39. INT. KOLAM RENANG – PAGI
DINI, PELATIH, PESERTA RENANG
DINI memasuki ruangan luas dengan atap tinggi dan ada tiga jenis kolam berbeda. DINI yang masih di depan pintu disambut oleh lambaian tangan dari pelatihnya, menarik perhatian peserta lain yang berjumlah tujuh orang.
PELATIH
DINI
- PELATIH dan DINI berpelukan
PELATIH
PESERTA RENANG
PELATIH
DINI
Setelah berganti pakaian DINI menghampiri PELATIH meminta melakukan pemanasan dulu di kolam terpisah. PELATIH pun mengizinkan. Segera DINI bersiap di depan kolam ukuran 5 x 20 meter dengan variasi kedalaman 1 sampai 4 meter. Tidak lama kemudian DINI menceburkan diri ke kolam. Melakukan pemanasan seperti biasa di kedalaman 2 meter. Setelah itu DINI berenang ke arah kolam yang lebih dalam. Namun terhenti di tengah jalan karena PELATIH menghampirinya.
PELATIH
DINI
PELATIH
- DINI membuat gerakan tangan hormat sambil tersenyum kemudian berenang ke sisi kolam.
- DINI menerima ponsel yang diberikan pelatih
- DINI tersenyum melihat banyak pesan dan panggilan dari ALDO
- DINI membuka pesan dari ALDO
CU TO LAYAR PONSEL DINI
ALDO (O.S.)
Di mana? Gue ke sekolah, kata temen-temen lo cabut. Kita dicari kepsek, tapi gue cabut, Ana juga cabut katanya. Lo di mana? Shareloc ya
Segera DINI membalas,
DINI (O.S.)
Kayaknya notes from poppy bener deh, aku tiba di masa itu, masa tempat yang paling berisik justru jadi tempat paling menenangkan.
Tidak lama kemudian masuk balasan ALDO,
ALDO (O.S.)
Gue tau lo di kolam, tapi gue nggak tau alamatnya. Lo shareloc deh.
- DINI hanya tersenyum membaca balasan ALDO. Kemudian menonaktifkan ponselnya dan menyimpannya kembali ke meja dengan ponsel peserta lainnya.
- DINI melihat ke seluruh ruangan, menyaksikan peserta lain yang sedang fokus mendengarkan arahan dari PELATIH.
- DINI menurunkan kakinya ke air. Melihat ke dalam air beberapa saat sebelum kemudian menceburkan diri ke kolam dan bergerak ke kolam yang lebih dalam.
- Beberapa saat kemudian DINI merasa akan kehabisan napas, dan bukannya segera berenang kembali ke permukaan, DINI justru sengaja menenggelamkan diri.
- CU to wajah DINI. DINI membuka matanya di dalam air selama VO, kemudian menutup perlahan setelah VO selesai.
DINI (V.O.)
CUT TO:
40. EXT. GEDUNG KOLAM RENANG BANYU NIRWANA – HALAMAN – SIANG
CAST: ALDO, BAPAK 1, PESERTA 1
ALDO keheranan karena banyak orang setibanya di halaman gedung kolam renang Banyu Nirwana. ALDO mendekati salah satu orang dan bertanya apa yang terjadi.
ALDO
BAPAK 1
ALDO
BAPAK 1
ALDO
BAPAK 1
ALDO
ALDO menghampiri PESERTA 1.
ALDO
PESERTA 1
CU TO WAJAH PANIK ALDO
CUT TO:
41. EXT. PEMAKAMAN – SIANG
CAST: ADRIANA, ALDO, DHINA
Establish shot pemakaman. CU to DHINA dengan wajah tersenyum menebar bunga di tanah merah.
DHINA
CU TO ADRIANA memegang nisan dengan wajah sendu dan kantung mata hitam.
CU TO BATU NISAN
NAMA : AIDAN EL YAHYA
LAHIR : 27 MEI 2000
WAFAT : 25 FEBRUARI 2022
ADRIANA
- DHINA yang berhadapan dengan ADRIANA menepuk pundak ADRIANA
DHINA
- ALDO yang semula berdiri, jongkok di samping ADRIANA mengusap punggung ADRIANA
ALDO
DHINA
ADRIANA
- DHINA memeluk ADRIANA
CUT TO:
42. INT. RUMAH SAKIT – RUANG INAP – SIANG
CAST: DINI, DHINA, ELLA, BAPAK BAGUS, IBU WULANDARI
TIGA HARI KEMUDIAN
DINI berbaring koma di kasur. DHINA, ELLA, IBU WULANDARI berdiri di samping kasur memerhatikan DINI. ELLA mengusap keringat di kening DINI, IBU WULANDARI memegang tangan DINI dengan wajah berlinangan air mata. Sedang BAPAK BAGUS duduk di sofa tidak jauh dari ranjang.
BAPAK BAGUS
IBU WULANDARI
BAPAK BAGUS
- DHINA menangis mendengar ucapan BAPAK BAGUS. Air matanya menetes jatuh ke kening DINI
- Kelopak mata DINI bergerak merasakan tetesan air mata DHINA (Tidak ada yang melihat)
- DHINA berjalan menjauhi kasur dan mendekat ke BAPAK BAGUS
- Sesampainya di hadapan BAPAK BAGUS, DHINA berlutut, matanya menatap wajah BAPAK BAGUS yang kebingungan melihat tingkah DHINA
BAPAK BAGUS
- ELLA menghampiri DHINA memintanya bangun dengan menepuk pundak ELLA, namun DHINA menggeleng dan menjauhkan tangan ELLA dari pundaknya
DHINA
- BAPAK BAGUS, IBU WULANDARI, ELLA menyaksikan apa yang dilakukan DHINA.
- ELLA meminta supaya DHINA menghentikan apa yang DHINA lakukan.
DHINA
- DHINA mencoba meraih tangan BAPAK BAGUS, namun BAPAK BAGUS malah menjauhkan tangannya kemudian berdiri meninggalkan DHINA yang masih bersujud.
- Menyikapinya, DHINA berbalik badan mencari kaki IBU WULANDARI, menyentuhnya kemudian mengusapnya lembut.
- IBU WULANDARI yang kaget refleks berjongkok merangkul DHINA sambil menangis.
DHINA
- IBU WULANDARI mengangguk sambil menangis tidak mengatakan sepatah kata pun
- BAPAK BAGUS mendekat ke DINI memegang tangan DINI, kemudian menatap ke arah DHINA dan IBU WULANDARI dengan tatapan sinis
BAPAK BAGUS
- Tiba-tiba tangan DINI yang dipegang BAPAK BAGUS bergerak, suara monitor pun berubah tidak seperti sesaat sebelumnya.
- ELLA segera menekan tombol memanggil dokter
- DHINA dan IBU WULANDARI berdiri melihat kondisi DINI
- DINI membuka matanya perlahan
CUT TO: