Kisah Sang Lara (Script)
8. Bagian Tujuh

ACT. 1

1. INT. RUMAH LIORA - RUANG TAMU - PAGI HARI (10.00)

Tokoh : Liora, Reygan, Alexander, Yunita, dan Rasya.

Pagi ini Reygan berkunjung ke rumah Liora karena ingin meyakinkan Alexander perihal perasaannya pada Liora. Lelaki itu berencana untuk mengungkapkan perasaannya pada Liora secara langsung didepan Alex dan Yunita. Namun sepertinya, rencana itu akan sedikit tertunda karena adanya Rasya, sepupu Liora yang masih balita dan dititipkan pada keluarga Liora hari ini.

REYGAN dan LIORA

Menatap Rasya yang dari tadi sibuk mondar-mandir di depan mereka secara bergantian.

LIORA

Menatap Yunita.

Mah, kalau Rasya ngikutin aku terus, gimana aku mau keluar sama Reygan coba?

YUNITA

Ya kamu ajaklah. Gitu doang kok repot. (ekspresi santai)

LIORA

Ya tapi, mama....

REYGAN

Eh iya tan, gapapa kok.

Menatap Liora.

Kita bawa Rasya aja Ra.

LIORA

Membalas tatapan Reygan.

Ya tapi Reygan...

REYGAN

Udah, gapapa kok Ra.

YUNITA

Tuh, Ra.

Reygan aja gapapa kok.

LIORA

Berdecak kesal.

Iya udah iya.

Menatap Rasya.

Rasya, sini dek.

Merentangkan tangannya.

Kakak gendong, kita jalan-jalan.

RASYA

Jalan-jalan? (ekspresi antusias)

LIORA

Tersenyum lebar.

Iyaa.

Sini-sini.

RASYA

Berlari menghampiri gendongan Liora.

Yey jalan-jalan!

REYGAN

Tersenyum menyaksikan hal tersebut.

Kemudian menatap Alexander dan Yunita secara bergantian.

Reygan sama Liora pergi dulu om, tan...

Berpamitan.

LIORA

Berpamitan pada Alex dan Yunita secara bergantian.

Menatap wajah Rasya.

Rasya, salaman dulu sama om dan tante...

Mengarahkan tangan Rasya untuk bersalaman.

RASYA

Diam mengikuti intruksi Liora.

YUNITA

Menepuk kepala Rasya.

Anak pintar..

Menatap Liora dan Reygan secara bergantian.

Ya udah, kalian buruan berangkat gih. Ntar keburu siang, panas lho...

REYGAN

Iya, tan. Kita berangkat dulu...

REYGAN dan LIORA

Berjalan menuju motor, kemudian menaikkinya, dan melesat pergi (acting di improve aktor/aktris)

ACT. 2

2. EXT. TAMAN KOTA - PAGI HARI - 10.30

Tokoh : Liora, Reygan, dan Rasya

Liora dan Reygan berkunjung ke taman kota untuk mengajak Rasya bermain hari ini.

REYGAN

Memarkirkan motornya.

Nah, kita udah sampai!

LIORA

Turun dari motor Reygan.

Menurunkan Rasya dari gendongannya.

Melepaskan helm yang ia kenakan, kemudian meletakkannya pada tangkai spion motor Reygan.

REYGAN

Rasya, kamu main-main dulu ya sama Kak Liora.

Kak Reygan mau ke toilet dulu.

LIORA

Mengangguk.

Merengkuh tangan Rasya.

Ayok, dek.

REYGAN

Gue ke toilet dulu ya Ra.

LIORA

Oke.

RASYA

Berlari menuju tengah taman.

Rasya dan Liora bermain kejar-kejaran di tengah taman tersebut. Mereka tampak sangat bahagia dan tertawa lepas setiap saat. (akting di improve aktor/aktris)

REYGAN

Kembali dengan membawa sekantung kresek.

Kak Reygan kembali!

Menunjukkan kantung tersebut.

Coba lihat apa yang Kak Reygan bawa...

Mengambil es krim dalam kantung tersebut, menunjukkannya pada Rasya.

Es krim!.

RASYA

Menatap takjub es krim yang dipegang Reygan.

Berlari menghampiri Reygan.

Es klim!

REYGAN

Mengangguk.

Iya, es krim dek. Rasya mau?

RASYA

Mengangguk.

Mau.

Mengarahkan tangannya pada Reygan.

REYGAN

Memberikan es krim tersebut.

LIORA

Tersenyum melihat interaksi tersebut.

Menatap Rasya.

Rasya bilang apa sayang?

RASYA

Maacih.

REYGAN

Sama-sama. (tersenyum)

Menepuk kepala Rasya.

LIORA

Mendudukan Rasya dalam pangkuannya.

Sini kakak bukain es krim nya, biar rapi.

Mengambil es krim pada tangan Rasya.

Membukakan, kemudian menyuapkannya.

REYGAN

Menatap interaksi antara Liora dan Rasya dengan tatapan teduh.

Eh, iya Ra. (ekspresi tersadar akan sesuatu)

Mengambil kantung kresek nya.

Gue juga beli es krim buat lo sama gue tadi.

Mengambil es krim tersebut kemudian menawarkannya pada Liora.

LIORA

Mengambil es krim tersebut seraya tersenyum.

Makasih Rey.

Meletakkan es krim tersebut pada sampingnya.

Gue makan habis nyiapin Rasya aja.

REYGAN

Membalas senyuman Liora.

Ra,

LIORA

Iya?

REYGAN

Soal omongan gue kemarin lusa...

LIORA

Menghentikan aktivitasnya.

Kenapa Rey?

REYGAN

Gapapa, nanti gue jelasin pas di rumah lo aja.

Reygan, Liora, dan juga Rasya menyelesaikan acara makan es krim mereka, lalu bermain-main sejenak hingga akhirnya kembali pulang.

ACT. 3

3. INT - RUMAH LIORA - RUANG TAMU - SIANG HARI (12.00)

Tokoh : Reygan, Liora, Yunita, dan Alexander

Suasana serius

ALEXANDER

Menatap Reygan tajam.

Menghembuskan napas ringan.

Kamu mau berbicara apa?

REYGAN

Saya ingin berbicara terus terang mengenai perasaan yang saya kepada putri Om...(beat)

Menatap Liora.

Liora.

LIORA

Menatap Alex dan Reygan dengan ekspresi kebingungan.

Maksudnya apa?

ALEXANDER

Berdehem ringan.

Jadi kemarin lusa papah gak sengaja denger kamu di dalam kamar gulang-guling, resah, gak karuan karena Reygan bilang dia suka sama kamu.

Nah, jadi papah nyuruh dia ngehadap papah sama mamah sekarang buat nyatain perasaan dia secara langsung di depan kita.

Mengambil secangkir kopi didepannya, lalu menyesapinya perlahan-lahan.

Menatap Reygan.

Kalau kamu beneran laki-laki, kamu gak bakal ragu ngungkapin perasaan kamu didepan kita.

Kalau beginian doang dia ragu, gimana mau minta kamu dari ayah buat dinikahin besok?

LIORA

Pah.. (ekspresi terkejut saat mendengar penuturan ayahnya)

Liora masih sma.

ALEXANDER

Misalnya.

REYGAN

Udah, gak papa Ra. Bener kata Om Alex.

ALEXANDER

O ya jelas. Saya selalu benar.

Menatap Reygan.

Jadi gimana?

REYGAN

Menarik napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya perlahan.

Menghadapkan tubuhnya pada Liora, kemudian memegang tangannya.

Menatap Liora dalam.

Ra?

LIORA

Membalas tatapan Reygan.

Iya?

REYGAN

The stars in the sky are excellent, yet I can’t have it.

The moon in the sky is pretty, however I can’t have it.

I can just see them from here.

I can just worship them from here.

I don’t need you to be similar to the stars and the moon ---

ALEXANDER

Memotong ucapan Reygan.

Omong apa kamu?

Memutarkan kedua bola matanya dengan malas.

Pakai bahasa Indonesia saja!

YUNITA

Pah...

Memegang lengan Alexander.

REYGAN

Menghembuskan napasnya.

Ra, gue suka sama lo sejak pertemuan pertama kita kala itu

Gue suka cara lo nyelesain masalah.

Sikap lo, pola pikir lo..

Dan juga senyuman lo yang selalu terbayang dalam benak gue.

Terdiam sesaat.

Menatap Liora dalam lagi.

Dan ya... perasaan itu muncul tiba-tiba...

Tanpa diduga-duga.

dan selalu bertambah setiap harinya.

Sampai pada akhirnya...

gue memutuskan untuk mengungkapkan itu kemarin lusa.

Menghembuskan napas ringan.

Gue minta maaf Ra, gue nggak bermaksud ngebuat lo bimbang dengan perkataan gue.

Menundukkan kepalanya.

LIORA

Rey, it's okay. Gapapa.

Tersenyum.

REYGAN

Mengangkat kepalanya kembali.

Tapi ada satu hal yang gue sadari Ra.

Gue sadar kalau (beat) ada laki-laki yang lebih pantes sama lo dibanding gue.

Laki-laki beruntung...

yang akan menemani lo, dalam suka maupun duka.

Sampai akhir hayat.

Tersenyum getir sambil menatap Liora.

LIORA

Rey...

Melepaskan genggaman tangan Reygan.

Jangan ngebuat gue ngerasa kalau perasaan gue sama lo selama ini hanya bertepuk sebelah tangan.. (ekspresi berkaca-kaca)

REYGAN

Dan gue yakin, laki-laki itu ada, Ra.

So...

LIORA

Plis, Rey. Stop it!

REYGAN

Can i be him?

Menatap lekat mata Liora.

Can i be a spesial person at your life?

Menarik napasnya dalam-dalam.

I fall in love with you, Ra.

So.. can i be your boyfriend?

LIORA

Menatap haru Reygan.

Kemudian menatap Alexander dan Yunita secara bergantian.

Pah, mah?

ALEXANDER dan YUNITA

Tersenyum tipis seolah menyuruh Liora mengambil keputusannya sendiri.

REYGAN

Jadi gimana, Ra?

LIORA

Mengangguk perlahan.

Yess, you can.

Tersenyum tipis.

REYGAN

Tersenyum lebar.

Makasih, Lara...

LIORA

Sama-sama.

REYGAN

Menatap Alexander dan Yunita secara bergantian.

Makasih Om, Tan.

ALEXANDER

Sama-sama.

Berdiri menghampiri Reygan.

Menepuk pundak Reygan.

Om sama tante sudah percaya sama kamu. Jadi, jangan kecewakan kami.

REYGAN

Mengangguk mantap.

Siap, om.

ALEXANDER

Tersenyum.

Menghembuskan napas ringan.

Ya sudah, sebaiknya kamu pulang sekarang. Agar bisa segera beristirahat.

Kalian bisa menghabiskan waktu lagi besok.

Menengok Liora.

Mumpung liburan.

Mengedipkan matanya.

REYGAN

Berdiri dari kursi.

Saya pamit Om, Tan.

Menyalami Alexander dan Yunita secara bergantian.

Menatap Liora.

Aku pulang dulu, Lara.

LIORA

Tersenyum tipis.

Hati-hati, Rey.

REYGAN

Melangkah pergi menuju motornya, lalu segera melesat pergi meninggalkan rumah Liora dengan perasaan senang.

Split screen : ekspresi senang Liora dan Reygan dari masing-masing kamar mereka.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar