20. INT. TOKO KUE PUKUL EMPAT – RUANG PEMESANAN – SORE
CAST: DINI, ADRIANA, ALDO, AIDAN, PELAYAN 1, PELAYAN 2, DHINA
DINI memimpin berjalan di depan. Membuka pintu yang di tengahnya ada gantungan papan berisi tulisan yang terbaca BUKA. Tiga pengunjung lain mengantre masuk di belakang mereka. Seorang pelayan berdiri menyambut mereka.
PELAYAN 1
- DINI, ADRIANA, ALDO, AIDAN tersenyum mengangguk. Berjalan ke meja pemesanan.
PELAYAN 2
DINI
ALDO
- ADRIANA refleks mengeplak punggung ALDO
- ALDO mengaduh kesakitan
- Seisi ruangan menertawakan tingkah ALDO dan ADRIANA
ADRIANA
ALDO
- DINI, AIDAN, PELAYAN 2 tertawa lagi
PELAYAN 2
ALDO
- ADRIANA mengeplak lengan ALDO
- ALDO mengaduh lagi
- ADRIANA tersenyum malu ke PELAYAN 2
- DINI menggelengkan kepala sambil menahan senyum melihat tingkah ALDO dan ADRIANA
- AIDAN yang sedang memperhatikan DINI menepuk pundak DINI
- DINI menoleh ke AIDAN, pandangan keduanya saling bertemu. Kemudian tersenyum bersama.
- DINI mengalihkan pandangannya ke PELAYAN 2 yang menanyakan varian minum apa yang akan dipesan untuk melengkapi set popy
- AIDAN masih menatap DINI dengan tangan yang masih di pundak DINI
Tiba-tiba keluar DHINA dari ruangan yang pintunya tepat di sejauh mata AIDAN memandang. Dari kejauhan, dengan isyarat tubuh DHINA seolah mengatakan untuk AIDAN menjauhkan tangannya dari pundak DINI. AIDAN yang memahami sinyal isyarat itu segera melepaskan tangannya dari pundak DINI. Bertingkah salah tingkah, AIDAN tiba-tiba berdehem menarik perhatian PELAYAN 2.
PELAYAN 2
AIDAN
ALDO
- AIDAN mengangguk berulang mendengarnya
AIDAN
PELAYAN 2
ALDO
PELAYAN 2
- DINI, ADRIANA, ALDO, AIDAN berjalan menuju ke taman, melewati meja kasir yang ada DHINA di baliknya.
- ALDO menghentikan langkahnya. Membungkuk ke arah DHINA, berjalan lebih dekat ke arah meja kasir
ALDO
- ADRIANA yang gemas mengeplak lagi ALDO
- AIDAN segera merangkul ALDO dan mengajak menjauh dari meja kasir
- ADRIANA mengangguk ke DHINA berujar ‘Maaf’
- DINI dan DHINA hanya saling pandang dalam diam
CUT TO:
21. INT. TOKO KUE PUKUL EMPAT – TAMAN – SORE
CAST: DINI, ADRIANA, ALDO AIDAN
DINI, ADRIANA, ALDO, AIDAN berjalan memasuki taman. ALDO dan AIDAN yang berjalan memimpin di depan melihat ke petakan-petakan bunga yang ada di dalamnya. DINI dan ADRIANA membuntuti dari belakang. Mereka berjalan jauh dari pintu masuk. Sesekali menghampiri dan berkomentar pendek. Sampai mereka tiba di petakan Kanigara (Bunga Matahari).
ALDO
ADRIANA
ALDO
- DINI mengangguk sambil tersenyum
- AIDAN tersenyum mengelus rambut ANA
DINI
- DINI mengakhirinya dengan senyum
- ADRIANA merangkul DINI dan keduanya tersenyum bersama
- ALDO tersenyum lega
DINI
- DINI mengakhiri penjelasannya dengan senyum sambil melirik ke ADRIANA dan ALDO bergantian
- ADRIANA menepuk lengan DINI
- ALDO dan ADRIANA saling tatap beberapa saat
- DINI tersenyum mengangkat alis
- AIDAN kesenangan menyaksikan ketiganya
ADRIANA
- ADRIANA dan ALDO menelisik senyum DINI
- Merasa suasana semakin menarik, DINI menggelindingkan bola matanya mengarah ke AIDAN
- Menerima kode dari DINI, ADRIANA dan ALDO melirik ke AIDAN
- Merasa terintimidasi dengan tatapan ADRIANA, AIDAN pun mengangkat tangan tanda menyerah kemudian berlari menjauh
- ADRIANA mengejar AIDAN penuh semangat dengan rengekan tidak jelas di mulutnya
- Ditinggalkan, ALDO dan DINI sempat saling lirik sebentar sebelum akhirnya DINI kalah tersenyum lebih dulu
ALDO
- DINI mengangkat bahu tersenyum meledek
DINI
ALDO
DINI
ALDO
- DINI mengangkat bahu
- DINI dan ALDO berjalan ke arah saung yang menjadi tempat berhenti AIDAN dan ADRIANA berlarian
DINI
- ALDO menghentikan langkahnya tiba-tiba
- DINI refleks ikut menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke ALDO
- ALDO memasang wajah berpikir dengan dahi mengernyit dan menatap DINI dalam
- DINI sudah panik takut yang dikatakannya keterlaluan
- ALDO seketika mengubah raut wajahnya senang sekali bahkan sampai mengajak DINI bertos
- DINI menyambut ajakan itu dengan wajah senang juga
ALDO
DINI
CUT TO:
22. EXT. TAMAN TOKO KUE – SAUNG – SORE
Cast: DINI, ALDO, AIDAN, ADRIANA, DHINA, PELAYAN 3
DINI, ALDO, AIDAN, ADRIANA duduk memenuhi tiap sisi meja di dalam saung nomor tujuh. Saung bergaya lesehan dengan satu meja besar berbentuk segi empat tanpa kursi. DINI berhadapan dengan AIDAN, ADRIANA berhadapan dengan ALDO.
Tidak lama kemudian dari kejauhan terlihat PELAYAN 3 mendorong troli berisi pesanan diikuti DHINA.
ADRIANA
ALDO
ADRIANA
DINI
AIDAN
ALDO
ADRIANA
AIDAN
DHINA dan PELAYAN 3 sudah sangat dekat dengan saung. ADRIANA berdadah ke arah DHINA. DHINA membalas dadahan ADRIANA disertai senyum.
PELAYAN 3
- PELAYAN 3 menghidangkan pesanan di meja
DHINA
ADRIANA
- ALDO bermain mata dengan DINI mendengar ujar ADRIANA
- AIDAN menepuk pundak ALDO
DHINA
DINI
DHINA
- DHINA menunjuk telepon nirkabel yang ada di tengah meja
ADRIANA, ALDO, AIDAN
DINI
DHINA meninggalkan saung. Sekeluarnya, DHINA sempat menoleh ke belakang melihat ke arah ALDO.
ADRIANA
ALDO
ADRIANA
- ADRIANA merebut kertas dari tangan ALDO
DINI
ADRIANA
- ADRIANA menggeser duduknya mendekat ke DINI
- DINI ikut memerhatikan kertas
ADRIANA
- DINI dan ADRIANA membaca tulisan di kertas perlahan dan berulang kali
ALDO
AIDAN
- DINI, ADRIANA, ALDO tidak menanggapi AIDAN, masih fokus dengan kertas di tangan masing-masing
ALDO
DINI
AIDAN
- AIDAN mengambil satu paper
- ALDO menyeruput teh telangnya lalu mengambil paper lainnya
- Melihatnya, DINI mengikuti. Menyimpan notes yang dipegangnya, lalu mengambil paper yang lain
ADRIANA
DINI
- Melihat semuanya sibuk dengan paper, ADRIANA pun mengambil paper lainnya.
- Di antara kesibukan yang sedang berjalan, DINI membuka kartu notes from poppy miliknya
- DINI membacanya perlahan dalam hati.
CU TO KERTAS DINI yang berisi tulisan,
“Every word has a reason, every silence too.” @notesfrompoppy
- DINI menyimpan kertas itu di sakunya. Memperhatikan ALDO dan ADRIANA yang sedang bertukar pendapat tentang ide pokok dari salah satu paragraf yang dibaca ADRIANA.
- AIDAN sesekali menimpali ketika dimintai pendapatnya oleh ADRIANA dan ALDO.
- DINI mencatat poin apa saja yang ADRIANA dan ALDO diskusikan untuk ditanggapi bersama di akhirnya. Sesekali DINI juga ikut bersuara, tapi tidak sebanyak ADRIANA dan ALDO. DINI banyak fokus membaca paper yang menumpuk tinggi.
- Ketika ADRIANA, DINI, ALDO fokus belajar, AIDAN diam-diam mengambil kertas poppy miliknya yang diambil ALDO. Membaca isi tulisan di dalamnya sekali lagi, kemudian menulis sesuatu di sisi sebelahnya.
CUT TO: