Suami untuk Istriku
5. Bagian #5

19 EXT. LAPANGAN KOMPLEKS – SIANG – FLASHBACK

Dua kelompok anak bertemu di lapangan. Satu kelompok dipimpin Isara (7 tahun) bersama Sri (6 tahun, selalu memakai penutup mata bak superhero), Duwil (7 tahun) dan Ranai (6 tahun) dan satu kelompok lainnya dipimpin Dingding (9 tahun), bersama Abdel (7 tahun), Temon (7 tahun), dan Girian (7 tahun)

ISARA KECIL
(Menyanyi)
Kami anak yang baik...


SRI KECIL, DUWIL KECIL, RANAI KECIL
(Menyahut)
Kami anak yang baik...

ISARA KECIL
(Menyanyi)
Walau seringnya nakal...

SRI KECIL, DUWIL KECIL, RANAI KECIL
(Menyahut)
Walau seringnya nakal...

ISARA KECIL
(Menyanyi)
Tidak suka menabung...

SRI KECIL, DUWIL KECIL, RANAI KECIL
(Menyahut)
Tidak suka menabung... sukanya beli eskrim, atau cilok...

ISARA KECIL
(Menyanyi)
Berani melawan pencuri!

SRI KECIL, DUWIL KECIL, RANAI KECIL
(Menyahut)
Berani melawan pencuri... kalo rame-rame...

DINGDING KECIL
Ih, lagu apaan itu? Norak sekali!

ABDEL
Mendingan nyanyi Mars Perindo!

TEMON
(Menoyor Temon)
Yeeeh, kamu belum lahir!


Isara Kecil dan Dingding Kecil berhadap-hadapan, bagai 2 pendekar yang siap bertanding.

ISARA KECIL
Oke, yang berhasil menangkap kadal duluan, dia yang berhak memakai lapangan ini! Yang kalah harus jadi garisnya!

DINGDING KECIL
(Menyeringai bak penjahat)
Siap! Ayo mulai!


Lalu 8 anak-anak itu menyebar. Girian Kecil yang mengendap-endap di rerumputan mendekati Dingding Kecil, ingusnya yang hijau turun naik...

GIRIAN KECIL
Ding, kadal itu yang kayak apa sih?

DINGDING KECIL
Gimana sih, Gir? Masak gak tahu kadal? Yang jalannya begini loooh (Menirukan grerakan kadal, dengan melipat dua tangannya, dan menggerakkannya bergantian)

GIRIAN KECIL
Oh, berarti ini ya?
(Ia menunjukkan kura-kura di tangannya)

DINGDING KECIL
(Kaget)
Bukaaaaan!

GIRIAN KECIL
Atau ini?
(Ia memegang ular sanca)

DINGDING KECIL
(Kaget)
Bukaaaaan!

GIRIAN KECIL
Berarti ini?
(Ia memgang seseorang yang nampak dengan pakaian renangnya)

DINGDING KECIL
(Kaget) Bukaaaaan, Giriaaaaan!

GIRIAN KECIL
Tapi tadi, ini juga saat kutangkap karena jalannya gini...
(Menirukan gerakan Dingding tadi)

DINGDING KECIL
Kamu kebanyakan nanya! Lihat Kelompok Isara sudah sampai di ujung sana!


Girian kembali mencari-cari. Gak lama kemudian ia berdiri, dan memegang seekor kadal...

GIRIAN KECIL
Apa ini... kadal ya?
Isara yang ada di dekatnya, melihat itu.

ISARA KECIL
(Kaget)
Bukan, itu... tokek...

GIRIAN KECIL
Tokek?


ISARA KECIL
Sini, buatku aja!


Tapi Girian menolak, Isara pun sudah melompat ke arah Girian.

ISARA KECIL
Siniiii!


Isara dan Girian pun bergulingan. Isara memiting Girian berusaha merebut kadal di tangan Girian. Keteknya tepat di wajah Girian.

GIRIAN KECIL
Ampuuun... Ini apa kog asem banget? Ketek kog item begituuuu?

ISARA KECIL
Eh.. ini anaaak! Hyaaaat!
(Ia membuat gerakan smackdown)

GIRIAN KECIL
Awaaaaas!

ISARA KECIL
Ih, ini apaan sih
(memegang tangannya)
Lengket-lengket kayak jeli... Ih, ingus yaaaa? Hyaaaaa.... Dasar Si Ingus Ijoooo!


Tapi sewaktu Isara akhirnya berhasil mengangkat kadal itu, kadal itu sudah mati kegempet.

ISARA KECIL
Yaaah, sudah jadi kadal penyet...

FADE OUT

 


20  INT. KAMAR – RUMAH ISARA & GIRIAN – PAGI

Ayam berkokok berulang kali, tapi itu ternyata terdengar dari hp Girian.

Girian yang tidur di sofa bangun dnegan malas-malasan.

Isara yang sudah bangun sejak tadi hanya bisa menggeleng-geleng kepala.

ISARA
Ringtonenya gitu amat sih?

GIRIAN
Kan aku suka suasana pedesaan.

ISARA
Nanti Mama dan Papa akan datang ke sini...

GIRIAN
(Agak kaget)
Kita harus... gimana?

ISARA
(Mengangkat bahu)
Mau gimana lagi?

GIRIAN
Untung ya kontrakan papamu lagi kosong, jadi kita bisa pakai dulu. Kamu bayangin gak sih, kita ada di rumahmu... terus pagi-pagi kita keluar... kamu pura-pura keramas... dan aku pura-pura puas...

ISARA
Puas kayak om girang!
Ck, ck, ck... jauh banget mikirnya...
Pokoknya kita bersikap biasa aja ya nanti...

GIRIAN
Aku sebenarnya gak enak harus berpura-pura begini...

ISARA
Gak papa, Papa Mama dan Papa Mama kamu kan sebenarnya tahu kita keberatan dalam pernikahan ini. Tapi mereka berharap di waktu yang singkat ini kita bisa... kamu tahulah...

GIRIAN
Tahu apa?

ISARA
Gak semua hal harus dijelaskan detil, Ingus Ijooo...

GIRIAN
(Nyengir)
Ih, padahal sudah kubilangi, ingusku dulu itu bukan ijp, tapi tosca. Jadi panggilah si ingus toska aja!

ISARA
Gak mau!

CUT



21  EXT. HALAMAN - RUMAH ISARA & GIRIAN – PAGI

Girian mengeluarkan mobilnya. Dua kawan Girian, Dingding dan Duwil tiba-tiba mendekat.

DINGDING
Cie... yang baru malam pertama, kog ceria banget...

DUWIL
Wajahnya memerah... kayak baru ketahuan ngembat tetangga sendiri!

GIRIAN
Apaan sih ah!

DINGDING
(mendekat di jendela mobil Giirian)
Kamu ini... sudah main jauh-jauh, eeeh balik-baliknya sama temen masa kecil...

DUWIL
Iya, udah tahu itu jodohmu, kenapa pake jalan muter-muter... Langsung aja dulu ditembung...


Dingding dan Duwil tertawa.

GIRIAN
Tau ah!


Girian mulai menjalanklan mobilnya, meninggalkan Dinding dan Duwil yang tertawa-tawa.

CUT



22 INT. KANTIN - KANTOR GARIS ARSITEKTUR – SIANG 

Saat jam istirahat, Girian menunggu di pintu masuk kantin. Saat akhirnya Pipiet datang, ia mendekatinya.

GIRIAN
Bisa kita bicara sebentar?


Pipiet nampak tak menggubris.

GIRIAN
Sebentar saja!

PIPIET
(Melengos sambil cemberut)
Ngapain... baru aja sehari kencan, abis itu seminggu gak bisa dihubungi! Tau-taunya malah ditinggal kawin! Apa ada yang lebih dramatis dari hidupku sih...

GIRIAN
Itulah kenapa aku ingin bicara! Semuanya bukan seperti yang kamu bayangkan!

PIPIET
(Mencibir))
Kenapa, sudah butuh stok buat istri kedua?

GIRIAN
(Menarik napas dalkam-dalam)
Ayolah, 10 menit saja dengerin aku...


INSERT: Gambar Meme Spongebob: 10 Minute Later....

PIPIET
(Nampak tak percaya)
Ya, ampun, begitu rupanyaaaa...
(Menutup mulut tak percaya)
Gak kubayangkan kakak terlibat di masalah yang rumit begitu... Duh, maafin Pipiet ya, nuduh yang gak-gak...

GIRIAN
Itulah kenapa aku menghilang beberapa hari ini...

PIPIET
Lalu apa rencana, Kakak?

GIRIAN
(Berpikir sejenak)
Gak tahu sih. Sekarang mungkin njalani semua dulu seperti apa adanya.
Tapi nanti... kupikir aku harus menemukan seorang laki-laki yang dicintai Isara. Mungkin bila begitu, rencana pernikahan bohongan ini bisa segera diselesaikan...


Pipiet hanya mengangguk-angguk.

CUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar