Suami untuk Istriku
4. Bagian #4

14  INT/EXT. GEDUNG KUA – PAGI

START OF MONTAGE

1. Papan nama Gedung KUA.

2. Isara duduk dalam diam dengan pakaian pernikahannya yang sederhana.

2. Girian yang duduk di depannya juga nampak diam.

4. Papa dan Mama Isara nampak gembira, demikian juga Papa dan mama Girian

5. Beberapa kawan: Riga, Barie, Dingding, Duwil, nampak di antara pengunjung yang tak seberapa itu.

5. Penghulu datang dan duduk di antara Isara dan Girian.

PENGHULU
Saya nikahkan Isara binti Mahmudin...

END OF MONTAGE

DISSOLVE TO



15  EXT. RUMAH ISARA & GIRIAN – MALAM

Rumah Isara dan Girian nampak sederhana. Terdiri dari 2 lantai dengan balkon kecil di atasnya. Posisinya tak jauh dari kompleks milik orang tua mereka. Di tempat sampah terlihat sebuah papan nama bertulis: Terima Kost-kostan.



16  INT. KAMAR - RUMAH ISARA & GIRIAN – MALAM

Keadaan nampak sepi. Isara duduk di tepi pembaringan yang telah didesain sebagai kamar pengantin. Sementara Girian duduk di kursi. Keduanya terdiam untuk beberapa saat.

ISARA
Maaf, sudah membuatmu terlibat sejauh ini.

GIRIAN
Sudahlah, it’s ok.
Setidaknya... semua orang gembira.

ISARA
(Menarik napas panjang)
Aku sudah tahu kalau kamu teman yang baik, tapi gak pernah berpikir kamu akan melakukan hal seperti ini...

GIRIAN
(Menarik napas panjang)
Semuanya... berlangsung terlalu cepat...

CUT



17  INT. KAMAR GIRIAN - RUMAH ORANG TUA GIRIAN – MALAM - FLASHBACK

Lanjutan dari Scene 11.

GIRIAN
Tapi, Mama! Pernikahan bukan hal yang sederhana. Gak bisa hanya karena ini, kami menikah begitu saja...

MAMA GIRIAN
Apa kamu mau menolaknya, Sayang? Dia teman baikmu sejak dulu. Kalian tumbuh bersama, sampai dewasa seperti sekarang...

GIRIAN
Itulah kenapa gak bisa, Mama. Kami ini sudah bersahabat baik sejak lama, aneh sekali kalau tiba-tiba kami menikah!

MAMA GIRIAN
(Terdiam sejenak)
Jadi, kamu ingin Isara... sendirian dalam sakitnya... dan menunggu waktunya begitu saja?


Girian menarik napas panjangnya. Tak tahu harus berkata apa.

MAMA GIRIAN
Mungkin awalnya memang berat... tapi semua akan baik-baik saja. Lama-lama cinta akan tumbuh... Seperti Mama dan Papa dulu. Ya, kan, Pa?

PAPA GIRIAN
Eh... nggg, bukannya dulu Mama yang minta Papa nikahin cepat-cepat?

MAMA GIRIAN
Papaaa!
(Mama mendelik sambil mencubit Papa)

PAPA GIRIAN
Iya, Nak, iyaaa...
Jangan terlalu takut. Semua yang diniatkan dengan baik, akan jadi baik kog... Bukan begitu, Ma?

MAMA
Iya, Papaaa...

BACK TO CUT



18  INT. KAMAR - RUMAH ISARA & GIRIAN – MALAM

Isara dan Girian kembali terdiam. Keduanya nampak canggung. Beberapa kali saling melirik.

ISARA
Setidaknya ini tak akan lama... Setelah aku...

GIRIAN
Sudahlah tak usah dilanjutkan! Biarlah semua orang berpikir seperti ini, asal itu membuat mereka bahagia, itu suidah cukup. Terlebih untuk Papa dan Mama kamu.
Kita sendiri cukup jalani ini saja, tanpa mengubah apa pun dari hubungan kita...

Isara mengangguk.

ISARA
Senang kamu bicara begitu. Asal kamu tahu, rasanya aneh sekali berada di depan penghulu tadi bersamamu, hey Pendekar Ingus Ijo!

GIRIAN
(Nyengir)
Sama. Aku juga merinding ada di sebelahmu tadi, Si Ketek Item!

Isara dan Girian tertawa.

CUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Bac to cut itu seperti apa bang?
1 tahun 6 bulan lalu