Tunggal, Ika, dan Ikan-Ikan di Kedung Mayit
9. 9
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator


1.     INT. ETX. MOBIL - MALAM

Mobil melaju cepat. Pengendaranya Durja. Ika terbaring di lantai mobil. Meringkuk. Tangan dan kaki diikat. Mulut disumbat. Mata memejam. Mobil melewati gerbang. Tulisan di samping gerbang. "Pondok Pesantren Al-Mukmin. Menerima Santri dan Mengobati Orang Gila. Pria dan Wanita."


Durja membunyikan klakson mobil. Dua orang santri gegas membuka pintu gerbang. Durjana memarkir mobil di depan bangunan utama, di samping masjid. Durjana turun dari mobil. Kiai Hilal datang menyambut. Mereka bersalaman. Kiai Hilal mengajak masuk, mempersilakan Durja duduk.


DURJA

Sepertinya anak itu kena guna-guna. Berani membantah orang tua. Tidak takut mati. Pilih minggat dari rumah demi seorang pencopet. Obati di pesantren ini sampai saya menganggap sembuh! Berapa pun biayanya akan saya tanggung!

Kiai Hilal tersenyum.


KIAI HILAL

Insya Allah kami bisa menyembuhkan anak bapak. Guna-guna itu ilmu iblis. Kami sudah biasa menangani.


Kyai Hilal melambaikan tangan ke Kadrun yang menunggu di depan pintu. Kadrun mendekat. Membungkuk-bungkuk.



KIAI HILAL

Drun, bawa pasien di mobil itu ke ruangan khusus! Hati-hati membawanya! Jangan sampai jatuh seperti kemarin.


KADRUN

Baik, Kiai!. 


2.     INT. POS - MALAM

Kadrun di pos penjagaan, mengatakan sesuatu kepada tiga orang di situ. Kadrun menunjuk dua orang yang badannya besar. Ketiganya menuju mobil. Sampai di mobil, Kadrun menyisngkan baju koko. Ditiru dua santri lain.


CUT TO:

3.     INT. MOBIL - MALAM

Di dalam mobil, Ika sudah terjaga. Mulai pulih dari pengaruh obat tidur. Matanya meneliti keadaan sekitar. Mencoba melepaskan ikatan pada pergelangan tangan. Menggerak-gerakkan kedua kaki agar tali lepas. Tiba-tiba pintu membuka. Dua orang memasuki mobil. Menggotong Ika. Ika meronta-ronta.


SANTRI 1

Drun, pegangi kakinya agar tidak meronta-ronta.


CUT TO:

Kadrun memegangi kaki Ika. Susah payah ketiganya membawa Ika ke sebuah ruangan. 


SANTRI 2

Drun, biar gampang, pintunya kamu buka.


Kadrun melepaskan kaki Ika, membuka pintu.

CUT TO :

Santri 1 dan santri 2 meletakkan Ika di lantai, di atas tikar. Ika berguling-guling. Menendang-nendang.


KADRUN


Kita buka ikatannya satu per satu Kakinya dulu. Terus tangannya. Baru nanti sumbat mulutnya.


Ika tampak tenang setelah mendengar ucapan itu. Membiarkan Kadrun membuka ikatan tali kaki. Santri 2 membuka ikatan tangan. Kedua tali terlepas. Santri 3 membuka sumbat di mulut Ika. Begitu mulut terbebas, Ika segera berteriak sekeras-kerasnya.


IKA

Gentho! Gentho! Genthooooooo!


Kadrun, santri 1, santri 2 kaget. Cepat-cepat keluar dari kamar.


CUT TO :

Kadrun mengunci. Pintu di gedor-gedor dari dalam.


IKA (O.S)

SFX : suara pintu digedor.


Gentho! Gentho! Genthooooooo....!

CUT TO:

4.     INT. RUANG TAMU - MALAM

Kiai Hilal mendongak. Mengelus dada.


KIAI HILAL

Masya Allah! Sudah parah sekali, ya? Rupanya Jin Ifrit telah beranak-pinak di tubuh putri Bapak. Ribuan jumlahnya. Tetapi Insya Allah, kami sanggup menyembuhkan.


Durjana mengangguk-angguk tak peduli.


DURJANA

Lakukan apa saja. Yang penting anak itu sembuh.


Durjana mengambil amplop dari kantong jaket.


DURJANA.

Ini biaya perawatannya. Kalau kurang besok saya tambah. Sementara biarkan anak itu di sini. Jangan dilepaskan sebelum benar-benar sembuh.


KIAI HILAL

Baik, Pak. Saya akan menjalankan amanat itu sebaik-baiknya.


DURJA

Saya pamit.


Durja berdiri, menyalami Kiai Hilal, lalu menuju mobil. Mobil bergerak, keluar dari gerbang.


IKA (O.S)

Gentho! Gentho! Genthooooooo!


FADE OUT



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar