Kisah Sang Lara (Script)
18. Bagian Tujuh Belas

ACT. 1

1. INT. RUMAH LIORA - KAMAR LIORA - MALAM HARI

Tokoh : Liora

Liora menangis sendu dalam kamarnya karena hubungannya dengan Reygan yang kandas. Namun, kedua orangtuanya tidak mengetahui hal tersebut karena sedang tidak di rumah.

LIORA

Menangis sendu.

Kenapa lo jahat banget sama gue sih, Rey?

Dan kenapa ada orang yang tega ngefitnah gue, hingga akhirnya hubungan gue sama Reygan kandas? (hiks....hiks....hiks....)

(fx : notifikasi chat masuk)

LIORA

Meraih ponsel diatas nakas, kemudian membukanya, untuk membalas chat yang masuk.

CALON PENGURUS OSIS AKT. 19/20

Kak Alvin Ketos akt. 18/19

Selamat malam guys, sorry gue ngechat selarut ini.

Tujuan gue ngechat kalian cuman mau ngingetin soal rapat besok pagi.

Jangan lupa datang tepat waktu, jam setengah tujuh pagi.

Thanks all, good night🙏🏻

+62 8774 xxxx xxx

Siap Vin

+62 1234 xxxx xxx

Oke Vin

+62 5432 xxxx xxx

Iya kak siap

Liora. N

Okey kak, siap🙏🏻

LIORA

Menghembuskan napas ringan.

Lalu mengatur posisinya untuk tidur.

ACT. 2

2. INT. SMA BAKTI NUSA - RUANG OSIS - PAGI HARI

Tokoh : Liora, Alvin, dan beberapa murid anggota OSIS

Rapat OSIS untuk membahas rencana pemilihan pengurus inti OSIS yang baru.

ALVIN

Berdiri di depan ruang OSIS menghadap seluruh anggota OSIS.

Well,

as you know, pada rapat kali ini, kita akan membahas tentang 3 orang kandidat calon pengurus inti OSIS yang baru.

Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.

Berjalan kecil ke kanan dan ke kiri.

Sebenarnya, gue sendiri udah pegang tiga nama kandidat tersebut.

Tentu aja, nama-nama yang gue pegang ini berdasarkan hasil rekomendasi guru, dan penilaian angkatan gue terhadap kinerja OSIS kalian selama ini.

Berdiri di tempatnya semula.

Memegang meja yang ada didepannya.

Tapi, tentu aja gue nggak bisa memutuskan sepihak tanpa persetujuan dari kalian, kan?

SELURUH ANGGOTA OSIS

Iya, kak. (serentak)

ALVIN

Nah,

Duduk di kursi depan meja yang tadi dipegangnya.

Oleh karena itu, gue minta ke kalian semua untuk ...

keluarkan selembar kertas, tulis tiga orang nama anggota OSIS yang menurut kalian pantas menjadi kandidat calon pengurus inti, lalu kumpulkan ke gue.

Menatap seluruh anggota OSIS.

Paham semuanya?

SELURUH ANGGOTA OSIS

Paham, kak.

ALVIN

Good.

Disamping itu, gue minta tolong Liora buat...

Menatap Liora.

LIORA

Membalas tatapan Alvin.

Iya kak, apa?

ALVIN

Tolong ambilkan map warna merah di meja depan kantor guru.

Di dalam map itu berisi daftar nama calon pengurus OSIS kelas sepuluh yang lolos seleksi, dan juga daftar kandidat calon pengurus inti OSIS rekomendasi guru, dan pengurus osis angkatan gue.

LIORA

Mengangguk paham.

Berdiri dari kursinya.

Saya ambil sekarang ya, kak?

ALVIN

Silakan.

LIORA

Melangkah menuju Alvin dengan membawa selembar kertas yang berisi daftar nama tiga orang kandidat OSIS rekomendasinya.

Menyerahkan kertas tersebut pada Alvin.

Ini kak, rekomendasi dari saya.

Saya pergi dulu.

Menunduk sopan lalu melangkah keluar dari ruangan tersebut.

3. EXT. SMA BAKTI NUSA - SEPANJANG KORIDOR RUANG GURU S/D TOILET - PAGI HARI

Tokoh : Liora, Bianca, dan dua orang siswi lain

Liora melaksanakan perintah dari Alvin untuk mengambil map warna merah tersebut. Dalam perjalanannya kembali ke ruangan OSIS, ia sempat berjalan melewati toilet, disitu ia melihat Bianca di-bully oleh teman-temannya, hingga kemudian Liora menolong Bianca.

LIORA

Mengambil map warna merah pada meja depan kantor guru. (footage)

Berjalan kembali ke arah ruang OSIS.

(fx : suara teriakan memohon ampun)

LIORA

Memberhentikan langkahnya.

Kayak ada yang teriak minta tolong dari arah toilet.

Berjalan menuju dalam toilet.

4. SMA BAKTI NUSA - TOILET PEREMPUAN - PAGI HARI

BIANCA

Merintih kesakitan, menatap memelas kedua orang siswi dihadapannya.

A-ampun.

Gue juga nggak tau kalau gue adalah pelakor dalam hubungan Reygan dan Liora.

SISWI A

Menatap sinis Bianca.

Lo pikir kita nggak tau gimana kelakuan sama Reygan dibelakang Liora ha?

BIANCA

Tapi gue beneran gak tau.

Dan Reygan juga bilang ke gue kalau Liora itu sepupunya.

SISWI B

Mengguyur Bianca dengan segayung air.

Banyak bacot lo.

SISWI A

Yang jelas kita berdua nggak peduli ya sama semua omong kosong lo itu.

SISWI B

Mengangguk

Iya. Kita juga nggak bakal ngegangguin lo kalau lo nggak ngerusak hubungan Liora sama Reygan.

LIORA

Tiba-tiba memasuki toilet.

Woi! (Berteriak)

Menatap Bianca yang meringkuk kedinginan.

Membantu Bianca untuk berdiri.

Menatap tajam siswi a dan siswi b.

Apa maksud kalian ngebully dia kayak gini?

SISWI A & SISWI B

Terdiam.

LIORA

Gue tanya, apa maksud kalian ngebully Bianca? (nada emosi)

SISWI A

Ya kita ngebully dia karena dia udah ngehancurin hubungan lo sama Reygan, Ra.

SISWI B

Harusnya lo berterimakasih sama kita, Ra.

Karena kita udah ngasih pelajaran sama cewek gatel ini. (menatap sinis Bianca)

LIORA

Pelajaran apa?

Pelajaran ngebully orang? Itu yang lo maksud pelajaran?

(jeda)

Gue kasih tau ya sama lo semua...

Menatap Bianca, Siswi A, dan Siswi B.

Bukan gue yang nulis artikel itu. Tapi, orang lain.

Ada orang yang mau ngefitnah gue.

Terserah lo bertiga mau percaya atau enggak.

Intinya gue berkata jujur dan apa adanya.

Menatap lain arah sesaat, kemudian menatap siswi A dan siswi B.

Lagian gue yang punya masalah sama Bianca juga gapapa kok. Kenapa lo berdua yang repot?

SISWI A

Ya karena kita nggak terima lo diperlakukan kayak gitu Ra.

LIORA

Menghembuskan napas ringan.

Menatap siswi A dan siswi B

Gue mau lo berdua minta maaf sama Bianca sekarang! (nada menginterupsi)

SISWI B

Menatap Liora terkejut.

Ra?

LIORA

Minta maaf atau gue laporin ke BK?

SISWI A

Berdecak kesal.

Mengulurkan tangannya pada Bianca.

SISWI B

Melakukan hal yang sama seperti siswi A.

LIORA

Ya udah, sekarang lo berdua pergi dari sini.

SISWI A dan SISWI B

Keluar dari tempat tersebut.

LIORA

Menatap Bianca kasihan.

Lo gapapa?

BIANCA

Menggelengkan kepalanya

Gapapa, Ra.

LIORA

Menatap tubuh Bianca yang basah kuyup.

Seragam lo basah semua.

Gue ambilin seragam cadangan gue yang ada di loker dulu, yaa?

Hendak melangkah pergi.

BIANCA

Mencegat tangan Liora.

Gausah Ra. (tersenyum tipis)

LIORA

Menggelengkan kepalanya.

Nope. Lo harus ganti seragam. Bentar, gue ambilin dulu.

cut to

Tempat : sama

Tokoh : Reygan, Liora, dan Bianca

LIORA

Kembali dengan membawa seragam sekolah.

Menatap kehadiran Reygan dan Bianca.

REYGAN

Berdiri menatap Liora.

Lo kan yang ngelakuin hal ini sama Bianca?

LIORA

Berjalan ke arah Bianca seraya mengabaikan pertanyaan Reygan.

Memberikan seragamnya pada Bianca.

Ini, Bi, seragam gue.

Pinjem aja. (tersenyum)

BIANCA

Mengambil seragam yang dipinjamkan Liora.

Makasih, Ra.

Menatap Reygan dan Liora secara bergantian.

Gue ganti dulu, Rey, Ra.

LIORA

Iya, ganti aja. Keburu bel masuk.

BIANCA

Berjalan ke salah satu room toilet.

REYGAN

Menatap tajam Liora.

Gue tanya sekali lagi, Lo kan yang ngelakuin hal ini ke pacar gue?

LIORA

Tersenyum miring.

Kalaupun gue jawab bukan gue pelakunya dan justru gue yang nolong Bianca, lo tetep gak bakal percaya sama gue, kan?

Menatap kearah pintu keluar toilet.

Gue pergi dulu. Awasin dan jaga terus pacar lo.

5. INT. SMA BAKTI NUSA - RUANG OSIS - PAGI HARI

Tokoh : Liora dan Alvin

LIORA

Datang kembali ke ruangan OSIS dengan ekspresi sedih.

Menghapus air matanya.

Berjalan ke arah Alvin.

Ini, kak. Map warna merahnya.

Maaf, saya lama mengantarkannya.

Karena tadi ada sedikit problem. (tersenyum sendu)

ALVIN

Menerima map tersebut.

Makasih, ya, Ra.

LIORA

Sama-sama, Kak.

Menatap seluruh ruangan OSIS itu.

Rapatnya udah selesai ya?

ALVIN

Iya, udah selesai.

Menatap Liora.

Ra,

lo kenapa nangis?

LIORA

Menggelengkan kepalanya.

Tidak, tidak apa-apa kak.

Saya permisi dulu.

Melangkah pergi.

ALVIN

Menahan tangan Liora.

Mendudukan Liora pada kursi.

Gue tau lo habis nangis.

Kenapa?

Menatap dalam Liora.

Karena permasalahan dalam hubungan lo sama Reygan yang lo tulis di--

LIORA

Bukan saya kak yang menulis artikel tersebut.

ALVIN

Maksud lo?

LIORA

Saya tidak pernah menulis artikel tersebut dalam website ataupun blog sekolah.

Karena saya berfikir, untuk apa saya mengumbar permasalahan pribadi saya.

Menatap Alvin.

Dan saya sendiri juga tidak tau siapa yang meminjam id card OSIS saya untuk menulis artikel itu.

Berdiri untuk mengambil laptop miliknya yang ia simpan dalam loker OSIS.

Kalau kakak tidak percaya, saya bisa ambilkan laptop saya, dan kakak bisa buka riwayat penggunaan situs dalam laptop saya.

ALVIN

Tersenyum tipis.

Gak perlu.

Gue percaya sama lo.

Menghembuskan napas ringan.

Nanti siang gue bakalan hapus artikel itu, jadi lo tenang aja.

LIORA

Makasih, kak.

ALVIN

Sama-sama.

Menatap Liora lagi.

Yang sabar ya, Ra.

Gue yakin, Lo bisa lewatin ini semua.

Menepuk pundak Liora.

Calon pengganti gue nggak boleh lemah.

LIORA

Menatap bingung wajah Alvin.

Maksudnya kak?

ALVIN

Iya, lo adalah calon pengganti gue.

Membuka map warna merah, menunjukkan daftar kandidat inti osis pada Liora.

Berdasarkan hasil diskusi guru, dan penilaian kinerja kalian selama satu tahun yang lalu...

(menatap papan tulis) Dan juga voting anak OSIS angkatan lo.

Menatap Liora lagi.

Lo dipercaya untuk menjadi kandidat calon inti OSIS tahun ini.

LIORA

Menatap kertas pada map merah dan tulis papan tulis secara bergantian.

Menatap Alvin.

Tapi, Kak.

Saya takut kalau image OSIS menjadi jelek karena ulah orang yang memfitnah saya kemarin.

ALVIN

Tersenyum tipis.

Permasalahan lo kemarin, nggak ada sangkut pautnya sama OSIS.

Dan lagi, itu bukan ulah lo kan? (tatapan memastikan)

LIORA

Bukan, Kak.

ALVIN

Gue bakal umumin pengakuan lo nanti siang di blog sekolah, sekaligus ngehapus artikel yang udah ditulis orang itu.

Jadi lo tenang aja.

Tatapan meyakinkan Liora.

LIORA

Menghembuskan napas ringan.

Saya pikir dahulu ya, Kak. Apakah saya akan mengambil kesempatan ini, atau tidak.

ALVIN

Gue kasih waktu tiga hari untuk memutuskan.

LIORA

Mengangguk paham.

Baik, Kak.

Menatap ke arah pintu keluar kemudian menatap Alvin lagi.

Saya pergi dulu, Kak. Makasih.

ALVIN

Iya, Ra.

LIORA

Melangkah keluar dari ruang OSIS.

ALVIN

Menatap kepergian Liora.

ALVIN (V.O)

Andai lo tau perasaan gue ke lo sejak SMP, Ra.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar