Perjalanan Dinas (Bagian 1: Bandung-Cirebon)
20. CIREBON - 2

140. (CIREBON) EXT. REST AREA — DAY


Christie berhenti untuk mengangkat telepon. Fitra dan Gya juga berhenti sambil menatap Christie.


CHRISTIE
Ya? Halo, Mas?

YOS (OS)
Halo …? 

CHRISTIE
(melangkah ke sisi lain) Ya? Halo, Mas?

YOS (OS)
Iya … halo!

CHRISTIE
Sebentar, Mas. Nggak kedengaran.


Christie memegang ponsel ke hadapannya, kemudian menyalakan tombol loudspeaker dan meletakkan sisi microphone ke dekat mulutnya.


YOS (OS)
Sudah?


Fitra dan Gya sontak menoleh karena suaranya begitu keras.


CHRISTIE
Sudah, Mas. (kembali duduk di tanggul)

YOS (OS)
Sudah sampai?

CHRISTIE
Emm … (menoleh ke arah Gya dan Fitra) belum, Mas….

YOS (OS)
Hah? Memangnya kamu naik pesawat jam berapa?

CHRISTIE
(kembali melirik Gya dan Fitra) Aku naik mobil bareng Fitra sama Gya.

YOS (OS)
Hah?


CUT TO


141. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


ESTABLISH suasana rest area jalan tol di malam hari. Beberapa truk tampak masuk dan berbelok menuju sisi khusus kendaraan besar.

Sementara itu, Christie, Fitra, dan Gya masih tertahan di tempat parkir depan masjid.


YOS (OS)
Kamu naik mobil?


Tampak Fitra menunduk. Raut wajahnya menunjukkan perasaan tidak enak.


CHRISTIE
Iya, Mas. Aku nggak dapat tiket.

YOS (OS)
Terus ngapain kamu maksa berangkat kalo nggak dapat tiket?

CHRISTIE
(menyeka rambut dengan tangan) Rapat penting.

YOS (OS)
Sepenting apa, sih? (nada suara kesal)

CHRISTIE
Mmm…. (gelisah)

YOS (OS)
Ini, lho. Kamu itu suka memaksakan diri. 


Gya dan Fitra berpandang-pandangan.


YOS (OS)
Kejadian yang kamu nggak jadi ke Jepang itu udah bertahun-tahun berlalu. Masih diungkit juga?


CUT TO


142. (CIREBON) REST AREA — NIGHT


Tampak Gya dan Fitra masih berada di rest area. Gya dan Fitra akhirnya ikut duduk di tanggul tidak terlalu jauh dari Christie.


YOS (OS)
Anak-anak nanyain kamu, loh.

CHRISTIE
Anak-anak baik-baik aja, kan?

YOS (OS)
Masih inget juga?

CHRISTIE
Nggak usah nyinyir!


INTERCUT TO rumah Yos, tampak ia tengah menelepon sambil menemani seorang anak perempuan usia SD tengah mengerjakan PR. Mereka duduk di atas karpet di ruang tengah dengan sebuah meja kecil di hadapan anak perempuan itu.


YOS
Ini anaknya lagi bikin PR. Mau ngomong?


Yos menatap anak perempuan tersebut sambil memberikan kode. Anak itu, Davina (7 tahun) menoleh. Yos menyalakan mode loudspeaker dan meletakkan ponselnya di atas meja di hadapan Davina.


DAVINA
Halo? Ma?


CUT TO


143. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


Christie tengah menerima telepon sambil duduk di tanggul pembatas parkiran.


CHRISTIE
Eh … Davina, sedang apa, Sayang?

DAVINA (OS)
Lagi bikin PR, Ma.

CHRISTIE
Bisa?

DAVINA (OS)
Kalo nggak bisa tinggal tanya Papa.


Fitra dan Gya kembali berpandang-pandangan.


DAVINA (OS)
Mama kapan pulang?


Christie tidak menjawab. Raut wajahnya mendadak menyiratkan perasaan bersalah.

Seorang pedagang asongan lewat di depan masjid. Fitra pun berdiri dan memanggilnya. 


FITRA
(menghampiri pedagang asongan) Mas, kopinya, ya? (menunjuk sebotol plastik 300 ml berisi kopi dalam kemasan)


Pedagang asongan itu memberikan sebotol kopi tersebut kepada Fitra. Fitra pun menyerahkan sejumlah uang kepada pedagang asongan tersebut.


FITRA
Makasih, Mas. (tersenyum)


Fitra berjalan kembali ke tanggul pembatas parkiran.


DAVINA (OS)
Mama….

CHRISTIE
Ya … sayang?

DAVINA (OS)
Pokoknya, kalo Mama nggak pulang….

CHRISTIE
Ya…? (nada suara merasa bersalah)

DAVINA (OS)
Davina mau minta sama Papa….


Christie tampak mendengarkan. Kepalanya menunduk.

Fitra kembali duduk di tanggul, lalu membuka botol minuman dan menenggak isinya.


DAVINA (OS)
… buat cari Mama baru!

FITRA
UHUKKK! (tersedak dan menyemburkan sedikit air dari mulutnya)


CUT TO


144. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


Gya memelotot menatap Christie. Sedangkan Christie langsung salah tingkah. Beberapa kali ia melirik Gya dan Fitra sambil sebelah tangannya yang tidak memegang ponsel sibuk menggaruk kepalanya.


CHRISTIE
Davina, kok, ngomongnya gitu, sih?

DAVINA (OS)
Biarin.


INTERCUT TO rumah Yos dan Davina, tampak Davina sedang duduk di depan meja belajar ruang tengah rumahnya sambil ditemani Yos.


DAVINA
Habis Mama lebih sayang sama kantor daripada Davina.

CHRISTIE (OS)
Kata siapa Mama lebih sayang kantor? Mama sayang kamu, kok.

DAVINA
Makanya, pulang dong, Ma….


CUT TO


145. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


Tempat parkir di depan masjid tampak didatangi beberapa mobil yang singgah. Beberapa penumpangnya tampak keluar.

Christie masih menelepon. Bahasa tubuhnya tampak gelisah. Ia pun berdiri. Sementara Fitra dan Gya masih duduk, keduanya tampak seperti menahan tawa.


CHRISTIE
Kamu habis nonton apa, sih?

DAVINA (OS)
Nggak nonton apa-apa. Orang lagi ngerjain PR juga.

YOS (OS)
Tuh, kamu denger sendiri omongan Davina.

CHRISTIE
Iya … iya … aku pasti pulang kalo kerjaanku udah beres. (PAUSE) Hari Jumat aku balik.

YOS (OS)
Ya udah. Hati-hati. Nanti kalo udah sampai tolong telepon, ya?

CHRISTIE
Iya….

DAVINA (OS)
Hati-hati kalo ketemu Om-Om di jalan….


CUT TO


146. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


Christie menutup telepon. 


CHRISTIE
Ini anak habis nonton sinetron apaan, sih? (kesal)


Christie lalu membalik badan. Dan dilihatnya Gya dan Fitra sedang menunduk sambil menahan tawa.


CHRISTIE
Ngapain kalian senyum-senyum? (nada suara galak)

GYA & FITRA
HAHAHAHAHA….!


Fitra dan Gya bangkit sambil tergelak.


GYA
Ancur banget lo! (tertawa terbahak-bahak)

FITRA
Ibu Bos sungguh luar biasa.


Christie tampak mendelik. Ia lalu mendekati Fitra dan mendorong pelan pundaknya.


CHRISTIE
Kalo kamu berani macem-macem, saya turunin pangkat kamu, tahu rasa! (nada pura-pura mengancam)

GYA
Wuidih! Ngancem! (tergelak) Tuh, bos-mu, Fit. Mentang-mentang pejabat, mainannya ancaman, cuy!


Christie tampak semakin salah tingkah.


CHRISTIE
Udah, ah. Yuk, jalan aja. Ntar makin kemalaman.

GYA
Oke … oke…. (mengeluarkan kunci mobil dari sakunya, lalu melemparkannya ke Christie) Chris, ini ya?


CUT TO


147. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


Christie tampak terkejut ketika menerima lemparan kunci dari Gya. Namun, ia tetap sigap menangkap kunci mobil tersebut.


CHRISTIE
(mengamati kunci mobil) Kok aku?

GYA
Gantian lah. Fitra udah. Aku juga udah. Sekarang giliran kamu, dong.


Christie menatap ragu kunci mobil di tangannya.


FITRA
Ambil lajur kiri aja. Kecepatan 60 km per jam cukup. Santai aja.

CHRISTIE
Nanti keluar di mana?

FITRA
Di … (menoleh ke Gya).


Gya memberikan ponselnya. Fitra kemudian membuka fitur GPS dan melihat-lihat petanya.


FITRA
Kalo menurut peta, nanti jalan tolnya habis di Pejagan. (menatap Christie) Nanti gantian sama saya lagi aja nggak apa-apa.


Ketiganya berjalan menuju mobil.


CUT TO


148. (CIREBON) INT. REST AREA — NIGHT


Christie duduk di kursi kemudi. Gya di samping Christie, sedangkan Fitra di belakang.

Christie memasukkan kunci mobil ke dalam kontak starter kemudian memutarnya. Terdengar suara mesin menyala tertahan. Namun, mati lagi dan mesin mobil tidak menyala. Christie tampak kebingungan. Ia pun kembali mencoba. Dan kali ini malah tidak terdengar suara sama sekali. Alih-alih, malah wiper-nya yang bergerak, kemudian berhenti tertahan dengan posisi di tengah.


CHRISTIE
Mobilnya kenapa, nih?


Gya terkejut, lalu menoleh ke belakang. Sedangkan, Fitra tampak tegang.


FITRA
Apa jangan-jangan dynamo starter-nya, ya?

GYA
Kenapa dynamo starter-nya?

FITRA
Pas di bengkel, kata mekaniknya memang agak bermasalah….

CHRISTIE
(memotong) Kenapa kamu nggak bilang?

FITRA
Soalnya tadi katanya sudah diperbaiki dan katanya juga nggak apa-apa….

CHRISTIE
(memotong) Tapi ternyata ini bermasalah! (kesal) Malah mogok gini gimana?


CUT TO


149. (CIREBON) INT. REST AREA — NIGHT


Suasana di dalam mobil tampak tegang. Christie, Gya, dan Fitra sama-sama panik.


CHRISTIE
Setidaknya, kalo kamu bilang, saya bisa cari kendaraan lain pas masih di Bandung. Naik bus juga nggak apa-apa. (mendengkus)


Gya tampak menunduk. Wajahnya menyiratkan perasaan bersalah. Sekaligus panik dan bingung juga.


CHRISTIE
Terus sekarang gimana ini?

FITRA
(berpikir sebentar, gugup, namun berusaha menenangkan diri) Mbak Gya, apa bisa pinjam ponselnya? Saya mau cari bengkel di Cirebon….

CHRISTIE
(memotong) Memangnya malam-malam gini masih ada bengkel yang buka? (panik)


Fitra tampak gugup.


CHRISTIE
Kalaupun ada yang buka, memangnya kamu tahu tempatnya? Kamu sebelumnya pernah ke Cirebon? (membentak)


Fitra tidak menjawab. Raut wajahnya tampak panik dan bingung.


CHRISTIE
(marah) Sudahlah! Capek aku lama-lama! (keluar dan membanting pintu mobil)


SFX: BRAK! (suara pintu mobil dibanting)


Gya dan Fitra tampak terkejut. Keduanya menatap punggung Christie yang berjalan menjauh.

ESTABLISH tempat parkir depan masjid. Tampak mobil sedan putih berada di tempat parkir. Sementara Christie tampak berjalan menjauhi mobil.


Text: BERSAMBUNG



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar