Suami untuk Istriku
3. Bagian #3

10  INT. RUANG TAMU - RUMAH ORANG TUA GIRIAN – MALAM

Girian memasuki rumah dengan tubuh lesu. Ternyata Mama Girian dan Papa Girian sudah menyambutnya di ruang tengah

GIRIAN
Loh, Mama Papa belum pada tidur?

MAMA GIRIAN
Mama dan Papa sengaja menunggu kamu...

GIRIAN
Emang ada apa?


Girian melangkah ke kamarnya. Mama Girian mengikutinnya dan ikut masuk ke dalam kamar, diikuti Papa Girian di belakangnya.

CUT



11  INT. KAMAR GIRIAN - RUMAH ORANG TUA GIRIAN – MALAM

Mama Girian dan Papa Girian duduk di pembaringan Girian.

Girian sedikit heran, tapi ia tak berkata apa-apa. Ia meletakkan tas dan melepas jaketnya.

MAMA GIRIAN
Sayang, tadi waktu kamu lagi nengokin Isara, mama dan papanya Isara datang ke sini...

GIRIAN
Loh, ngapain?

MAMA GIRIAN
Isara ternyata kena sakit parah...

GIRIAN
(Kaget)
Mama... serius?

MAMA GIRIAN
Kata dokter yang memeriksa... umur Isara gak lama lagi... mungkin hanya 1 tahun lagi...

GIRIAN
Ya Tuhan...
(menutup mulut dengan dua tangannya)
Kog... jadi begini, Ma?


Girian nampak kalut

MAMA GIRIAN
Semua berlangsung cepat...

PAPA GIRIAN
Iyaaa... (mangut-mangut setuju)

MAMA GIRIAN
Untuk itulah.... sekarang Mama dan Papa ingin bicara serius denganmu!

GIRIAN
Ada apa, Ma?


Girian duduk di kursi.

MAMA GIRIAN
Kamu tahu kan Isara itu anak tunggal? Anak satu-satunya papa dan mamanya?

Girian mengangguk.

MAMA GIRIAN
Kamu tahu juga kan, betapa akrabnya keluarga kita selama... 30 tahun terakhir?

PAPA GIRIAN
20 tahun terakhir, Sayang...


Girian hanya mengangguk.

MAMA GIRIAN
Mama dan Papa juga mama dan papanya Isara juga tahu betapa akrabnya kalian berdua... bahkan sejak kanak-kanak... sampai sekarang...


Kali ini Girian tersenyum.

GIRIAN
Duh, mama kog jadi belepotan begini? Aku tahu tujuan ucapan mama kog...

MAMA GIRIAN
(Kaget, menoleh pada Papa seperti minta dukungan)
Hah? Masak sih?

GIRIAN
Mama pingin aku lebih sering nemeni Isara di rumah sakit kan? Santai, Mama, nanti setiap pulang dari kantor, aku bisa kog ke rumah sakit!


Mama Girian langsung menepuk jidat.

MAMA GIRIAN
Sayang, kenapa kamu terus-terusan selugu ini? Kog jadi mengingatkan mama pada... papamu?


Papa Girian nampak protes, tapi tak bicara apa-apa.

GIRIAN
Loh, emangnya apa?

MAMA GIRIAN
Sayang, Mama dan papanya Isara ingin agar kamu menikahi Isara...


Girian yang lagi tersenyum, langsung terdiam. Senyumnya beku seperti es.

MAMA GIRIAN
Ya, Sayang, sebelum hari terakhir itu tiba, Mama dan papanya Isara ingin kalian menikah...


Girian masih terdiam.

MAMA GIRIAN
Dan... Mama dan papa sudah menyetujuinya...


Girian sepat menggeleng-geleng, seperti baru tersadar.

GIRIAN
Mama ini ide yang... gak mungkin!
Isara pasti gak akan setuju!

CUT



12  EXT. RUMAH ORANG TUA ISARA – MALAM

Rumah orang tua Isara masih 1 kompleks dengan rumah orang tua Girian. Bentuknya tak jauh berbeda, hanya nampak lebih cerah.

CUT


13  INT. RUANG MAKAN - RUMAH ORANG TUA ISARA – MALAM

Isara nampak sedang lahap memakan makanan di meja. Mulutnya penuh dengan makanan.

Di satu sudut, Mama Isara (50 tahun) dan Papa Isara (55 tahun) nampak sedikit heran memperhatikannya.

MAMA ISARA
(Berbisik pada Papa)
Apa ini efek dari sakitnya?

PAPA ISARA
(Menggeleng)
Dia hanya sedang menenangkan dirinya saja, Ma...


Mama Isara dan Papa Isara mendekati Isara, dan duduk di depannya.

MAMA ISARA
Kamu... benar-benar ndak papa, Sayang?

ISARA
(Mengangguk)
Kalau terlalu dipikir... nanti malah tambah parah Ma...


Mama Isara dan Papa Isara nampak saling berpandangan.

MAMA ISARA
Jadi... tentang rencana mama dan papa untuk... menikahkan kamu dengan... Nak Girian... kamu gak keberatan kan?


Isara mengunyah makanannya sesaat, dan tersenyum lebar.

ISARA
Mamaaa, Papaaa, kenapa mikir sampai begini sih? Girian gak akan setuju!

CUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mohon maaf bang sedikit koreksi di bagian Cut semestinya Cut to :
Kemudian naruh nya di pojok kanan
1 tahun 6 bulan lalu