Kisah Sang Lara (Script)
28. Bagian Dua Puluh Tujuh

Penjelasan singkat : 9 tahun kemudian, Liora dan Reygan sudah menikah, dan memiliki seorang bayi laki-laki yang diberi nama Relio

ACT. 1

1. INT. RUMAH KELUARGA REYGAN - KAMAR RELIO - SAMPING BOX BAYI - MALAM HARI

Tokoh : Liora dan Relio

Liora menimang-nimang Relio agar bayi itu tertidur.

LIORA

Bernyanyi Nina Bobo seraya menatap Relio penuh kasih sayang.

Memberi Relio susu melalui botol.

Mengelus rambut Relio perlahan dan penuh kasih sayang.

RELIO

Berangsur-angsur mengantuk dan terlelap.

LIORA

Tersenyum tipis menatap Relio yang tertidur.

Menidurkan Relio pada box bayi yang ada disampingnya.

Tidur yang nyenyak ya, Nak.(penuh ketulusan)

Berjalan ke arah ruang keluarga kemudian menutup pintu kamar Relio.

2. INT. RUMAH KELUARGA REYGAN - RUANG TAMU - SOFA KELUARGA - DEPAN TELEVISI - MALAM HARI

Tokoh : Reygan dan Liora

Liora sedang menunggu kepulangan Reygan dari kantor dengan menonton siaran berita di televisi. Pada berita tersebut menayangkan sebuah informasi mengenai kebakaran lapas tempat Jessica dipenjara yang terbakar, dan berita Jessica kabur dari penjara. Di tengah kekhawatiran mereka tersebut, mereka dikejutkan dengan rumah mereka yang mendadak mati lampu.

LIORA

Berjalan menuju sofa depan tv.

Meraih remot pada meja, menekan tombolnya, kemudian menyalakan televisi.

Menyaksikan siaran televisi dengan saksama.

PENYIAR

(TAMPILAN LAYAR TELEVISI : BREAKING NEWS)

Pemirsa, sebuah kebakaran hebat menerpa Lapas Cipinang, Jakarta Timur. Kebakaran bermula dari percikan api dari salah satu sel tahanan. Pemicu kebakaran ini belum diketahui dengan pasti. Namun, diduga karena konsleting hubungan arus listrik sementara. Para narapidana yang dipenjara di tempat ini berhasil diselamatkan. Namun, dua diantara mereka justru berhasil melarikan diri dari lapas. Salah satunya adalah Jessica Safira, salah satu anggota sindikat tujuh titik tiga puluh yang menjadi pelaku pembunuhan berencana di Hotel Ciputra 9 Tahun yang lalu. Hingga saat ini, pemadam kebakaran dan para polisi sudah dikerahkan untuk mengatasi peristiwa tersebut. Sekian breaking news hari ini. Terima kasih.

LIORA

Berdiri terkejut dari sofa nya.

Jessica kabur?

Menatap seluruh penjuru rumah dengan ekspresi ketakutan.

REYGAN

Membuka pintu rumah kemudian masuk ke dalam rumah.

Aku pulang!

Melangkah menuju Liora.

LIORA

Berjalan cepat ke arah Reygan

Rey, (ekspresi ketakutan)

REYGAN

Kenapa, Ra?

LIORA

Menatap arah televisi.

A-aku ngelihat berita di tv kalau lapas tempat Jessica dipenjara kebakaran dan Jessica berhasil kabur, Rey. (intonasi cepat penuh ketakutan)

Menatap Reygan cemas.

Aku takut Jessica akan ngelakuin hal yang buruk untuk membalaskan dendamnya pada kita, Rey.

REYGAN

Memegang erat tubuh Liora untuk menenangkannya.

Jangan khawatir, Ra. Ada aku disini.

Memeluk tubuh Liora erat kemudian mengelus punggungnya.

(efek : mati lampu)

LIORA

Melepaskan pelukan tersebut.

Menatap ke arah jendela kemudian menatap Reygan cepat.

Rey, kenapa rumah kita tiba-tiba mati lampu padahal rumah tetangga terang semua?

Ini pasti ulah Jessica, Rey.

(fx : suara bayi/Relio menangis)

LIORA

Menengok cepat ke arah kamar Relio.

Hendak melangkah namun tangannya tertahan Reygan kemudian menatap Reygan cepat.

Rey, aku harus mastiin Relio baik-baik aja.

REYGAN

Menatap Liora.

Jangan pergi sendiri!

Aku yakin ini akal-akalan Jessica, Ra. (penuh penegasan)

Kita harus kesana berdua buat pastiin kondisi Relio baik-baik aja.

Mengeluarkan handphonenya sesaat menekan-nekannya untuk menghubungi petugas lapas tempat Jessica ditahan.

Menggandeng tangan Liora untuk berjalan ke arah kamar Relio.

REYGAN & LIORA

Berjalan beriringan ke arah kamar Relio.

3. INT. RUMAH KELUARGA REYGAN - KAMAR RELIO - SAMPING BOX BAYI - MALAM HARI

Tokoh : Reygan, Liora, Jessica, Relio, dan empat orang polisi.

Reygan dan Jessica terkejut melihat Jessica menggendong Relio dengan tangan kiri sebuah membawa pistol. Adegan pembunuhan Reygan dan Jessica bunuh diri.

REYGAN

Menggandeng Liora erat kemudian mendobrak pintu kamar Relio.

(efek : lampu tiba-tiba nyala)

JESSICA

Berdiri di pojok ruangan.

Menatap Reygan dan Liora dengan senyuman sinis.

Ternyata kalian datang ke sini juga.

Berjalan mendekat ke arah Reygan dan Liora dengan menggendong Relio.

REYGAN

Menodongkan pistol pada Jessica.

Jangan apa-apain Relio!

JESSICA

Menatap Reygan dengan ekspresi tajam.

Oh jadi namanya Relio.

Menatap Relio baik-baik.

Nama yang indah, seindah wajah dia saat terlelap.

Menatap wajah Liora dan Reygan secara bergantian.

Tapi sayang, kalian sepertinya nggak akan bisa melihat wajah indah ini lagi.

Menodongkan pistol ke arah Relio.

Karena gu--

(fx : tembakan pistol satu kali)

REYGAN

Menembakkan pistol ke langit-langit rumah sebagai ancaman.

Gue bilang jangan sakitin Relio! (penuh emosi)

JESSICA

Tertawa bengis.

Menatap remeh Reygan.

Sepertinya lo masih emosian kayak dulu ya?

Mengangkat salah satu alisnya.

(Jeda)

Tapi lo tenang aja, gue nggak akan sakitin bayi nggak berdosa ini.

Mengarahkan pistolnya ke arah Liora.

Menatap Liora tajam.

Karena sasaran utama gue adalah.

Menarik pelatuk pistol

(fx : bunyi tembakan tiga kali)

REYGAN

Menghalangi tembakan tersebut dengan berdiri di depan Liora.

Tertembak kemudian jatuh tersungkur pada tembakan ketiga.

LIORA

Menatap terkejut Reygan.

REYGAN?! (histeris)

Duduk dan menggoyang-goyangkan tubuh Reygan.

Rey, bangun, Rey!

Menangis menatap Reygan.

REYGAN

Membuka matanya perlahan.

Tersenyum menatap Liora.

Ra,

LIORA

Rey, kamu bertahan, ya. Aku akan panggilin am--

REYGAN

Menggelengkan kepalanya.

Enggak, Ra.

Mungkin ini balasan atas tindak kejahatan kedua orang tuaku dulu.

Aku sudah ikhlas, Ra. Jika aku meninggalkan dunia ini sekarang. (ekspresi sendu)

Kamu jaga dan rawat Relio baik-baik, yaa.

Menutup matanya. (tak sadarkan diri)

LIORA

Menggelengkan kepalanya.

Menangis menatap Reygan.

Enggak, Rey. Enggak?! (histeris)

Reygan hiks ... hiks ... hiks ...

Menangis melihat jasad Reygan.

JESSICA

Udah dramanya?

LIORA

Berdiri menatap Jessica.

Menunjuk tubuh Jessica.

Lo, lo bener-bener ya!

JESSICA

Kenapa?

LIORA

Lo bener-bener manusia yang nggak punya hati Jess!

Lo manusia jahat yang tak memiliki rasa belas kasihan

Lo--

JESSICA

Gue punya semua perasaan itu, Ra!

Gue juga bukan manusia yang gak punya hati!

Gue punya semua itu, Ra! (Menyentak Liora)

Tapi itu dulu.

Sebelum lo membalas seluruh perbuatan baik gue ke lo, dengan menjebloskan gue ke dalam penjara.

Dan sekarang?

Menodongkan pistol ke arah Liora.

Welcome to the hell, Li--

EMPAT ORANG POLISI

Tiba-tiba masuk (dari pintu masuk dua, dari jendela dua) dan mengepung Jessica

Jangan bergerak! (serentak)

Menodongkan pistol pada Jessica secara serentak.

POLISI A

Jangan bergerak atau anda kami tembak!

JESSICA

Menatap kebingungan empat orang polisi tersebut kemudian mengarahkan pistol yang ia pegang pada kepalanya, lalu menembakkannya. (bunuh diri).

Terkapar.

(fx : suara tembakan pistol satu kali)

LIORA

Terkejut menatap Jessica bunuh diri.

Jessica!

Berlari ke arah Jessica yang terkapar.

Mengambil alih gendongan Relio.

Menggoyang-goyangkan tubuh Jessica khawatir.

Jess, bangun, Jess!

Menangis.

Maafin gue, Jess hiks ... hiks ... hiks ...

JESSICA

Membuka matanya perlahan kemudian tersenyum miring menatap Liora.

Gue nggak butuh ucapan maaf dari bibir lo!

Gue juga nggak butuh belas kasihan lo!

Gue cuman mau ngelihat lo menderita selamanya.

Dan sekarang, gue mendapatkannya.

Tersenyum miring sebelum akhirnya menutup mata. (mati)

LIORA

Menggoyang-goyangkan tubuh Jessica.

JESSICA?! (berteriak)

Menangis.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar