Kepompong
penulis kacangan
Chapter #15
Surat cinta berkedok pidato
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Seharusnya aku antisipasi untuk tidak jauh mengenalmu, karena mengenalmu adalah luka.... **"Bisa tidak kamu menghitung jumlah bintang," tanyanya tetap menatap langit.Aku mengikuti instruksinya. Menggeleng."Seperti itu, jumlah rindu ini, banyak dan gak bisa dihitung.""Alay," kataku. Lalu, kami berbincang tanpa sadar menghabiskan waktu seolah enggan jika pagi yang akan datang. "Bunga?" desahannya yang lembut mengalahkan suara bibi yang sedari tadi memanggil.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1,000
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp15,000
Chapter Sebelumnya
Chapter 14
First kiss
Chapter Selanjutnya
Chapter 16
Figuran tak perlu bermimpi
Sedang Dibicarakan