TOKO KUE PUKUL EMPAT
10. PEMBICARAAN RAHASIA

31. EXT. PANTAI SIUNG – DI DEPAN TENDA – MALAM

CAST: DINI, ADRIANA, ALDO, AIDAN

 

DINI dan ADRIANA duduk di tikar di samping tenda bekerja sama menyeduh mie instan dan kopi. Berjarak tidak jauh, AIDAN memanggang jagung, tahu, sosis, dan lainnya dibantu ALDO mengipasi agar arang tetap panas. Setelah beberapa saat kemudian matang, AIDAN dan ALDO bergabung ke tikar dan keempatnya menikmati makanan mereka malam itu.

ADRIANA

Tadaa …

-         ADRIANA membuka kotak makan berisi rebusan kentang, tahu, brokoli, wortel

-         ADRIANA juga mengeluarkan kotak makan lainnya berisi buah anggur dan berry

ALDO

Ini kurang AN?

DINI

Aku nggak tahu kalau bag itu isinya makanan

-         ADRIANA menyeringai lebar mendengar komentar ALDO dan DINI

AIDAN

Itu aja udah Gue kurangin, awalnya seisi kulkas mau dibawa semua. Susu kedelai segala

ADRIANA

Eitss jangan sedih, bawa kok, walaupun cuma dua botol (ADRIANA mengeluarkan botol kaca ukuran 100 ml berisi susu kedelai)

-         DINI tersenyum menggeleng melihat ADRIANA

ALDO

Siiip, masih inget aja Gue suka banget ini (ALDO mengambil satu botol)

-         ADRIANA melirik melihat tangan ALDO

ADRIANA

Ya udah ini yang satu lagi buat Abang. DINI nggak suka, aku lagi nggak pengin, harus diminum ya bang!

ALDO

Tenang Bang, kalau nggak abis buat Gue

-         ADRIANA melirik ke AIDAN yang sedang bersulang botol dengan ALDO

-         AIDAN mengangguk sedikit memberi sinyal ke ADRIANA

AIDAN

Sekali tenggak ya (Ajak AIDAN ke ALDO yang sudah sedang menenggak botol tersebut)

-         ALDO memberi jempolnya

Tidak lama kemudian botol yang ditenggak AIDAN dan ALDO benar-benar kosong. ALDO yang refleks bersendawa meminta maaf menutup mulutnya.

-         AIDAN mengambil sebonggol jagung yang diperkirakan sudah tidak terlalu panas

-         ADRIANA melirik melihat AIDAN

ADRIANA

Bagi dong Bang, aku juga mau, tapi kalau satu nggak bakal abis

-         AIDAN melirik sebal ke ADRIANA

-         AIDAN memotek jagung itu hingga terbagi dua dengan satu sisi lebih besar

-         ADRIANA merebut sisi yang lebih besar dan banyak bagian gosong

-         AIDAN mengeplak tangan ADRIANA

-         ADRIANA tidak memedulikan dan menggigit brutal jagungnya

-         DINI tersenyum geleng-geleng melihat interaksi ADRIANA dan AIDAN

DI tengah kegiatan makan yang berlangsung nikmat ditemani sepoi angin dan berisik debur ombak yang semakin pasang semakin malam, ADRIANA tiba-tiba bertanya yang membuat DINI, AIDAN, ALDO berhenti mengunyah.

ADRIANA

By the way Iam so curios about something.

ALDO

What?

ADRIANA

Okay, hopefully it never happen. And this is just a game. So let say suddenly high tide, amit-amit amit-amit jangan sampe. Tapi terus masing-masing kita cuma bisa nyelametin satu orang. Who is?

-         DINI, AIDAN, ALDO berhenti mengunyah bersamaan

AIDAN

Nggak bagus AN gamenya

DINI

Iya AN, jadi mikir nih

ALDO

Agree, tapi itu pertanyaan yang menarik. Okay, what do you think, Bang?

-         AIDAN melirik ke ALDO

-         ALDO memajukan dagu ke AIDAN

-         AIDAN berdehem memejamkan mata sebentar

AIDAN

Gue paling tua, nggak bisalah milih satu. You all are my responsibility.

ALDO

Haaa sound wise, tapi nggak seru. How about you, DIN?

DINI

Hah? Beneran nih harus milih? Okay it’s just a game. Aku emang biasa renang, tapi di kolam wich is airnya diem. And it’s a beach I don’t know ya, tapi kayaknya orang pertama yang terlintas di pikiran aku yaa ANA.

ADRIANA

Howw sweet. But so sory DIN, karena kayaknya di otak aku pasti bang AIDAN dulu deh, karena yaa itu juga kamu sama ALDO biasa ngadepin air.

DINI

Haaah it’s okay, AN. Kamu justru yang sweet. Adik baik, hihi

-         ADRIANA melirik dan mengenggol sikut AIDAN

-         AIDAN balas mengacak rambut ADRIANA

AIDAN

Okay I join the game. Thanks for your kindness my sibling, but so sory AN, because maybe I’ll help DINI.

DINI

Aku? Why?

-         DINI menoleh ke ADRIANA mengangkat bahu

-         ADRIANA melirik ke AIDAN kecewa

AIDAN

Tadi kamu bantu ANA kan? So, saya bantu kamu buat bantu ANA. It kill two birds with one stone, isn’t it?

ALDO

Terus Gue?

-         DINI dan ADRIANA menoleh ke ALDO

AIDAN

Halaaah kan Lo yang atlet renang (merangkul ALDO)

ALDO

Nah giliran Gue, pada nggak mau tahu Gue bakal tolong siapa?

ADRIANA

Gue udah tahu, Lo pasti sibuk nyelametin diri

-         ALDO menggeleng

ALDO

Sialnya Gue kepikir nolong Lo, AN. Karena Gue pikir dari kita berempat paling lemah yaa Lo. Gimana, keren kan Gue?

ADRIANA

Ish apaan sih (ADRIANA membuang wajah dari ALDO)

ALDO

Yaaah gitu doang ngambek, katanya game

 

CAMERA ZOOM OUT AND ESTABLISH BEACH AT NIGHT

CUT TO:


32. EXT. TAMAN TOKO KUE – DI DEPAN KOLAM TERATAI – MALAM

CAST: DHINA, ELLA (39 th)

DHINA dan ELLA berdiri bersebelahan di tepi kolam yang penuh dengan teratai dan bunga lotus yang terlihat serupa dengan teratai. Kolam terlihat cantik dengan barisan lampu kecil mengelilingi danau dan lilin yang berjajar di atas batu.

DHINA

Ini mbak kontrak rangkap satunya. Udah ku tandatangan.

-         ELLA mengambil map plastik yang DHINA sodorkan

DHINA

Makasih ya mbak atas bantuannya selama ini.

-         DHINA mendekat ke arah kolam, duduk menekuk lutut di atas batu, tangannya memegang salah satu bunga yang terlihat paling tinggi dengan kelopak lebar berwarna biru.

-         ELLA mengusap bahu DHINA

ELLA

Kamu mau sampai kapan gini terus DHIN?

-         DHINA menggeleng

ELLA

Selama ini kamu ngerasa aman karena DINI masih percaya sama semua alasan kamu. Tapi DINI yang begitu pasti berubah DHIN, semakin dewasa DINI akan semakin kritis. Rasa penasarannya bertambah berbanding terbalik dengan rasa percayanya ke kamu. Kamu udah bersiap tentang itu?

-         ELLA jongkok menyejajarkan diri dengan DHINI

-         ELLA mendekap map plastiknya ke depan

CU TO MAP (Zoom in to nama ELLA NALENDRA yang tertulis di dalam kontrak)

-         DHINA menoleh ke ELLA sebentar kemudian melihat ke arah kolam lagi

DHINA

Aku bingung, nggak tahu harus mulai dari mana dan gimana. Kayaknya akhir-akhir ini semua membaik. DINI juga punya temen yang baik-baik. Ada ALDO juga. Aku juga udah memutuskan DINI nggak usah renang lagi. Sekarang aku bakal support apa pun yang DINI mau.

ELLA

Dengan kebiasaan kamu yang tetep begini kamu pikir kamu bisa nemenin DINI berapa lama? Nanti DINI kuliah, kamu yakin masih bisa seaman ini? Kalau itu pilihan kamu, menurut mbak kamu kayak nyiram taneman yang padahal kamu tahu akarnya udah busuk.

DHINA

Mencabut akar meski tahu udah busuk tuh nggak gampang mbak, apalagi kalau bunganya mmasih kelihatan mekar

ELLA

Bunga mekar yang mana? Bunga itu cuma ilusi DHIN. Menurut mbak, mulai dari jujur. Jujur secepatnya sebelum DINI nggak bisa nerima alasan kamu nggak jujur selama ini. Juga satu hal DHIN, mbak nggak tahu gimana perasaan DINI selama ini, kamu yakin kamu tahu? Kamu yakin DINI sekeras dan sekuat itu?

 

33. EXT. PANTAI SIUNG – DI DEPAN API UNGGUN – MALAM

CAST: AIDAN, ALDO

AIDAN dan ALDO duduk berhadapan di depan api unggun yang dibuat di depan tenda. ALDO memakan marshmallow yang tadi belum sempat dipanggang. AIDAN menghabiskan berry dan brokoli yang tadi belum habis. Tiba-tiba ponsel AIDAN berbunyi suara burung berisik sekali. AIDAN segera mengklik-klik ponselnya mematikan suara.

ALDO

Alarm?

AIDAN

Iya

ALDO

Alarm apa jam segini?

AIDAN

Jam dua belas. Kalau lagi outdoor gini kan suka lupa waktu. Nggak ada jam dinding, nggak pake jam tangan, jarang buka HP.

ALDO

Ah iya bener. Nggak kerasa udah jam dua belas. Tidur gih, Bang!

AIDAN

Mau. Duluan aja!

-         AIDAN mengambil botol minumnya. Kemudian mengeluarkan plastik kecil zipper lock berisi obat-obatan yang sudah ADRIANA siapkan sebelumnya

-         ALDO memperhatikan AIDAN yang meminumnya sekaligus

ALDO

Masih minum suplemen, Bang?

AIDAN

Iya dong, suplemen, vitamin. Abang kan harus selalu sehat dan kuat buat njagain adiknya.

ALDO

Apalagi adiknya modelan ANA ya, Bang! (Diakhiri tawa)

-         AIDAN balas tertawa tipis

AIDAN

Anyway, Lo tuh kayaknya masih dendam ya sama ANA?

ALDO

Hahaa … dendam? Kenapa nih? Gara-gara game tadi? Ah kan namanya juga game, masak baper.

AIDAN

Enggak, Gue nggak baper. Gue mau tahu aja Lo masih kesel sama ANA karena SKO dulu? Karena beberapa kali Gue ngerasa Lo nyerang ANA sih. Pantesan DINI waktu itu sempet nanya, Lo tuh harus dijauhin atau support supaya baikan sama ANA.

ALDO

Beneran DINI gitu?

AIDAN

Gue ngarang juga buat apa dong

ALDO

Gue sebenernya udah nggak kesel sih, toh renang di Gue emang bite the bullet. Pada akhirnya pasti bakal terjun juga.

AIDAN

Terus kok masih nyerang?

ALDO

Gue nggak niat nyerang, Gue cuma bantu ingetin DINI kalau ANA bestienya itu sewaktu-waktu bisa berubah jadi worstie, juga cara Gue ingetin ANA biar nggak jahat lagi.

AIDAN

Oh gitu? Jadi ALDO keluar dari SKO karena nggak mau jadi perenang, tapi mau jadi pengingat? Padahal kan itu ANA dulu, ANA waktu masih kecil, dia masih egois dan belum dewasa. Sekarang dia udah berubah lah.

ALDO

I hope so. Mungkin bener kata DINI, justru Gue yang masih kekanakan buat ngadepin ANA.

-         AIDAN mengangguk berulang menepuk pundak ALDO

AIDAN

Gue minta maaf banget atas ANA dulu juga ANA sekarang.

ALDO

Abang bertugas menjaga adiknya supaya nggak ngelakuin salah dan ngulang salahnya lagi. Bukan minta maaf ketika adiknya salah. However you are best Abang buat ANA.

-         ALDO mengakhirinya dengan senyum dan balas menepuk bahu AIDAN

AIDAN

Gue jaga ANA sekalian DINI.

-         AIDAN menepuk lagi bahu ALDO dengan senyum kecut

ALDO

Gue jaga DINI dari ANA.

-         ALDO balas menepuk bahu AIDAN tersenyum lebar

ALDO

Karena Gue kenal ANA.

AIDAN

Dan Gue yang lebih kenal DINI dibanding Lo.

-         AIDAN tertawa kuat mendengarnya.

ALDO

Sory ya, tapi kalau mau banding-bandingan siapa yang lebih kenal kita tuh nggak bakal bisa, nggak bakal apple to apple. Apa yang mau Gue tahu dari seseorang belum tentu sama dengan apa yang Lo mau tahu. Dan apa yang orang itu kenalkan ke Lo sama ke Gue belum tentu sama. Menurut Gue, tentang pandangan seseorang tentang orang lainnya masing-masing nggak bakal persis sama.

-         AIDAN mengangkat alis tidak menyetujui juga tidak menyangkal

 

Establish shoot langit timelapse Pagi

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar