TOKO KUE PUKUL EMPAT
8. Pergola Melati Belanda

23. EXT. TAMAN TOKO KUE PUKUL EMPAT – PERGOLA MELATI BELANDA – SORE 

CAST: DINI, ADRIANA, ALDO, ADRIAN

Dua jam berlalu. Langit pun memerah. Awan-awan bertumpuk menjadi abu-abu. ADRIANA mengajak berfoto bersama di pergola dengan rambatan bunga melati belanda. Keempatnya ke sana dengan penuh semangat. Mereka melakukan groofie beberapa jepret dengan bantuan tongsis yang selalu ada di tas ADRIANA. ADRIANA juga meminta tolong AIDAN untuk memotretnya berdua dengan DINI saja. ALDO yang memang agak jahil sesekali mengganggu dengan tiba-tiba nimbrung di frame ketika AIDAN sudah sampai di hitungan ketiga. Karena kesal, ADRIANA akhirnya menyudahi saja sesi foto berdua tanpa satu pun foto bagus didapat.

AIDAN mengeluarkan ponsel pintarnya dan menjepret bagian-bagian indah dari sore di taman toko kue pukul empat. AIDAN juga memotret pergola tanpa objek orang di dalamnya.

AIDAN

Itu bunga apa DIN namanya?

DINI

Kata Ibu, namanya Melati Belanda

ALDO

Di tempat Gue namanya ceguk. Tahu nggak kenapa?

- DINI dan AIDAN hanya diam menyimak ALDO. Sedangkan ADRIANA berlagak sibuk selfie padahal mendengarkan percakapan mereka.

ALDO

Kata Bunda, bijinya bisa bikin cegukan kalau dikonsumsi tanpa kadar.

AIDAN

Emang ada yang makan bijinya? Eh Lo serius kan? Gue ndengerinnya serius loh!

ALDO

Do I look like Iam joking now? Emang dimakan bijinya. Tanya tante DHINA pasti tahu kegunaan semua-mua dari Ceguk ini. Buktinya Gue sendiri yang pernah makan. Waktu kecil kan gue sesekali kena enterobiasis. Yaa namanya juga anak-anak. Terus sama Bunda disuruh makan biji ceguk. Kalau diare atau batuk juga pasti disuruh makan biji itu. Dulu tapi waktu masih kecil.

AIDAN

Entero apa tadi? Itu apa?

ADRIANA

Enterobiasis, Bang! Cacingan. Gue percaya sih DO, cause I knew your mom.

AIDAN

Oh iya bener juga.

DINI

Why? What happened with ALDO’s Mom?

ALDO

Suka taneman. Suka bunga. Suka herbal-herbal gitu. Di belakang rumah ada taman bunga gini juga, tapi nggak seluas ini.

ADRIANA

Iya bener. IBU kamu DIN, kalau ngobrol sama BUNDAnya ALDO kayaknya klop banget deh.

DINI

Oh gitu, tapi sebenernya IBU tuh nggak tahu banyak juga. Ada temen IBU yang lebih ngerti urusan taman, sering ke sini sih, kontrol perawatannya, kapan waktunya bisa panen, gitu-gitu. IBU nggak tahu banyak urusan taman, IBU lebih ke toko sama kitchen.

- ADRIANA, ALDO, AIDAN mengangguk mendengar penjelasan DINI

- DINI, ADRIANA, ALDO, AIDAN berjalan menuju pintu kembali ke toko yang langsung disambut meja kasir

CUT TO:


24. INT. TOKO KUE PUKUL EMPAT – RUANG PEMESANAN – SORE 

CAST: DINI, DHINA, AIDAN, ADRIANA, ALDO

- DHINA menyambut DINI, ADRIANA, AIDAN, ALDO yang terlihat dari kaca pintu dengan senyum terbaik

- ADRIANA dan AIDAN membalas senyum DHINA

DHINA

Ehh udahan belajarnya? (Senyum lebar)

ADRIANA

Hehee, iya Tan udah. Udah sore juga.

- AIDAN mengeluarkan kartu dari dompetnya

DHINA

Nggak usah bayar. Itu jamuan tante sebagai tuan rumah. Makasih yaa udah mau main-main ke sini sama DINI.

AIDAN

Sama-sama Tan. Tapi saya mau tetep bayar buat semuanya, bukannya nolak jamuan, tapi kan ini kita datengnya ke toko bukan ke rumah tan…

ALDO

Nah iyaaa kalau datengnya ke rumah baru ga usah bayar (serobot ALDO)

ADRIANA

Iya Tan udah ambil aja, bang AIDAN ini nggak akan pulang kalau belum bayar

DINI

Iya Bu, ambil aja.

DHINA

Oke deh Tante yang ngalah. Tapi besok kalau ada waktu kalian ke rumah yaa, tante undang buat testing new recipe. Sama ini ambil satu-satu.


- DHINA menyodorkan tas anyaman bambu berisi set mirabilis jalapa

- ADRIANA, ALDO, AIDAN mengambil satu-satu

- AIDAN menyodorkan lagi kartunya

- AIDAN menoleh ke ALDO

- DHINA menerima kartu dari AIDAN dengan wajah agak heran melihat ada kertas poppy notes di belakangnya

- AIDAN mengalihkan perhatian DINI, ADRIANA, ALDO dari DHINA dengan bertanya ke ALDO

AIDAN

Oh ya, Lu baliknya gimana DO?


- DHINA sempat membuka kertas poppy notes itu sebelum menggesekkan kartu AIDAN di mesin EDC

- DHINA melihat ada tulisan tangan lain di samping tulisan tangannya 

- DHINA segera menyembunyikan kertas itu di balik buku

- DHINA kemudian menyodorkan EDC ke AIDAN

- AIDAN mengklik-klik passwordnya

- Pembayaran selesai.


ALDO

Gue udah order ojol. Motor udah gue titip ke satpam, aman.

AIDAN

Oke


CUT TO:

25. EXT. TOKO KUE PUKUL EMPAT – PARKIRAN – SORE

CAST: DINI, ADRIANA, ALDO, AIDAN

DINI

Masih jauh? Apa sih car atau bike?

ALDO

Motor, udah deket kok di depan, jam segini lagi padet-padetnya jalan pake car tahu deh bakal sampe jam berapa

- ADRIANA memperhatikan percakapan DINI dan ALDO

- AIDAN memajukan motornya dan menghentikannya di depan DINI, ADRIANA, ALDO

- AIDAN memberikan helm kepada ADRIANA

- ADRIANA menerimanya dan langsung memakainya

DINI

Oh ya BANG, thanks for pick up the bill yaa, padahal IBU tadi udah bilang nggak usah

AIDAN

It’s okay. Akadnya pas kita order kan beli. (tersenyum)

ALDO

Gue juga BANG, thank you for the treat.

AIDAN

(Tersenyum menepuk bahu ALDO) Lu be save baliknya

ALDO

Lu juga, Bang! Inget di belakang ada (Melirik ADRIANA sambil senyum meledek)

- ADRIANA mengeplak lengan ALDO dengan wajah kesal

AIDAN

Oke, kita duluan ya! (Memainkan gas di stang melempar senyum ke ALDO dan DINI)

- ADRIANA dadah ke DINI

- DINI membalas dadah ADRIANA


Mesin motor menderu.

CU TO: ban motor melaju menjauh dari parkiran


26. EXT. JALAN - SORE

CAST: ADRIANA, AIDAN

- ADRIANA masih melihat ke belakang, memandang DINI dan ALDO yang semakin menjauh

- AIDAN melambankan laju motornya perlahan, kemudian memanggil ADRIANA beberapa kali sampai akhirnya ADRIANA memajukan wajahnya membuka kaca helm yang membungkus wajahnya


AIDAN

Madep depan! Sabarlah, besok juga ketemu lagi.

ADRIANA

(Mengeplak bahu AIDAN) Ish apa sih, orang aku lihatin DINI

AIDAN

Lah iya DINI, emang Abang tadi bilang ALDO? (Tertawa meledek)

ADRIANA

(Mengeplak bahu AIDAN lagi) Aku masih belum beres yang tentang sunflower tadi. Abang kok bisa cerita ke DINI?

AIDAN

Bisalah. Abang nerusin cerita kamu yang belum beres aja.

ADRIANA

Kapan?

AIDAN

Waktu kamu sama ALDO berantem, DINI jadi ragu ALDO anak baik-baik. Karena DINI tahu Abang kenal ALDO, DINI mau mastiin aja dia itu harusnya dukung kamu, atau bikin kalian akur.


CUT TO:

27. EXT. TOKO KUE - PARKIRAN - SORE

CAST: DINI, ALDO, DINI

DO, apa bedanya TEMPAT BERISIK sama TEMPAT YANG BERISIK?

- ALDO menoleh ke DINI berwajah berpikir

- DINI mengangkat alis menunggu jawaban ALDO

ALDO

Eummm ... let me think. Tempat berisik itu yaaa yang kodratnya berisik. Kalau tempat yang berisik, mungkin tempat yang bisa hening, bisa berisik juga.

DINI

Sip kalau gitu. Aku paham maksud notes yang tadi kamu sama ANA dapet.

ALDO

Gimana tuh?

DINI

Ini yang Aku tangkep ya, nggak tau deh valid nggaknya. Jadi kalau di notes ANA, itu bener-bener tentang tempat. Yang berubah dari berisik ke menenangkan itu tempatnya. Sedangkan kalau di notes kamu, tempatnya nggak berubah, nggak bisa berubah. Kodratnya berisik, tapi meski berisik justru bisa menenangkan. Jadi di notes kamu bukan tentang tempat, lebih ke feeling.

ALDO

Ah iyaa bener juga. Kok Gue nggak kepikiran. Lo kayaknya bisa bantu tante DHINA bikin notes from poppy deh, DIN

- ALDO tertawa kecil

- DINI balas tersenyum mengangguk berulang

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar