Bidadari
Romantis
Awan putih berbentuk kuas melukis langit di atas beranda Cahaya dengan gradasi jingga, ungu, dan sedikit keemasan, menciptakan keheningan yang terasa begitu intim. Uap tipis berbau segar dari bumi yang baru saja dikecup hujan bercampur dengan wangi teh melati dari cangkirnya. Cahaya, dengan rambut panjang yang disampirkan ke belakang telinga, menekuk alisnya dalam konsentrasi. Buku-buku Psikologi berserakan di meja kayu kecil, saksi bisu perjuangannya menelusuri labirin pikiran manusia. Di layar laptopnya, artikel tentang teori self-determination tampak ...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Looking for j (l) o (v) (e) b
meyniara
Cerpen
Bidadari
Ron Nee Soo
Cerpen
Gadis di Bus Kota
Noer Eka
Novel
Love or Laugh
Bentang Pustaka
Novel
My Aurora
Ryesana
Novel
DANDELION
Ludiamanta
Novel
Forget Me Not
Reni Haerani Supriadi
Novel
Kembara Halimun Timur
FatmaCahaya
Novel
Rasa
Seiryu
Novel
Moon Cake
Noura Publishing
Novel
DUA LAMARAN
C R KHAN
Novel
Dialog Dari Hati
Devi kato
Novel
Bunga Matahari, Anggrek, dan Semanggi
Glorizna Riza
Novel
Di Bawah Langit Ridha-Nya
Niam Muhammad
Skrip Film
Duda-Duda Durjana
Kinanti WP
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Bidadari
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Surat dari Jakarta
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Mereka Masih di Sana
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Kata Terakhir
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Apakah Saat Ini, Aku Sedang Patah Hati
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Kebenaran yang Jauh Lebih Kelam
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Dunia yang Lebih Lengkap
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Hal yang Selalu Dipikirkan Siswa adalah Pulang
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Hak Cipta
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Nyanyian Kode
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Jebakan Untuk Wawan
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Kehendak Ronan
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Harapan Baru
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Sekolah di Tahun 1973
Ron Nee Soo
Flash
Bronze
Regulator Gas Elpiji
Ron Nee Soo