Beban di Pundak Pak Darmawan
Slice of Life
Jika kedermawanan adalah topeng, lalu wajah seperti apa yang sebenarnya tersembunyi di balik senyum tulus Pak Darmawan saat ia menyerahkan bantuan pada desa? Pertanyaan itu seringkali mengusik benakku, tetangga yang hanya berjarak lima rumah dari kediamannya. Pak Darmawan, bagi sebagian besar penduduk desa, adalah cerminan kebaikan. Cahaya lampu penerangan yang kini menari di sepanjang jalan sunyi, menghilangkan kegelapan yang dulu mencekam, puluhan tempat sampah berwarna cerah yang menjaga kebersihan lingkungan, bahkan perbaikan jembatan kecil di ujung desa yang seringkali licin dan membahayakan – semuanya mengalir dari kantongnya tanpa pe...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Beban di Pundak Pak Darmawan
Ron Nee Soo
Cerpen
Klung!
Zaki S. Piere
Cerpen
Menunggu Petang
spacekantor
Cerpen
Pemangsa Paling Kejam
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
TIRED
Nanar
Cerpen
Kulkas Berbicara
Athea Magnolia
Cerpen
Persetan
Yuli Harahap
Cerpen
Paduka Yang Mulyo
Kiiro Banana
Cerpen
Keputusan Abah
T. Filla
Cerpen
Wibawa Aparat & Kenaikan Harga
Yovinus
Cerpen
Ruth Pergi Sendiri ke Surga
Johanes Gurning
Cerpen
Rencana Lain
Munkhayati
Cerpen
Pleiades
Rita Puspitasari
Cerpen
Boneka Plastik
Sri Wintala Achmad
Cerpen
30
Desynata Purnamasari
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Beban di Pundak Pak Darmawan
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Saldo anda Rp.0
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Dalam Cinta Kubertanya?
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Rahma, Warnaku Abadi
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Mati Lampu
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Regulator Gas Elpiji
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Apakah Saat Ini, Aku Sedang Patah Hati
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Hak Cipta
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Lontong Sayur
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Kembalikan
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Kembali
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Happy Wedding
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Apakah ada Ruang Untuk Cinta yang Sama
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Monster
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Sabar adalah Sungai, Senyumanmu adalah Muaranya
Ron Nee Soo