkan Erica lambat laun berubah menjadi dorongan yang makin memaksa. Hal ini membuat Erin merasa tidak nyaman, belum lagi inspirasi yang belum ia temukan untuk lomba. Erica yang menekan dan Erin yang frustrasi akhirnya membawa mereka ke pertengkaran hebat, yang kemudian berpuncak pada suatu insiden yang menempatkannya kembali ke titik awal; mulai dari nol.
Dengan hanya kebencian dan keputusasaan yang tersisa di satu hari menjelang deadline pengumpulan foto, Erin menyadari bahwa menjawab pertanyaan "apa passion-ku?" bisa jadi semudah itu, atau sesulit itu.
Baca kisah selengkapnya di Jendela Bidik.
Sinopsis
Disukai
11
Dibaca
721
Tentang Penulis
Nadia Seassi
Halo, saya penulis & penerjemah. Skrip film terbaru saya JENDELA BIDIK sudah bisa dibaca :)
Bergabung sejak 2020-09-13
Telah diikuti oleh 59 pengguna
Sudah memublikasikan 0 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Jendela Bidik
Nadia Seassi
Novel
Please, PROTECT ME!
Charansa
Novel
The Bad Couple
Relia Rahmadhanti
Novel
Cerita Kopi
Annisa Diandari Putri
Novel
SENJA
Luthfia Izza Nafara
Novel
Dewi Sang Bidadari
BUNGSU BER-SYAIR
Novel
Janji Aniki
Gia Oro
Novel
About Time
Sartika Wulandari
Novel
DUA JIWA
Masda Raimunda
Novel
Lipstik ~Novel~
Herman Sim
Novel
Sekukuh Karang Seluas Samudera
Redy Kuswanto
Novel
KELINDAN
Hilda KiandraAesha
Novel
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
YANG PERNAH HILANG
ergina_eji
Novel
UMUR 20
Arfiah Rachman
Rekomendasi