Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Komedi
SAYA kira benar juga apa yang dibilang Rohim, kawan SD-ku itu. Saya harus balik kampung. Inilah saat yang tepat. Apapun kata orang dan kawan-kawan lama saya di kampung nanti. Sejak meninggalkan kampung untuk melanjutkan SMP ke kota kabupaten (sekarang sudah jadi ibukota provinsi) saya tak pernah pulang.
"Caleg lain sudah datang semua. Pasang poster di warung aku. Pasang baliho di lapangan bola kampung kita tu... Masih ingat? Tempat kita main bola d...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Komedi
Cerpen
Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Habel Rajavani
Flash
Kamis Menangis
Arif Holy
Flash
Ipar Adalah Marmut
Alviandromeda | DigitAlv
Cerpen
Miran
Doddy Rakhmat
Flash
Nikmati Saja Hidup, Jangan Dilawan
Ari S. Effendy
Cerpen
PETAKA DI RUMAH KARDUS
Aulia Z
Flash
Hantu koplak
penulis kacangan
Flash
Antagonis Menggugat
hidayatullah
Flash
Keluarga Tahu
Nabiel Yafi'e
Flash
Mencari Kacamata
Rafael Yanuar
Flash
Penghuni Baru
Afri Meldam
Cerpen
Menjadi Madu Mafia Kurang Akal
Yona Elia Pratiwi
Flash
Pesta Pernikahan
Afri Meldam
Komik
Creamy & Rem
Ictos Gold
Flash
Buahwacana
angel
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Lebaran Kali Ini Papa Tak Ada di Rumah
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Tugas Amin dan Aroma Wangi Bu Bos
Habel Rajavani
Cerpen
Antara Irman, Aku, dan Kucing Kesayanganku
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sesaat Sebelum Bom Itu Meledak
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sebilah Pedang, Gua Kelelawar, dan Seekor Buaya
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kejutan Nanit untuk Hilmi, Sebelum Menikahkan Yulia
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Rambut Baru Oma Nana
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Di Pulau Itu Setiap Hari adalah Hari Sabtu
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Berhenti Saja Kau Jadi Guru
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Malam Itu Laut Sedang Surut
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?
Habel Rajavani
Flash
Lalu Terdengar Suara Parang Ditebaskan
Habel Rajavani