Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
43
Malam Naas
Misteri

MEMBUKA mata, Tui tak melihat siapa-siapa. Bau bensin, asap dan daging terbakar menguar di udara malam. 

Ia berdiri dan berjalan ke arah sepeda motornya. Tak ada harapan lagi. Sepeda motornya ringsek, nyaris tak berbentuk. 

Aku harus menghubungi seseorang, ujar Tui, meraba-raba kantong jaketnya. Namun tak ia temukan ponselnya di sana. Mungkin jatuh, tapi di mana? 

Ternyata tak butuh waktu lama hingga ia berhasil menemukan ponsel itu. Meski, tentu saja, dengan kondisi yang sudah berkeping-keping. 

Tak ada pilihan lain. Tui berjalan menuju rumah sakit terdekat. Di depan IGD, seorang petugas menyambutnya ramah. 

"Malam, Mba. Saya korban kecelakaan. Jenazah saya masih di lokasi kejadian, di areal persawahan ke arah selatan rumah sakit ini. Tolong segera dijemput ya." 

Tui lalu masuk dan duduk di ruang tunggu. Acara TV pada tengah malam itu lumayan menghibur. ** 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Rekomendasi