The Puppet Master

"Crot! Crot! Crot!"

"Aaarrgh!!!"

Jauh di kedalaman jurang kegelapan, beberapa sosok iblis saling bertarung dan membunuh satu sama lain di atas tumpukan ratusan mayat iblis lainnya yang berceceran bersimbah darah kotor mereka.

"Crot!"

Sesosok iblis hitam bersayap berhasil memotong lengan kiri iblis hitam berekor kalajengking dengan pedangnya.

"Crot! Crot! Crot!"

Sedetik kemudian, iblis itu berhasil memotong lengan kanan, kedua kaki dan memenggal kepala sang iblis kalajengking, membuatnya memuncratkan darah hitamnya kedalam kegelapan di sekitarnya.

"Ha ... ha ... ha ...."

"Crot!"

Belum sempat beristirahat kepala iblis bersayap itu sudah berhasil terpenggal oleh iblis lainnya. Kepala dengan wajah kelelahan itu menggelinding dengan cepat di antara tumpukan-tumpukan mayat dan kepala iblis lainnya yang bernasib sama dengannya.

Pertarungan dalam jurang kegelapan itu semakin seru saja saat mulai mendekati akhirnya. Suara dan kilatan dentingan pedang dan senjata-senjata mereka, jeritan kesakitan dan kematian, serta teriakan keputusasaan menggema di seluruh kegelapan.

Sementara itu, jauh di atas panggung battle royal para iblis neraka, tepat di tepi jurang kegelapan, seorang pemuda berambut hitam dengan sebuah perban yang menutupi sepasang matanya terlihat sedang duduk santai menikmati pertunjukan kematian di bawah jari-jemarinya dengan sepasang telinga dan seluruh inderanya, terkecuali pengelihatannya yang sudah tak dimilikinya.

Dengan latar belakang merah api neraka yang menyala-nyala dengan sangat terangnya, sang pemuda terus memainkan ke sepuluh jari-jemarinya dengan sangat lincah bak seorang dirigen yang sedang memimpin sebuah orkestra. Hingga pada akhirnya hanya tersisa sesosok iblis yang tersisa. Dengan ekor ular dan cakar-cakar berbisanya, iblis itu mampu menghabisi dan membantai ratusan iblis lainnya. Namun, tanpa pernah terpikirkan dan terbayangkan olehnya sebelumnya, ular yang sudah menjadi satu dengan tubuhnya itu dengan cepat melahap dan menelan tuannya hidup-hidup kedalam perutnya, lalu memotong bagian yang menjadi penghubung antara mereka berdua, sehingga ular tersebut akhirnya terbebas dari tubuh majikannya.

Dengan perut buncit dan ekor buntung yang berdarah-darah, ular itu merayap keluar dari dalam jurang kegelapan menuju sang dalang di atasnya, melingkari tubuh sang dalang dan tidur di atas pangkuannya.

Sesaat kemudian, sang dalang mengepalkan tangan kanannya dengan sangat kuat hingga membuat tubuh sang ular meledak seketika dan menciptakan sebuah hujan darah yang membasahi tubuh dan pakaian sang dalang yang selesai memainkan pertunjukannya.

3 komentar 3K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@affarain : Jadi gini, kak. Karakter yang muncul terakhir (yg pakai perban) itu salah satu Pangeran neraka yang gak punya mata (buta), yang punya kemampuan untuk mengontrol hampir semua iblis di alam semesta (kecuali yg selevel atau di atasnya) yang rencananya nanti akan jadi musuh/villain buat karakter Deathskull di cerita selanjutnya. Deathskull itu karakter manusia yang mendapat kutukan dari Raja iblis dan mendapat kekuatan/kemampuan untuk memanipulasi tulang dalam tubuhnya.
serem. tp ini apa ya
😱😱😱
Saran Flash Fiction