Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Cilacap 1992, di sebuah desa yang jauh dari perkotaan, Tini mendapatkan sebuah surat dari ibunya, Surti, seorang TKI yang mendapat vonis qishas dari pemerintah Arab Saudi karena didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap majikannya. Surat tersebut berisi permohonan agar ia mau bertelpon dengannya sebelum eksekusi dilakukan. Tini yang tinggal dengan neneknya dalam keadaan ekonomi yang kurang mampu, harus melakukan sebuah perjalanan panjang menuju Semarang untuk mencari alamat rumah saudaranya yang tertera di surat untuk menjawab panggilan tersebut sesuai hari yang telah ditentukan. Sesampainya di rumah saudaranya, bukannya telpon dari ibunya yang ia dapat, melainkan kabar dari televisi bahwa ibunya telah dieksekusi mati tanpa pemberian kabar kepada pemerintah RI.
Premis
Cilacap 1992. Tini adalah remaja yang harus berangkat ke Semarang untuk mencari alamat kerabatnya agar ia bisa bertelepon dengan ibunya yang akan dieksekusi mati di Arab Saudi karena tuduhan pembunuhan.
Pengenalan Tokoh
1. Tini adalah seorang remaja perempuan berumur 16 tahun. Tini adalah seorang anak tunggal yang hidup di sebuah desa yang jauh dari perkotaan di Cilacap dengan akses jalan yang masih sulit ditempuh. Ia adalah seorang anak yatim yang tinggal bersama neneknya yang sudah tua di rumah yang sederhana dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, ibunya bekerja sebagai seorang TKI di Arab Saudi sejak 6 tahun lalu, sementara ayahnya telah lama meninggal sebelum ibunya menjadi seorang TKI. Tini tinggal di keluarga yang kurang mampu, sehari-hari ia harus merawat dan menjaga neneknya sembari menunggu kepulangan ibunya ke kampung halaman. Tini adalah orang yang sabar dan memiliki tekad yang kuat, serta berbakti kepada orang tuanya. Tini sangat merindukan ibunya karena telah terpisah sangat lama dan sulit berkomunikasi dikarenakan ia tidak memiliki telepon di rumahnya.
2. Surti adalah ibu dari Tini. Ia berumur 35 tahun. Surti adalah seorang janda yang harus bekerja menjadi seorang TKI di Arab Saudi setelah suaminya meninggal demi menghidupi anak dan ibunya yang ada di Cilacap. Surti merupakan orang yang gigih dan tabah. Surti sudah menjadi TKI selama 6 tahun, ia meninggalkan Tini dengan ibunya saat umur Tini 10 tahun. Selama menjadi TKI, Surti jarang memberikan kabar kepada keluarganya dikarenakan keluarganya tidak memiliki telepon. Surti membela diri dari percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh majikannya yang mengakibatkan kematian dari majikannya. Ia divonis hukuman mati oleh pemerintah Arab Saudi dan diadili sesuai hukum negara tersebut.
3. Pak Samudji berumur 45 tahun, ia merupakan seorang kepala desa yang terkenal di tempat tinggal Tini. Pak Samudji merupakan sosok yang tegas, dan berwibawa. Ia pernah memiliki hubungan asmara dengan Surti di masa lalu yang membuat dirinya patah hati dan bersikap dingin kepada Tini. Ia akhirnya mau mendampingi Tini ke Semarang setelah anaknya memaksanya.
4. Mbah Putri merupakan ibu dari Surti sekaligus nenek dari Tini, ia berusia 65 tahun. Mbah Putri hidup berdua dengan Tini di sebuah rumah sederhana di sebuah desa terpencil di Cilacap, sementara Surti, anaknya, harus bekerja jauh di luar negeri demi menafkahi keduanya. Mbah Putri dan Tini biasa memasak gula dari air nira pohon kelapa, serta membuat arang batok untuk mencari nafkah.
5. Heri adalah remaja laki-laki berusia 17 tahun. Ia adalah teman baik Tini sekaligus anak dari Pak Samudji. Heri menyukai Tini sejak kecil, hal ini yang membuat Pak Samudji berlaku keras kepada Heri karena trauma masa lalunya akibat patah hati dengan ibu Tini. Ia tetap berusaha membantu Tini walaupun Pak Samudji melarangnya.
2. Surti adalah ibu dari Tini. Ia berumur 35 tahun. Surti adalah seorang janda yang harus bekerja menjadi seorang TKI di Arab Saudi setelah suaminya meninggal demi menghidupi anak dan ibunya yang ada di Cilacap. Surti merupakan orang yang gigih dan tabah. Surti sudah menjadi TKI selama 6 tahun, ia meninggalkan Tini dengan ibunya saat umur Tini 10 tahun. Selama menjadi TKI, Surti jarang memberikan kabar kepada keluarganya dikarenakan keluarganya tidak memiliki telepon. Surti membela diri dari percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh majikannya yang mengakibatkan kematian dari majikannya. Ia divonis hukuman mati oleh pemerintah Arab Saudi dan diadili sesuai hukum negara tersebut.
3. Pak Samudji berumur 45 tahun, ia merupakan seorang kepala desa yang terkenal di tempat tinggal Tini. Pak Samudji merupakan sosok yang tegas, dan berwibawa. Ia pernah memiliki hubungan asmara dengan Surti di masa lalu yang membuat dirinya patah hati dan bersikap dingin kepada Tini. Ia akhirnya mau mendampingi Tini ke Semarang setelah anaknya memaksanya.
4. Mbah Putri merupakan ibu dari Surti sekaligus nenek dari Tini, ia berusia 65 tahun. Mbah Putri hidup berdua dengan Tini di sebuah rumah sederhana di sebuah desa terpencil di Cilacap, sementara Surti, anaknya, harus bekerja jauh di luar negeri demi menafkahi keduanya. Mbah Putri dan Tini biasa memasak gula dari air nira pohon kelapa, serta membuat arang batok untuk mencari nafkah.
5. Heri adalah remaja laki-laki berusia 17 tahun. Ia adalah teman baik Tini sekaligus anak dari Pak Samudji. Heri menyukai Tini sejak kecil, hal ini yang membuat Pak Samudji berlaku keras kepada Heri karena trauma masa lalunya akibat patah hati dengan ibu Tini. Ia tetap berusaha membantu Tini walaupun Pak Samudji melarangnya.
Sinopsis
Cilacap, 1992. Di sebuah desa yang jauh dari perkotaan, Tini (16) dikejutkan dengan kedatangan sebuah surat berisi pesan bahwa ibunya, Surti (35) mendapat vonis qishas dari pemerintah Arab Saudi karena didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap majikannya, dan permohonan agar Tini mau bertelpon dengannya melalui telpon rumah milik saudaranya di Semarang. Tini yang tinggal dengan neneknya, Mbah Putri (65), dalam keadaan ekonomi yang kurang mampu akhirnya meminta bantuan dari Pak Samudji (45), seorang kepala desa sekaligus bapak dari temannya, Heri (17). Mereka berdua kemudian melakukan sebuah perjalanan panjang ke Semarang untuk mencari alamat yang ditulis di surat tersebut. Selama perjalanan, Pak Samudji menceritakan kisah asmara di masa lalunya dengan ibu dari Tini yang terbilang pahit hingga menyebabkan permusuhan antar keluarga mereka. Sesampainya di rumah saudaranya, bukannya panggilan telepon dari ibunya yang Tini dapat, melainkan kabar dari televisi bahwa ibunya telah dieksekusi mati tanpa pemberian kabar kepada pemerintah RI dan penjelasan motif sebenarnya di balik dakwaan pembunuhan yang dilayangkan kepada ibunya. Surti didakwa melakukan pembunuhan karena membela diri dari percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh majikannya.