Perjalanan Dinas (Bagian 1: Bandung-Cirebon)
7. BANDUNG - 6

41. (BANDUNG) INT. KANTOR — DAY


Sub title: Bandung-Cirebon


Fitra tampak sudah duduk di sofa yang ada di lobi kantor Balai Diklat. Ia mengenakan jilbab berwarna biru dengan kain menjuntai lebar menutup dada. Di balik jilbabnya, dia mengenakan semacam jaket training dengan ukuran pas di badan dengan resleting separuh dari dada ke leher dengan warna putih di bagian atas termasuk lengan, dan biru muda di bagian bawahnya. Dari balik jaket bagian bawah, menyembul kain kaos berwarna abu-abu yang dikenakan di balik jaketnya. Bawahannya berupa rok panjang berwarna hitam, dan mengenakan sepatu hiking berwarna abu-abu. Fitra tampak serius membaca buku di tangannya.

Jam dinding menunjukkan waktu pukul 7 kurang 5 menit. Gya dan Christie turun dari lantai atas. Sementara Gya menuju loket, Christie menghampiri Fitra. Ia tampak canggung.

Fitra masih bergeming karena serius dengan buku di tangannya.


CU: sampul buku bertuliskan “JALUR GAZA: TANAH TERJANJI, INTIFADA, DAN PEMBERSIHAN ETNIS” dengan gambar seorang anak laki-laki termenung sedih berlatar belakang reruntuhan bangunan akibat bom.


CHRISTIE
Udah lama, Fit?


Fitra menengadah. Ia kemudian menutup buku dan berdiri. 


FITRA
(tersenyum) Nggak, kok.


Gya menghampiri keduanya.


GYA
Sekarang?

CHRISTIE
Yuk.


Fitra mengangguk.


CUT TO


42. (BANDUNG) EXT. KANTOR — DAY


Christie, Gya, dan Fitra tampak memasuk-masukkan barang ke dalam bagasi mobil yang terbuka.

Terlihat bagasi yang sudah penuh barang. Christie memasukkan plastik belanjaan berisi pakaian ke celah yang masih ada. Adapun tas cangklong tetap dia tenteng.


FITRA
Kalo nggak muat, taruh di jok belakang juga nggak apa-apa.

GYA
OK, Fit. (langsung menuju pintu belakang, membukanya, dan masuk)


Christie bengong menatap Gya.


FITRA
Bu Christie?

CHRISTIE
Eh?

FITRA
Ayo, Bu….


Christie kemudian menuju pintu kiri di bagian depan. Raut wajahnya tampak canggung. Namun, ia akhirnya tetap membuka pintu dan masuk, lalu duduk di kursi depan di samping Fitra.


CUT TO


43. (BANDUNG) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


Mobil bergerak mundur dari tempat parkirnya, kemudian membelok ke kiri dan berhenti di gerbang pintu masuk komplek kantor balai.

Seorang satpam dengan sigap berdiri dan bergerak ke depan gerbang. Matanya celingukan melihat jalan. Jalanan sendiri tampak beberapa kali dilewati kendaraan. Satpam tersebut kemudian maju ke badan jalan sambil melambaikan tangan meminta kendaraan lain berhenti.

Fitra membuka jendela untuk mengawasi keadaan jalan, kemudian menyalakan lampu sign kanan. Mobil segera bergerak berbelok ke kanan ketika kendaraan di jalan berhenti sebentar.


FITRA
Nuhun, Pak.

SATPAM (LAKI-LAKI, 25 TAHUN)
Sawangsulna, Teh.


CUT TO


44. (BANDUNG) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


Mobil bergerak ke arah timur, menyusuri Jalan Jawa. Suasana sudah tampak ramai. Beberapa remaja berseragam sekolah berjalan beriringan sambil sesekali tampak bercanda. Beberapa siswa tampak bersepeda. Tampak juga pepohonan rimbun serta rumah-rumah bergaya lama ala Belanda. Terlihat juga beberapa pedagang mendorong gerobak dagangannya.

Mobil mendekati persimpangan Jalan Sunda-Sumbawa. Kondisi lalu lintas tampak padat. Seluruh kendaraan bergerak ke arah kiri menuju Jalan Sumbawa karena itu adalah jalur satu arah.

Fitra menyalakan lampu sign kiri dan juga ikut berbelok ke kiri, ke arah utara menyusuri Jalan Sumbawa. Laju tertahan karena padatnya kendaraan.

Gya yang duduk di belakang tampak memandang keluar jendela. Sedangkan Christie tampak menunduk dan sibuk dengan ponselnya. Fitra menoleh ke arah Christie, kemudian melihat Christie belum mengenakan sabuk pengaman.


FITRA
Bu….


Christie menoleh


FITRA
(menunjuk pundak kirinya) Seatbelt-nya.

CHRISTIE
Oh, iya….


Christie meletakkan ponsel di dashboard, kemudian menarik ujung sabuk pengaman yang ada di atas pundak kirinya.


CUT TO


45. (BANDUNG) EXT. JALAN RAYA (SUMBAWA) — DAY


Kendaraan tampak padat merayap. Beberapa polisi dengan seragam cokelat dan rompi hijau muda terang tampak berjaga. Beberapa mengibaskan tangan untuk menyuruh pengendara tetap melaju, dan beberapa lainnya malah menghentikan kendaraan dan menyuruh menepi.

INTERCUT TO Taman Musik. Beberapa orang tampak berkumpul. Tampak lebih banyak polisi. Beberapa tampak berbicara dengan pengendara yang kebanyakan pengendara sepeda motor. Beberapa polisi juga tampak mengeluarkan buku tilang dan mencatat sesuatu di sana.


CUT TO


46. (BANDUNG) INT. JALAN RAYA (SUMBAWA) — DAY


Christie menarik sabuk pengaman yang ujungnya ada di atas pundak kirinya. Namun, beberapa kali ditarik, sabuk tidak bergerak.

Christie melirik Fitra. Tampak Fitra tengah konsentrasi menatap jalan di depannya.


CUT TO


47. (BANDUNG) EXT. JALAN RAYA (SUMBAWA) — DAY


Tampak semakin banyak polisi berseragam cokelat dengan rompi hijau muda terang. Seorang polisi tampak menghentikan pengendara sepeda motor tanpa helm. Pengendara tersebut kemudian digiring ke arah Taman Musik.

INTERCUT TO Taman Musik yang semakin banyak orang berkumpul.


CUT TO


48. (BANDUNG) INT. JALAN RAYA (SUMBAWA) — DAY


Christie masih berusaha menarik ujung sabuk pengaman. Namun, tali seolah tidak mau bergerak. Wajahnya mulai panik.


CHRISTIE
Fit, kok nggak bisa ditarik, ya?

FITRA
Hah? (melirik dengan wajah terkejut)


Gya yang duduk di belakang Christie kemudian mengulurkan tangannya ke arah ujung sabuk pengaman dan mencoba ikut menariknya juga.


GYA
Ya ampun. Kok keras banget, sih?


CUT TO


49. (BANDUNG) EXT. JALAN RAYA (SUMBAWA) — DAY


Para polisi yang tengah melakukan razia kendaraan tampak menatap tajam satu per satu kendaraan yang lewat. Beberapa kendaraan yang tidak memenuhi kriteria peraturan langsung diberhentikan dan digiring menepi ke Taman Musik. Kebanyakan adalah sepeda motor yang pengendaranya tidak memakai helm. Beberapa lainnya adalah kendaraan-kendaraan yang nomor polisinya tidak sesuai ketentuan, atau melewati tenggat pembayaran pajak.


CUT TO


50. (BANDUNG) INT. JALAN RAYA (SUMBAWA) — DAY


Christie dan Gya masih berupaya menarik sabuk pengaman. Sedangkan Fitra hanya bisa mengawasi sambil menyetir. Tiba-tiba, wajah Fitra berubah tegang.


FITRA
Bu, bisa lebih cepat nggak?


Christie menoleh, dan ketika Fitra memberikan kode untuk melihat ke depan, Christie pun ikut-ikutan melihat ke depan.

Dan tampaklah para polisi berseragam cokelat dengan rompi hijau terang yang tengah melakukan razia.


FITRA
Ada razia di depan! (panik)


Christie tampak kebingungan.


GYA
Pindah ke belakang aja, Chris.


Christie akhirnya mengambil ancang-ancang untuk melompat ke bangku belakang. Sayangnya, belum sempat ia melakukannya, suara peluit keburu terdengar.


SFX: PRIIIIITTT! (suara peluit)


Tampak seorang polisi menghadang dengan tatapan garang.

Christie akhirnya hanya bisa bersandar pasrah.


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar