Surat Terakhir Untuk Malam
Drama
Aku menulis kepadamu, sekali lagi, dengan cahaya lampu meja yang redup dan kaca jendela yang memantulkan wajahku sendiri. Malam ini terlalu panjang, atau mungkin akulah yang terlalu lelah. Dari kursi yang keras ini, aku menatap kota yang menjulang, berkilat seperti piring-piring kotor yang menumpuk di dapur umum. Cahaya lampu-lampu jalan tampak seperti bintang yang jatuh terlalu cepat, tak pernah sempat memberi harapan.
Kau tahu, ada detik-detik ter...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Untuk Ratusan Hari Aku Menanti
Joannes Rhino
Novel
Pangeran Charming (Twinflame)
Princess Cindy
Flash
Yang Kau Sebut Rumah
Febby Arshani
Flash
Semangkok Semesta
Silvarani
Cerpen
Surat Terakhir Untuk Malam
Renaldy wiratama
Skrip Film
Aku Menyayangimu Ayah (Script)
Rahmawati
Skrip Film
Merasuk
Dewi Yuliyanti
Skrip Film
I See You (Script)
Wildan Ravi
Skrip Film
6 Months
Melia
Flash
Pengangguran
Sulistiyo Suparno
Novel
love Mosquito
Herman Sim
Flash
Menolak Lupa 5
Shin No Hikari
Flash
Potongan-Potongan yang Tersisa
A. R. Tawira
Flash
Dora dan emon
Mahmud
Skrip Film
AS WE ARE
Ara Segara
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Surat Terakhir Untuk Malam
Renaldy wiratama
Cerpen
Bronze
Janji yang Tak Dibayar, Tak Bisa Digoreng
Renaldy wiratama
Cerpen
Bronze
Genang Luka Agustus
Renaldy wiratama
Novel
Negara, Hidup dan Mimpi
Renaldy wiratama
Cerpen
Bronze
Manusia dan Waktu
Renaldy wiratama
Cerpen
Bronze
Rakyat Dibunuh Polisi
Renaldy wiratama
Cerpen
Bronze
Mah Kameha Meha Familia
Renaldy wiratama
Cerpen
Bronze
Sepotong Ingatan
Renaldy wiratama
Cerpen
Bronze
Jangan Sentuh, Nanti Pecah
Renaldy wiratama