Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Lagi-lagi Ia terbangun dalam keadaan menangis,
Lagi dan lagi ...
Mimpi tentang masa lalu, 14 tahun yang lalu terus berulang ... saat ia masih menjadi seorang santri.
Apakah gerangan yang tersimpan dalam alam bawah sadarnya?
Adakah dendam yang belum terbalaskan?
Adakah cinta yang belum tersampaikan?
Di bawah kaki Gunung Guntur, seorang santri introvert terjebak dalam perasaan cinta dan rasa pengecutnya.
Dengan hanya bermodalkan puisi dan kepura-puraannya menjadi orang lain, ia berjuang untuk menyatakan perasaannya kepada perempuan yang ia kagumi. Apakah keberaniannya akan membuahkan hasil atau malah membawa penyesalan seumur hidup?
PEREMPUAN BERKERUDUNG BIRU MUDA
Akhirnya aku menemukan sebuah alasan,
Untuk menatap dan menetap
Bisa-bisanya Tuhan membagi terlalu banyak keindahan
pada seorang perempuan
Yang takkan habis aku nikmati dengan memandangnya
sepanjang hari
Di balik tiang mesjid ini,
Pantaskah aku menatapnya?
Akhirnya aku punya alasan untuk tidak pulang dan menangis
kepada Nenek
Garut, 06 September 2006
"FULAN" menghadirkan kisah nyata yang puitis dan menyentuh, mengungkap sisi lain kehidupan pesantren dengan keindahan masa lalu yang membayang. Sebuah cerita tentang cinta, ketakutan, dan perjalanan menemukan diri sejati.
Lagi dan lagi ...
Mimpi tentang masa lalu, 14 tahun yang lalu terus berulang ... saat ia masih menjadi seorang santri.
Apakah gerangan yang tersimpan dalam alam bawah sadarnya?
Adakah dendam yang belum terbalaskan?
Adakah cinta yang belum tersampaikan?
Di bawah kaki Gunung Guntur, seorang santri introvert terjebak dalam perasaan cinta dan rasa pengecutnya.
Dengan hanya bermodalkan puisi dan kepura-puraannya menjadi orang lain, ia berjuang untuk menyatakan perasaannya kepada perempuan yang ia kagumi. Apakah keberaniannya akan membuahkan hasil atau malah membawa penyesalan seumur hidup?
PEREMPUAN BERKERUDUNG BIRU MUDA
Akhirnya aku menemukan sebuah alasan,
Untuk menatap dan menetap
Bisa-bisanya Tuhan membagi terlalu banyak keindahan
pada seorang perempuan
Yang takkan habis aku nikmati dengan memandangnya
sepanjang hari
Di balik tiang mesjid ini,
Pantaskah aku menatapnya?
Akhirnya aku punya alasan untuk tidak pulang dan menangis
kepada Nenek
Garut, 06 September 2006
"FULAN" menghadirkan kisah nyata yang puitis dan menyentuh, mengungkap sisi lain kehidupan pesantren dengan keindahan masa lalu yang membayang. Sebuah cerita tentang cinta, ketakutan, dan perjalanan menemukan diri sejati.
Tokoh Utama
AVISENA
Hilki
#1
PROLOG
#2
14 Tahun yang lalu
#3
Ruangan Ibnu Hibban 2
#4
Kesan Pertama
#5
Ta'arruf
#6
Pertama kali melihatnya
#7
Jum'at yang dinanti-nanti
#8
Kelas 1D MTs
#9
Mitos Asrama
#10
Sang Pengantar Surat
#11
Kasus
#12
Pengkolan, Alun-alun dan Mesjid Agung
#13
Razia
#14
THB
#15
Mudik
#16
Rumah
#17
Daarul Quthni 4
#18
LIGA RG & LIGA NAQIEB
#19
Hari Pembalasan
#20
Ancol Garut
#21
PHI (Pekan Haflah Imtihan)
#22
KELAS 2 MTS
#23
Masuknya Ustadz-ustadz Killer
#24
Tragedi Oktober
#25
Ibnu Majah 3
#26
Tinggal Kenangan
#27
The Poker Community
#28
Nganjuk dan Culikong
#29
Gunung Guntur
#30
Playstation 2
#31
Drama & Konflik Angkatan
#32
Pentas Seni
#33
Rumah Yesa & Euro 2008
#34
Kelas 3 MTS
#35
Bakso Mang Jono
#36
Rapat
#37
Tragedi 3 Desember 2008
#38
Semester Terakhir
#39
Hari Kelaparan Nasional
#40
Episode-episode Terakhir
#41
Kiara Payung Sumedang
#42
Acara Perpisahan
#43
EPILOG
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
48
Dibaca
2.7k
Tentang Penulis
Avisena Sirr Zafran
-
Bergabung sejak 2024-07-22
Telah diikuti oleh 27 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 69,159 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Di Atas Kaki Sendiri
Adriani Putri
Novel
FULAN
Avisena Sirr Zafran
Skrip Film
andai
Hank Wijaya
Novel
Tentang Kisah Kita: Trilogi Novelette 3
Imajinasiku
Flash
Kesetiaan Seorang Kakek
M Fadly Hasibuan
Flash
Photos behind the bookshelf
Ang.Rose
Flash
Realita atau Mimpi yang sering di perdebatkan
Yadani Febi
Cerpen
Well-being for all is not a dream. It is possible, realizable, owing to all that our ancestors have done to increase our powers of production. We know, indeed, that the producers, although they constitute hardly one-third of the inhabitants of civilized
Miftahudin
Novel
Langit Di Negeri Sakura
Harmony Adi
Novel
JASUKE STROBERI
Aries Supriady
Novel
Terima Kasih Ayah, Aku antar ke Syurga Nya
Arwin Suripto
Novel
Agamotrop
Takiyara Tayee
Novel
KAMBOJA PUTIH
arreuvia
Novel
Kisah Empat Monyet
ASRUL AZIZ SIGALINGGING
Flash
Terbaik Selamanya
Bima Kagumi
Rekomendasi