Perjalanan Dinas (Bagian 1: Bandung-Cirebon)
2. BANDUNG - 1

6. (JAKARTA) INT. KANTOR — DAY


FLASHBACK


Text: Jakarta, Juli 2013


Christie tampak sedang berbicara dengan Bu Ning di ruangan Bu Ning.


CU: tulisan di papan meja Bu Ning; 

Kepala Bagian Kepegawaian dan Ortala, Sekretariat Direktorat Jenderal Perencanaan Wilayah, Kementerian Infrastruktur.


Christie duduk berhadapan dengan Bu Ning, dipisahkan oleh meja. Pintu di belakang Christie tampak tertutup.


BU NING
Kamu pasti tahu, kan, kalau bulan depan saya akan pensiun?

CHRISTIE
(mengangguk) Iya, Bu.

BU NING
Nah, makanya saya memanggil kamu. Saya memikirkan calon pengganti untuk jabatan kepala kepegawaian. Saya, sih, berharap pengganti saya nanti adalah orang yang sudah mengetahui ritme kerja di kepegawaian.

CHRISTIE
(kembali mengangguk) Nanti saya akan minta tolong Raffi untuk menyortir data pegawai yang sudah memenuhi persyaratan. Database kita cukup lengkap dan Raffi bisa diandalkan….

BU NING
(memotong) Bukan … bukan. (menggeleng)

CHRISTIE
Maksud Ibu?


CUT TO


7. (JAKARTA) INT. RUANG KANTOR — DAY


Bu Ning tampak berbicara dengan Christie di ruangannya. Pintu tampak ditutup. Hanya ada mereka berdua di ruangan Kepala Bagian Kepegawaian.


BU NING
Mengurusi pegawai itu tidak mudah, Chris. Urusan kepegawaian itu bukan hanya administrasi semata. Tetapi juga … feel … sense.

CHRISTIE
Oh…. (kembali mengangguk-angguk) Iya, Bu. Saya paham.

BU NING
Karena ada kalanya kelakuan pegawai itu ajaib. Jangankan di tempat lain. Di tempat kita aja ada yang begitu, kan?

CHRISTIE
(tertawa tertahan) Fitra….

BU NING
Nah! Itu dia!


CUT TO


8. (JAKARTA) INT. RUANG KANTOR — DAY


Christie tampak menggeleng-geleng, sementara Bu Ning tertawa kecil.


CHRISTIE
Mimpi apa saya punya staf kayak dia? (menggeleng-geleng) Surat cuti belum disetujui, orangnya main kabur saja.

BU NING
(tertawa) Ya udah. Khusus untuk dia, nggak apa-apa kali ini. Toh, orangnya juga bakal balik paling cepat tahun depan. 

CHRISTIE
Itu juga kalo dia lulus tepat waktu. (mendengkus)

BU NING
(tertawa) Kenapa ngomong begitu?

CHRISTIE
Soalnya saya mencium gelagat dia bakal telat lulus. Saya sudah hafal kelakuannya.

BU NING
(tertawa) Jangan begitu. Itu namanya su’uzon. (masih tertawa) Dia mau langsung tugas belajar di Bandung, kan?

CHRISTIE
Iya. Di ITB. (PAUSE) Baik, Bu. Nanti surat cutinya saya kasih ke Ibu, ya?


Bu Ning mengangguk.


CHRISTIE
Lalu, untuk calon kandidat kepala kepegawaian yang baru itu jadinya bagaimana?


FLASHBACK OFF


CUT TO


9. (BANDUNG) EXT. PINGGIR JALAN — DAY


Terlihat suasana di jalan depan kantor dengan pepohonan di sisi jalan, dan beberapa pedagang kaki lima yang menggelar lapaknya dengan memakan sebagian badan jalan.

Christie dan Gya duduk di kursi plastik yang disediakan pedagang soto gerobak. Tampak sebuah bangku plastik menjadi tempat sambal, kecap, dan dua botol teh.


GYA
Chris, itu beneran isu yang beredar, kalo ditjen tempatmu bakal pindah?

CHRISTIE
(mengaduk kuah soto dengan ogah-ogahan) Yah…. (menggantung)

GYA
Beneran? (mengambil teh botol, menyedotnya, lalu meletakkan lagi di bangku plastik)

CHRISTIE
Menurutmu?

GYA
(mengangkat bahu) Terlalu banyak isu. (menyeruput kuah soto terakhir, lalu meletakkan mangkuk di bangku plastik). Aku memang sering dengar selentingan kalo orang-orang di tempatmu banyak yang ngincer “kesempatan” (menjentikkan jari membentuk tanda petik) di tempat baru.

CHRISTIE
Siapa? (nada ogah-ogahan) (mengaduk kuah soto, kemudian meletakkan mangkuk di bangku plastik). 


Gya mengangkat bahu.


CHRISTIE (CONT’D)
Yah … ada yang pengen pindah, ada yang nggak setuju pindah….

GYA
Kalo kamu sendiri?


Christie menatap Gya, lalu tersenyum.


CHRISTIE
(bangkit) Masuk aja, yuk.


DISSOLVE TO


10. (JAKARTA) INT. RUANG KANTOR — DAY


FLASHBACK


Text: Jakarta, Juli 2013


Bu Ning tampak sedang berbicara serius dengan Christie.


BU NING
Jujur saja, Chris. Saya berpikir untuk merekomendasikan kamu ke Baperjakat.

CHRISTIE
(melongo) Saya … Bu?

BU NING
(tersenyum) Saya pikir kamu sudah cukup mampu.

CHRISTIE
Apa saya tidak terlalu muda? (ragu-ragu)

BU NING
Umur kamu berapa, sih?

CHRISTIE
37 … mau 38….

BU NING
(tersenyum) Kamu sudah cukup dewasa. Lagipula, kamu staf saya yang paling tua di ruangan ini, kan? Saya lihat kamu bisa memimpin teman-temanmu.

CHRISTIE
(menunduk) Tapi … bukannya saya … punya “catatan” khusus, ya? (nada suara meragu)


Bu Ning tersenyum.


FLASHBACK OFF


DISSOLVE TO


11. (BANDUNG) INT. RUANG RAPAT — DAY


Rapat tengah berlangsung di dalam ruangan. Terdapat meja berbentuk “U” dengan pimpinan rapat berada di sisi pangkal sementara layar presentasi terpasang di sisi terbuka.


BU SRI (PEREMPUAN, 50 TAHUN)
Penguatan SDM adalah komponen terpenting dalam organisasi. Itu sebabnya, program peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan harus dirancang seawal mungkin.


Proyektor menayangkan materi presentasi dengan judul “Grand Design Penguatan SDM Kementerian Infrastruktur”. 


BU SRI
Kita perlu melihat kebutuhan kompetensi yang pastinya disesuaikan agenda organisasi dalam satu tahun anggaran ke depan.


Para peserta rapat tampak menyimak. Beberapa mencatat di buku. Beberapa lainnya tampak membuka laptop. Ada yang langsung mengetik, dan ada juga yang mengutak-atik bahan yang akan dipresentasikan.


BU SRI
Khusus kali ini, mungkin kami akan memberikan perhatian kepada Direktorat Jenderal Perencanaan Wilayah.


Seisi ruangan sontak menoleh ke Christie. Christie sendiri tampak agak tersentak. Ia menengadah, balas menatap Bu Sri.


BU SRI
Rasanya kita tidak bisa menutup telinga terhadap berbagai isu yang beredar. Namun, secara legal, hingga detik ini Ditjen Perencanaan Wilayah masih menjadi bagian dari Kementerian Infrastruktur.


Seisi ruangan kembali menatap Christie.


BU SRI
Karena itu, untuk sementara, kebutuhan pelatihan bagi pegawai Ditjen Perencanaan Wilayah masih kita pegang.


Bu Sri melempar senyum kepada Christie.


BU SRI
Mungkin saya akan memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada Bu Christie untuk memaparkan rencana pengembangan SDM di Ditjen Perencanaan Wilayah. 


Christie mengalihkan pandangannya ke laptop. Wajahnya tampak sedikit bingung dan gundah.


BU SRI
Silakan kalau ada yang mau disampaikan, Bu Christie.

CHRISTIE
Baik, Bu. (membetulkan posisi duduk) Terima kasih atas kesempatannya. Mungkin, di sini saya juga ingin meminta masukan. Karena … jujur saja (PAUSE). 


Christie tampak memainkan mouse.


CHRISTIE
Tim kami agak blank. Yah … karena isu itu.


Seisi ruangan kembali menoleh ke arah Christie. Sebagian tampak kasak-kusuk. 


Christie menatap ke sekelilingnya, lalu menghela napas.


DISSOLVE TO



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
OK, Bunda, thanks infonya dan ilmunya. Saya lagi lanjut chapter selanjutnya.
1 bulan 1 minggu lalu
@darmalooooo dalam konteks jabatan di pemerintahan, 40 tahun pun itungannya masih muda juga, lho. sedangkan dewasa itu tidak terkait umur karena itu pilihan sikap.
1 bulan 1 minggu lalu
Bukan masalah usianya, tapi itu kata2 yang pernah saya pakai di tempat kerja saya dulu. Jadi dialog Christie dengan bu Ning, ini realiti. Kan saya baca cerita itu santai sambil bayangin tempatnya dan orangnya. Jadi, ya, kalau di saya itu, dejavu. Tanggapan orang lain2 bukan? Kalau hitungan usia, ya, dibawah 40 tahun itu dewasa. Atas 40 itu tua.
1 bulan 2 minggu lalu
@darmalooooo mmm ... nggak lucu sih sebenernya. biasa aja. di tahun 2010-an, penjabat eselon III biasanya umurnya minimal 40 tahun. kalo di bawah itu ya masih muda itungannya. tapi kalo pakai persepsi jaman sekarang yang anak muda umur 20an banyak yang udah jadi CEO, memang jadi nggak nyambung persepsinya.
1 bulan 2 minggu lalu
Mengalir ceritanya. Btw, pause itu sama dengan beat kah, dalam skrip film ini? Dan, ini syuting di Jakarta mana, Bund? Lucu ketika Christie bilang Usia dia masih muda 37 masuk 38, 🤭🤣 ternyata tertua diruangan itu.
1 bulan 2 minggu lalu