Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
10
Gelas Kedua
Drama

Gelas pertama adalah obat, gelas kedua adalah racun, gelas ketiga dan seterusnya adalah Pintu ke Mana Saja. Demikian Jim mewanti-wanti dirinya setiap kali mampir di kedai Minumlah Seolah Ini Hari Terakhirmu. 

Nama yang aneh untuk sebuah tempat minum pinggir kota, tapi justru mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya. Kedai itu selalu menawarkan oase, mata air bagi orang-orang yang dahaga. 

Di sana, satu dua gelas memang tak akan pernah cukup. Kerongkonganmu seolah menjelma padang gersang yang mendamba basah. Dan glek glek glek, tiga empat lima enam tujuh gelas minuman akan mengalir ke lambungmu. 

Hari itu, Fuy hanya butuh lima gelas hingga Pintu Ke Mana Saja mengada di depannya. Ia segera masuk ke sana, menjumpai dirinya yang masih berwujud bocah tujuh tahun. 

"Kenapa kau menemuiku, Diriku?" tanya ia yang kecil. 

"Aku perlu bantuanmu. Sekarang, ikut aku!" 

Pada satu sentakan, Fuy kembali ke kedai minuman, menjumpai dirinya yang dewasa tengah mengorok di salah satu meja. 

"Tolong, biarkan aku tetap berumur tujuh!" 

Begitu terbangun, ia berjanji bahwa besok ia akan berhenti pada gelas kedua. Karena gelas pertama adalah obat, gelas kedua adalah racun - yang sudah lama ia damba. 

Namun, kau tentu tahu, ketika siapa saja kembali ke kedai Minumlah Seolah Ini Hari Terakhirmu, satu dua gelas memang tak akan pernah cukup. *

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi