Lelaki Bermata Teduh
Slice of Life
Seperti biasanya pagi ini setelah mandi aku terus sarapan pagi. Setelah beres semuanya kuperiksa isi tas termasuk buku-buku pelajaran, tugas guru, bekal makan minum, kemudian pamitan ke ibu dan berangkat sekolah. Sudah tiga bulan ini entah mengapa aku selalu berdebar-debar menantikan jam berangkat sekolah pagi termasuk sekarang, padahal jam keempat nanti ada mata pelajaran yang paling tidak kusukai, Kimia. Pelajaran yang aku anggap aneh dan menyebalkan, karena yang dipelajari bahan-bahan...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Lelaki Bermata Teduh
Munkhayati
Cerpen
Alien
Cassandra Reina
Cerpen
Jenazah
Rita Puspitasari
Cerpen
Uncanny Valley
Damia Nur Shafira
Cerpen
Janu Kara
RD Sinta
Cerpen
Gara-gara Uang Panaik
Kim Sabu
Cerpen
Kulkas Berbicara
Athea Magnolia
Cerpen
Pilihan Nion
Tourtaleslights
Cerpen
Tugas Nambah-Nambah
muhamad fahmi fadillah
Cerpen
The Supposer
Lail Arahma
Cerpen
Delusi
Nisa Dewi Kartika
Cerpen
Tetangga Depan Rumah
ken fauzy
Cerpen
Reruntuhan Malam
Cléa Rivenhart
Cerpen
Tanah Di Atas Mimpi
alifa ayunindya maritza
Cerpen
Jangan Mati Dulu, Dong, Bruh
Ryan Esa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Mendung Masih Bergelayut
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Sebuah Komitmen
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-5
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Di Antara Dua Perempuan
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Rencana Lain
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Hati Seorang Sahabat
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Warisan yang Terlupa
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Ketika Senja Membawa Cinta
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Nak, Ijinkan Aku Bahagia
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-6
Munkhayati
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh Part-4
Munkhayati