Tengkorak Kakek di Makam Pahlawan
Drama
Ayah hanya melirik ketika ibu mengatakan agar jasad kakek di makam pahlawan dipindahkan. Tak ada kata pun tak ada ekspresi berarti. Usai lirik, dia bangkit. Diraihnya gelas dan dia lemparkan ke samping kanan ibu. Gelas duralex cokelat itu langsung lebur setelah menabrak dinding, tepat di sisi kepala ibu. Beling-beling seperti pasir, berserak di lantai dan selebihnya menempel di rambut ibu, pun bajunya, serta sofa tempat duduknya. Ibu memekik. Ayah pergi, bukan lari, dia jalan dengan tenang keluar rumah.
"Ini semua untuk kita! Jangan egois!"
Ayah sepertinya tak peduli dengan suara lantang ibu. Dia su...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Tengkorak Kakek di Makam Pahlawan
Muram Batu
Novel
MAYIT
Aldi A.
Novel
Hadiah dari TUHAN
Rizky Ade Putra
Novel
After Senior High School
Elisabet Erlias Purba
Novel
CALL YOU MINE
Fadila Damayanti
Novel
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
My Soulmate
Mizan Publishing
Novel
HAPPY : Hari ini, esok atau nanti.
Yohanna Claude
Novel
IPA & IPS
Coconut Books
Novel
Secangkir Kopi Pembawa Petaka
Trinaya
Novel
Ineffable
Arsyika awalina
Novel
Apapun Bisa Kita Gapai
suci wulandari
Novel
THE LIGHT OF TEARS
Indy Nurliza Zulfianti
Novel
#teman sebelum tidur
Makrifatul Illah
Novel
Small Fry
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Tengkorak Kakek di Makam Pahlawan
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Sejakartanya Jakarta
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dilarang Berharap pada Gigi Palsu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Transkrip
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Nujum
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dongeng Pulau Merah dan Pengarangnya
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Sipanggaron
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Restaurant Jang Kie
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kerah Baju dan Balon Ungu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kisah yang Diakhiri dengan Kata Maki
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Panau Jawa
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Atas Nama Anjing
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Masjid Pensiunan
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Belalang dan Ramalan yang Tak Selesai
Muram Batu