Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Tak semua cahaya memandu pulang.
Ada yang justru menyesatkan langkah,
mengajak masuk ke lorong panjang bernama harapan—
lalu meninggalkan di tengah,
dengan pelita yang padam satu-satu oleh angin kebohongan.
Di negeri yang katanya subur ini,
tak tumbuh apa-apa selain diam yang dipelihara,
janji yang didaur ulang,
dan doa yang dijadikan syarat untuk selamat.
Anak-anak dibesarkan bukan dengan buku,
tapi dengan kenyataan pahit bahwa hidup adalah soal bertahan dari ketiadaan.
Tak semua yang mati dimakamkan.
Beberapa dikubur diam-diam oleh sistem,
di lembar absensi yang tak sempat dicentang,
di ruang kelas yang roboh sebelum sempat diajar,
dan di jembatan patah yang lebih tua dari jabatan aparat desa.
Kalau kau ingin membaca kisah yang memberi harapan,
tutup halaman ini.
Tapi kalau kau ingin tahu bagaimana senja memadamkan cahaya,
bagaimana luka dibungkus kata-kata,
dan bagaimana korupsi mencuri bukan hanya uang tapi juga nyawa—
maka, duduklah.
Diam.
Dan biarkan cerita ini menghapus nama yang tak sempat tumbuh besar.
Ada yang justru menyesatkan langkah,
mengajak masuk ke lorong panjang bernama harapan—
lalu meninggalkan di tengah,
dengan pelita yang padam satu-satu oleh angin kebohongan.
Di negeri yang katanya subur ini,
tak tumbuh apa-apa selain diam yang dipelihara,
janji yang didaur ulang,
dan doa yang dijadikan syarat untuk selamat.
Anak-anak dibesarkan bukan dengan buku,
tapi dengan kenyataan pahit bahwa hidup adalah soal bertahan dari ketiadaan.
Tak semua yang mati dimakamkan.
Beberapa dikubur diam-diam oleh sistem,
di lembar absensi yang tak sempat dicentang,
di ruang kelas yang roboh sebelum sempat diajar,
dan di jembatan patah yang lebih tua dari jabatan aparat desa.
Kalau kau ingin membaca kisah yang memberi harapan,
tutup halaman ini.
Tapi kalau kau ingin tahu bagaimana senja memadamkan cahaya,
bagaimana luka dibungkus kata-kata,
dan bagaimana korupsi mencuri bukan hanya uang tapi juga nyawa—
maka, duduklah.
Diam.
Dan biarkan cerita ini menghapus nama yang tak sempat tumbuh besar.
Tokoh Utama
Danu
#1
Jalan Menuju Pintu Penuh Cahaya
#2
Sekolah Kecil di Ujung Senyap
#3
Belajar Di Antara Reruntuhan Sekolah
#4
Salam Pertama di Ruang yang Sunyi
#5
Dua Mata Yang Terlalu Cemerlang
#6
Laporan yang Tak Pernah Dibaca
#7
Langit Yang Roboh Di Atas Punggung
#8
Di Bawah Langit yang Menyesal
#9
Hari Tanpa Kelas, Tapi Penuh Pikiran
#10
Di Balik Meja yang Lebih Besar dari Niat
#11
Menuju Tingkat yang Lebih Tinggi
#12
Mencoba Menjangkau Langit yang Lebih Tinggi
#13
Sungai yang Mengubur Nama
#14
Jeritan yang Tidak Didengar Surga
#15
Pelukan Terakhir dari Sungai yang Tak Mau Mengembalikan
#16
Doa yang Tak Bisa Menghidupkan
#17
Jeruji yang Menggugurkan Doa
#18
Luka yang Dibiarkan Hidup
#19
Nama yang Tak Pernah Disebut
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
5
Dibaca
813
Tentang Penulis
Temu Sunyi
Aku tak menawarkan pelipur. Aku penulis syair, aku peramu luka & pencatat kenyataan. Dalam tiap aksara, kusulam sayatan air mata & Kubuka aib dunia.
Bergabung sejak 2025-05-16
Telah diikuti oleh 173 pengguna
Sudah memublikasikan 26 karya
Menulis lebih dari 69,744 kata pada novel
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
Pelita Luka Menanti Senja
Temu Sunyi
Flash
Jembatan Negeri Rasa
Tourtaleslights
Novel
Senja Di Pantai
sukadmadji
Novel
Perempuan, Tragedi, dan Air Mata
Astuti Parengkuh
Novel
Hati yang Tak Seharusnya Singgah
Risti Windri Pabendan
Flash
A Bittersweet Reminder
Hendra Purnama
Novel
Fear
Noura Publishing
Novel
Death in Babylon, Love in Istanbul
Bentang Pustaka
Novel
MOTHERVAN
glowedy
Novel
Meditations
Noura Publishing
Novel
Andai Aku Hidup Sekali Lagi
Mizan Publishing
Novel
Buya Hamka
Falcon Publishing
Novel
Prahara DiCameti Galing
mang giok
Novel
Not Love, I Cheated
Sri Wintala Achmad
Novel
Perburuan Pusaka Kanjeng Kiai Suryaraja
prasetya widiharsa
Rekomendasi
Novel
Bronze
Pelita Luka Menanti Senja
Temu Sunyi
Cerpen
Tangan Kasar Pendidik
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Sajak Kelam Para Terbuang
Temu Sunyi
Cerpen
Takdir Dari Rahim
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Keanggunan Dipeluk Takdir
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Keheningan Ditikam Jeruji
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Kenangan Yang Terbenam
Temu Sunyi
Cerpen
Pundak Tanpa Usia
Temu Sunyi
Cerpen
Akal Perendah
Temu Sunyi
Cerpen
Sabda Tuan Tanah
Temu Sunyi
Cerpen
Parade Para Domba
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Anak Diujung Pelukan
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Denting Pilu Yang Berbisik
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Air Mata Yang Diharamkan
Temu Sunyi
Cerpen
Penjarahan Pejuang
Temu Sunyi