When Coming Home

"Bukankah ketika itu kau berjanji mau melakukan itu? kau lupa?" Elena

"Ya. Aku melupakannya. Aku melupakannya sampai-sampai aku tak ingat kau siapa. Lantas kau mau Apa?" Elita

"Hey! Jaga bicaramu!" Elena

Beberapa peluru ditembakkan ke udara. Mereka bertengkar hingga seolah mereka tak mendengar apa yang terjadi di sekelilingnya. Belum pernah sebelumnya saudara kembar itu bertengkar sebegini besar.

"Apa aku salah? Kau yang memintaku melakukan itu untuk kepentingan kita. Seolah keuntungan dari kegiatan tak berguna itu akan terbagi rata. Nyatanya apa ha?! rupa hasilnyapun aku tak melihatnya. Kau ini bagaimana!" Elita

"Elita berhenti mengatakan itu!" Elena tak bisa berkata apa-apa

"Kenapa? kau merasa malu? Ingat ya, aku sudah melakukan seperti apa yang kau minta, bahkan aku mempertaruhkan nyawaku untuknya."

"Elita, aku tau itu. Apa kau hanya tau itu? hanya itukah yang kau tau?" Elina membentak

Dalam lorong gedung tinggi yang tidak difungsikan yang gelap dan basah itu, mereka menggunakan pakaian serba hitam dilengkapi dengan ransel juga topi di kepala masing-masing. Elina membuka penutup wajahnya juga melepaskan sarung tangannya.

"Aku memang sudah mengalihkan perhatian mereka, dan kau juga sudah berhasil mengambil chipnya. Lantas apa? pertanyaanmu lantas apa? ini pertama kali kita melancarkan aksi di bank sebesar ini. Aku sendiri pun baru menguasai medan yang terlalu luas ini. Kau tau aku sangat khawatir ketika mendengarmu berkelahi dengan satpam-satpam berbadan besar yang menghadangmu, aku bersyukur kau bisa selamat ketika itu," Elena belum selesai

"Nggak perlu basa basi! kau sudah menjual chip itu demi keuntunganmu kan! aku tahu itu." Elita

"ELITA DENGARKAN AKU!" Elena berteriak

"Apalagi yang perlu aku dengarkan? semuanya sudah jelas" Elita

"Elita, chip itu bukan kapasitas kita." Elena perlahan

"Lantas apa kau mengatakan chip itu tidak berguna?" Elita naik pitam

"Elita, chip itu dilengkapi seri yang diawasi bank dunia. Kita bisa berada dalam masalah besar jika mereka tahu kita yang mengambilnya" Elena tetap perlahan

"Apa? kenapa kau tidak mencari tahu dari dulu? Jangan jadikan ini alasanmu!" Elita

"Aku baru mengetahuinya setelah menemui Jo, aku tidak menjualnya, aku tidak memperlihatkan chipnya, aku juga tidak membuangnya, aku hanya menyembunyikannya. Suatu saat chip itu akan sangat berharga bagi kita, lihat saja. Kau akan memerlukannya, keluarkan benda itu disaat yang tepat" Elena

Suara tembakan peluru ke udara semakin dekat, Elita kebingungan. Elena dengan sigapnya menggandeng tangan Elita berlari. Itu semua tidak berguna, ketika Elena berhasil menemukan pilar beton untuk menghindari kejaran polisi itu, Elena tertembak dan terjatuh dari gedung tak berguna yang tinggi itu. Sementara Elita berhasil menyelamatkan diri di balik pilar. Begitu perhatian gerombolan polisi tertuju pada tubuh Elita yang terjatuh, dengan mengendap-endap tanpa suara Elita berhasil melarikan diri. Dari temlat Elita berdiri, tangga yerbawah gedung ini ia meninggalkan tas ransel hitamnya.Tas ransel yang sama dengab yang dibawa dipunggung Elena yang digunakan untuk melancarkan seluruh aksi pembobolannya hingga saat ini.

"Maaf," Elita mengusap air matanya dan berjalan pergi

-TAMAT-

4.1K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction