Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Dunia telah hancur, dan ancaman terbesar bukan dari manusia, melainkan ketidaktahuan dan ketakutan.
Lunae, seorang gadis berusia 16 tahun, hidupnya berubah selamanya ketika perisai radiasi di sektornya hancur tanpa sebab. Terkena radiasi mematikan dari bintang 01X dan 02Y, ia berubah menjadi Sickone dikucilkan, diburu, dan dianggap sampah oleh masyarakat kota pengungsian Cherburg.
Namun, nasibnya berubah ketika ia diselamatkan oleh Elliot, seorang agen dari organisasi rahasia Resilitan sebuah landship raksasa yang menjadi tempat perlindungan bagi para Sickone dan "Infected" seperti dirinya, yang tidak hanya tumbuh sisik hitam, tetapi juga mutasi aneh seperti telinga dan ekor kucing.
Di Resilitan, Lunae menemukan tempat di mana ia bisa diterima. Di bawah bimbingan pemimpin misterius, Carius, dan didukung oleh para agen seperti Elliot dan Vulfia, Lunae harus belajar menerima dirinya yang baru dan kekuatan yang menyertainya. Namun, kedamaian itu rapuh. Sebuah konspirasi besar bernama "Broken Glass" mengintai, dan Lunae ternyata adalah salah satu kunci untuk mengungkap kebenaran kelam di balik bencana yang mengubahnya selamanya.
Apakah Lunae memiliki keberanian untuk menjadi seorang manusia yang pantas diterima?
Lunae, seorang gadis berusia 16 tahun, hidupnya berubah selamanya ketika perisai radiasi di sektornya hancur tanpa sebab. Terkena radiasi mematikan dari bintang 01X dan 02Y, ia berubah menjadi Sickone dikucilkan, diburu, dan dianggap sampah oleh masyarakat kota pengungsian Cherburg.
Namun, nasibnya berubah ketika ia diselamatkan oleh Elliot, seorang agen dari organisasi rahasia Resilitan sebuah landship raksasa yang menjadi tempat perlindungan bagi para Sickone dan "Infected" seperti dirinya, yang tidak hanya tumbuh sisik hitam, tetapi juga mutasi aneh seperti telinga dan ekor kucing.
Di Resilitan, Lunae menemukan tempat di mana ia bisa diterima. Di bawah bimbingan pemimpin misterius, Carius, dan didukung oleh para agen seperti Elliot dan Vulfia, Lunae harus belajar menerima dirinya yang baru dan kekuatan yang menyertainya. Namun, kedamaian itu rapuh. Sebuah konspirasi besar bernama "Broken Glass" mengintai, dan Lunae ternyata adalah salah satu kunci untuk mengungkap kebenaran kelam di balik bencana yang mengubahnya selamanya.
Apakah Lunae memiliki keberanian untuk menjadi seorang manusia yang pantas diterima?
Tokoh Utama
Lunae Pulchra
Apothecarius
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Rating
0
0
0
0
0
0
Total 0
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Belum ada Ulasan
Disukai
7
Dibaca
220
Tentang Penulis
M. Fagih Alhafizh
halo semua saya Muhamad Fagih Alhafizh, saya adalah seorang pelajar yang tertarik untuk bercerita. jadi mohon kerja samanya
Bergabung sejak 2025-11-03
Telah diikuti oleh 14 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari 13,774 kata pada novel
Rekomendasi dari Sci-Fi
Novel
Resilitan
M. Fagih Alhafizh
Novel
All The Things I've Done To Save You
Handi Yawan
Novel
Tawarikh Nusantara - Kitab Kesatu: Sumpah Sang Gajah Mada
Kingdenie
Novel
The Chronicle of Varnyxthris
Souvarrel Hellvaelumgladriaxus
Novel
Fantasteen: The Dark Sirius
Mizan Publishing
Novel
Metamorfosa
Siska Amelia
Novel
The Perpetual Chronicle: Fusion-Null
Faristama Aldrich
Novel
The Xbreed's Curse: Silverian
Arrin
Skrip Film
Change
just a author
Novel
The Will To Meaning
Noura Publishing
Novel
Emily of New Moon
Mizan Publishing
Novel
98 Untuk Kakek
Siti Halimah
Novel
Glitch : The Fake World
Nugroho Alif Putranto Ibrahim
Novel
Nova Nebula: the doom impact (final series) novel edison
Pikri YAnor
Novel
Neophyte : The Destroyer Weapon
Quinceline
Rekomendasi
Novel
Resilitan
M. Fagih Alhafizh
Flash
Seri Kerangka Berpikir: Sudut Pandang
M. Fagih Alhafizh
Flash
Seri Kerangka Berpikir: Logis Dan Non-Logis
M. Fagih Alhafizh
Flash
Seri Kerangka Berpikir: Konflik Sang Penggerak Plot
M. Fagih Alhafizh
Flash
Seri Suara Dan Opini : Mulut Yang Diam, Hati Yang berteriak
M. Fagih Alhafizh