Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
Resonansi Fernando
Sebuah Petunjuk.
Fernando duduk di sudut ruang kerjanya yang sempit namun padat dengan kabel, layar, dan catatan berserakan. Jendela besar di belakangnya memantulkan cahaya neon dari gedung-gedung tinggi kota Veridium, kota megapolitan yang tak pernah benar-benar tidur. Di luar, kendaraan melayang melintasi langit malam seperti bintang jatuh yang terlambat pulang.
Fernando bukan orang yang menyukai keramaian, meski hidup di tengahnya. Ia seorang jenius dalam bidang fisika eksotik, tapi lebih dikenal sebagai "si aneh" di kalangan ilmuwan lain. Ia jarang bicara, nyaris tak pernah bersosialisasi, dan hanya tertarik pada satu hal: teori resonansi antar realitas.
Sebuah ide yang ditertawakan semua orang... kecuali dirinya sendiri. Hari itu, ia menemukan sesuatu yang tak biasa. Dalam gudang bawah tanah bekas laboratorium tua, sebuah tempat yang seharusnya sudah ditutup sejak kebakaran misterius sepuluh tahun lalu, ia menemukan peti logam berkarat. Di dalamnya: tabung silinder dengan pola rumit yang tampak seperti ukiran mandala dan peta sirkuit dalam waktu yang bersamaan.
Bersamanya terdapat catatan tangan, lusuh dan sobek, bertuliskan nama yang hampir ia lupakan: Dr. Leonhart, mantan mentornya yang hilang secara misterius. "Resonator Mark, tidak sempurna. Buka celah, bukan jembatan. Hati-hati dengan gema realitas." Fernando menatap catatan itu lama.
Tangannya bergetar, bukan karena takut, tapi karena dorongan rasa penasaran yang meletup dari dalam dirinya seperti letupan listrik. Ia membawa tabung itu ke atas, ke ruang kerjanya, dan mengunci pintu tiga kali. Ia tahu, sejak detik itu, hidupnya tak akan lagi berjalan dalam garis lurus. Saat malam menebal dan dunia di luar makin sunyi, Fernando mulai merakit ulang perangkat misterius itu.
Tak ada petunjuk pasti. Hanya intuisi, dan ingatan samar akan percakapan dengan Dr. Leonhart tentang "frekuensi antar alam." Dan ketika ia menyambungkan kabel terakhir dan menekan tombol merah tua di sisi tabung, dunia menahan napas. Lampu berkedip. Layar komputer meledak menampilkan gelombang tak dikenal.
Udara mendengung, Lalu, terdengar suara. Bukan dari speaker. Bukan dari luar. Tapi dari dalam pikirannya. "Kamu sudah menemukan kami, Fernando."
Sebuah Petunjuk.
Fernando duduk di sudut ruang kerjanya yang sempit namun padat dengan kabel, layar, dan catatan berserakan. Jendela besar di belakangnya memantulkan cahaya neon dari gedung-gedung tinggi kota Veridium, kota megapolitan yang tak pernah benar-benar tidur. Di luar, kendaraan melayang melintasi langit malam seperti bintang jatuh yang terlambat pulang.
Fernando bukan orang yang menyukai keramaian, meski hidup di tengahnya. Ia seorang jenius dalam bidang fisika eksotik, tapi lebih dikenal sebagai "si aneh" di kalangan ilmuwan lain. Ia jarang bicara, nyaris tak pernah bersosialisasi, dan hanya tertarik pada satu hal: teori resonansi antar realitas.
Sebuah ide yang ditertawakan semua orang... kecuali dirinya sendiri. Hari itu, ia menemukan sesuatu yang tak biasa. Dalam gudang bawah tanah bekas laboratorium tua, sebuah tempat yang seharusnya sudah ditutup sejak kebakaran misterius sepuluh tahun lalu, ia menemukan peti logam berkarat. Di dalamnya: tabung silinder dengan pola rumit yang tampak seperti ukiran mandala dan peta sirkuit dalam waktu yang bersamaan.
Bersamanya terdapat catatan tangan, lusuh dan sobek, bertuliskan nama yang hampir ia lupakan: Dr. Leonhart, mantan mentornya yang hilang secara misterius. "Resonator Mark, tidak sempurna. Buka celah, bukan jembatan. Hati-hati dengan gema realitas." Fernando menatap catatan itu lama.
Tangannya bergetar, bukan karena takut, tapi karena dorongan rasa penasaran yang meletup dari dalam dirinya seperti letupan listrik. Ia membawa tabung itu ke atas, ke ruang kerjanya, dan mengunci pintu tiga kali. Ia tahu, sejak detik itu, hidupnya tak akan lagi berjalan dalam garis lurus. Saat malam menebal dan dunia di luar makin sunyi, Fernando mulai merakit ulang perangkat misterius itu.
Tak ada petunjuk pasti. Hanya intuisi, dan ingatan samar akan percakapan dengan Dr. Leonhart tentang "frekuensi antar alam." Dan ketika ia menyambungkan kabel terakhir dan menekan tombol merah tua di sisi tabung, dunia menahan napas. Lampu berkedip. Layar komputer meledak menampilkan gelombang tak dikenal.
Udara mendengung, Lalu, terdengar suara. Bukan dari speaker. Bukan dari luar. Tapi dari dalam pikirannya. "Kamu sudah menemukan kami, Fernando."
Tokoh Utama
Fernando
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
1
Dibaca
87
Tentang Penulis
Kanter Simanungkalit
-
Bergabung sejak 2025-05-07
Telah diikuti oleh 17 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 541 kata pada novel
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
Resonansi Fernando
Kanter Simanungkalit
Novel
Silent Scarf
Affry Johan
Novel
Ghost from Berlin
Lumba-Lumba
Novel
EMPAT JEJAK DI KYOTO Kunci Amaterasu dan Takdir Dua Dunia
Mochammad Ikhsan Maulana
Novel
Ambang Senja
indra wibawa
Novel
Wuhan Diary
Bentang Pustaka
Cerpen
Ibu Perbu
Listian Nova
Novel
CANDRA SENGKALA
Nur Baiti (Hikaru)
Novel
Man's Search for Meaning
Noura Publishing
Novel
Cinta, Kesehatan, dan Munajat Emha Ainun Nadjib
Noura Publishing
Novel
General Kyy: Legend of War and Peace
Rizky Yahya
Novel
Garis Waktu yang Terulang
Dimas Adiputra
Novel
Seteru 1 Guru
Mizan Publishing
Novel
Jejak sang Petarung: Warisan Macan Hitam
yooajh
Novel
Malam Yang Menghapus Nama
Temu Sunyi
Rekomendasi