Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Di dunia yang tertawa karena luka orang lain, Dito tumbuh dengan tubuh yang terus jadi bahan candaan dan hati yang tak pernah diberi ruang untuk utuh. Ia adalah anak dari ibu yang tak pernah menyerah, dan ayah yang menghilang sebelum sempat mengajarkan arti pulang. Setiap pagi ia bangun bukan karena harapan, tapi karena kewajiban untuk bertahan.
Dito tak butuh panggung—tapi dunia memberinya topeng badut. Di balik tawa yang dipaksakan, tersembunyi luka-luka yang dijahit diam-diam dengan kasih ibu, kerja keras pasar, dan puisi yang ditulis dalam hening.
Novel ini bukan kisah perjuangan yang berakhir bahagia. Ini adalah pelukan bagi mereka yang tak pernah dipeluk, jeritan bagi mereka yang terlalu sering disuruh diam, dan suara bagi hati yang dianggap terlalu gemuk untuk dicintai.
Karena terkadang, bertahan hidup adalah satu-satunya bentuk perlawanan yang tersisa.
Dito tak butuh panggung—tapi dunia memberinya topeng badut. Di balik tawa yang dipaksakan, tersembunyi luka-luka yang dijahit diam-diam dengan kasih ibu, kerja keras pasar, dan puisi yang ditulis dalam hening.
Novel ini bukan kisah perjuangan yang berakhir bahagia. Ini adalah pelukan bagi mereka yang tak pernah dipeluk, jeritan bagi mereka yang terlalu sering disuruh diam, dan suara bagi hati yang dianggap terlalu gemuk untuk dicintai.
Karena terkadang, bertahan hidup adalah satu-satunya bentuk perlawanan yang tersisa.
Tokoh Utama
Dito
#1
Luka yang Tidak Terlihat
#2
Tubuh Yang Dihakimi, Harga Diri Yang Dirobek
#3
Laras, Perempuan Kuat Yang Menyimpan Luka
#4
Pedih Yang Tak Sempat Diwariskan
#5
Meja Makan Yang Tak Pernah Penuh
#6
Getir Yang Makin Dalam
#7
Ibu Yang Terlalu Lelah Untuk Bertanya
#8
Tak Ada Tempat Untuk Yang Seperti Aku
#9
Dunia Yang Selalu Menutup Pintu
#10
Tertawa di Tengah Luka
#11
Rumah yang Sudah Tak Bernyawa
#12
Senyum yang Tak Pernah Pulang
#13
Luka yang Disembunyikan Tak Selamanya Hilang
#14
Panggung Terakhir Seorang Badut
#15
Puisi - Aku Adalah Tawa yang Tak Pernah Dipeluk
#16
Di Antara Makam dan Nafas Terakhir
#17
Surat yang Terlambat untuk Seorang Ibu
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
makasih kak.. 🙏
Novelnya menyentuh hati. Keren banget sih pemilihan katanya. Aku menikmati setiap alur yang disuguhkan. Semangat.
Disukai
22
Dibaca
2.2k
Tentang Penulis
Temu Sunyi
Aku tak menawarkan pelipur. Aku penulis syair, aku peramu luka & pencatat kenyataan. Dalam tiap aksara, kusulam sayatan air mata & Kubuka aib dunia.
Bergabung sejak 2025-05-16
Telah diikuti oleh 172 pengguna
Sudah memublikasikan 26 karya
Menulis lebih dari 69,744 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Reaching for the stars
Salma putri
Novel
Merindunya Rindu~Novel~
Herman Sim
Novel
Gaitha
Lisa Ariyanti
Novel
Selama Masih Bernyawa
Jaka Ferikusuma
Novel
Prolog Epilog
Devi Wulandari
Novel
Semoga Kita Bertemu Lagi
Diva Aelah
Novel
Bumi Wiyata
Nur Intan Dwi Purnama Hakim
Novel
Tubuhku Tak Salah, Tapi Dunia Menghakimi
Temu Sunyi
Komik
Mimpi ku
Novita javanese
Skrip Film
BADUT: Baju untuk Duti
Priy Ant
Flash
Dunia dalam Tas
Rafael Yanuar
Flash
FALL
Rama Sudeta A
Cerpen
Hujan di Musim Panas
kecoa writer
Novel
Sesal
Alicia Nagata
Novel
Jangan Nikah Muda
Ngiungiu
Rekomendasi
Novel
Tubuhku Tak Salah, Tapi Dunia Menghakimi
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Sajak Kelam Para Terbuang
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Kenangan Yang Terbenam
Temu Sunyi
Novel
Malam Yang Menghapus Nama
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Keanggunan Dipeluk Takdir
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Langit Menolak Jelita
Temu Sunyi
Cerpen
Akal Perendah
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Pelita Luka Menanti Senja
Temu Sunyi
Cerpen
Tangan Kasar Pendidik
Temu Sunyi
Cerpen
Parade Para Domba
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Keheningan Ditikam Jeruji
Temu Sunyi
Cerpen
Kopi Peradaban
Temu Sunyi
Cerpen
Takdir Dari Rahim
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Mimpi Yang Tak Membawaku Pulang
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Denting Pilu Yang Berbisik
Temu Sunyi