1. ETX. HALTE - SIANG
Tunggal berdiri di dekat halte, mengamati calon penumpang angkutan. Baju lengan panjang warna cerah. Celana hitam tersetrika rapi. Sepatu kulit mengilat. Ika duduk di halte. Menunggu angkutan. Berseragam SMA. Tiba-tiba pembegal payudara itu meremas dada Ika, lalu lari. Seketika Ika mengejar sambil mengumpat-umpat.
IKA
Setan! Iblis! Bangsat!
Pembegal payudara menoleh, lalu kembali lari-lari kecil, tertawa-tawa. Tunggal melangkah seolah-olah tak peduli. Namun, begitu pembagal payudara lewat di sampingnya, Tunggal segera menyilangkan kaki. Si pembegal payudara terjerembab. Belum juga bangun, Tunggal sudah memukulinya. Ika mendekat.
IKA
Sudah, Mas! Cukup! Nanti mati!
Tunggal menghantam perut si pembegal payudara, hingga membuat tubuh itu tertekuk.
TUNGGAL
Biarkan saja mati! Hidup juga tak ada guna.
IKA
Tapi saya kan belum sempat menghajarnya?
Ika mendekati pembegal payudara, lalu menghantamkan tas sekolah ke bagian muka.
IKA
Nah, sekarang silakan kalau mau dibunuh.
Tunggal kaget mendengar ucapan itu, seketika menoleh ke Ika. Kesempatan itu digunakan pembegal payudara berdiri, lalu lari secepat-cepatnya.
IKA
Copet! Copet! Copet!
Pembegal payudara mempercepat lari. Jatuh. Berdiri lagi, lalu kembali lari.
CUT TO :
Sebuah bis berhenti di halte. Dua penumpang turun. Tiga penumpang naik. Bis melaju pelan.
CUT TO :
TUNGGAL
Bukan bis yang ditunggu?
IKA
Hmm, bukan.
TUNGGAL
Mau ke mana?
IKA
Pajang
TUNGGAL
Bus tadi kan lewat Pajang.
IKA
Bisnya bobrok. Berisik. Nunggu bis berikutnya saja.
TUNGGAL
Bukan asli sini, ya?
IKA
Bukan. Dari Jakarta. Tahu dari mana?
UNGGAL
Logatnya beda. Juga, cantik.
Ika tersipu-sipu.
IKA
Terima kasih.
TUNGGAL
Maksudku, logat kamu yang cantik.
Ika merah mukanya.
IKA
Biarin saya tidak cantik.
TUNGGAL
Kamu memang tidak cantik. Tapi cantik sekali.
Tunggal tertawa. membiarkan Ika memukuli bahu.
2. ETX. SEKOLAH - SIANG
Tunggal menjemput Ika. Memberikan boneka panda, bunga, cokelat, sapu tangan.
3. ETX. KEBUN BINATANG - SIANG
Tunggal dan Ika memberi makan monyet, menonton buaya, rusa
4. ETX. LOSMEN 1- SIANG
Tunggal dan Ika masuk losmen. Pintu ditutup.
IKA (O.S)
Aduh sakit. Jangan keras-keras!
TUNGGAL (O.S)
Ini juga sudah pelan.
IKA (O.S)
Nah, begitu. Kan lebih enak.
CUT TO
5. ETX. KAMAR 1- SIANG
Ika dan Tunggal duduk di atas kasur. Tunggal memijiti bahu Ika.
6. ETX. KAMAR 2 - SIANG
Pakaian berserakan di lantai. Kaos oblong, celana panjang, baju seragam. celana dalam. BH
7. ETX. KAMAR 3 - SIANG
Tunggal dan Ika di dalam kamar losemen. Ika tersembunyi di balik selimut. Hanya kelihatan leher hingga kepala. Tunggal berbaring di samping Ika. Telanjang dada. Pakai celana pendek.
IKA
Mas, boleh mengatakan sesuatu?
TUNGGAL
Mau mengatakan apa? Sejak kapan bicara harus minta izin?
Ikan memegang tangan Tunggal, mengelus-elus.
IKA
Takut Nanti Mas Tunggal marah.
TUNGGAL
Kenapa harus marah? Mau mengatakan apa?
IKA
Sesuatu yang sangat penting.
TUNGGAL
Sepenting apa?
IKA
Penting sekali. Lebih penting daripada berita korupsi.
TUNGGAL
Nah, berarti memang sangat penting. Apa itu?
IKA
Ika hamil, Mas.
Tunggal mengernyitkan alis.
TUNGGAL
Hamil? Sama saya? Maksudnya, berapa bukan?
Ika mengacungkan empat jari, lalu menatap Tunggal. Menunggu reaksi. Tunggal tersenyum. Mencium pipi Ika.
TUNGGAL
Besok Minggu aku akan melamarmu.
IKA
Beneran? Berani menghadapi Papa?
TUNGGAL
Tidak ada yang aku takuti di dunia ini. Termasuk papamu. Papamu bukan iblis kan?
IKA
Bukan. Papaku malaikat. Mamaku bidadari.
TUNGGAL
Nah, beres kalau begitu. Mama dan papamu sukanya apa?
IKA
Mama suka dandan. Papa suka telat. Jam tangan papa baru saja pecah. Jatuh pas di kamar mandi. Kenapa?
TUNGGAL
Besok Minggu aku akan membawakan alat rias dan jam tangan antitelat.
IKA
Punya uang?
TUNGGAL
Punya.
IKA
Dapat dari mana?
TUNGGAL
Dari mana saja. Ada di mana-mana. Tinggal mengambil.
Tunggal tersenyum. Ika tersenyum. Mencium pipi Tunggal. Tunggal masuk selimut. Keduanya tersembunyi sepenuhnya di balik selimut.
FADE OUT
8. ETX. TERAS - SIANG
Ika duduk. Berkali-kali memandang ke jalan. Berdiri, lalu duduk lagi. Masuk rumah lalu keluar lagi. Mama yang sedang menyiram bunga memperhatikan Ika.
MAMA
Kenapa, Ka? Kelihatan gelisah?
IKA
Tidak apa-apa, Ma.
MAMA
Nunggu seseorang?
IKA
I-iya, Ma.
MAMA
Teman? Atau pacar?
IKA
Ah, Mama. Mau tahu aja. Ika kan sudah kelas satu SMA. Boleh, dong pacaran?
MAMA
Mama tidak melarang pacaran. Yang penting tahu aturan. Ngerti batasan.
IKA
Ika nunggu di kamar saja. Nanti kalau ada yang datang, Ika dipanggil, ya?
MAMA
Yang akan datang, laki apa perempuan?
IKA
Nanti mama tahu sendiri.
Ika beranjak. Baru dua langkah berhenti.
IKA
Papa ke mana, Ma?
MAMA
Tadi omongnya ke rumah teman. Tumben nanya papamu? Biasanya senang kalau papamu tidak di rumah.
IKA
Sekali-kali tidak apa-apa, kan Ma.
Ika masuk kamar. Rebahan di atas kasur. Terlihat gelisah. Berkali-kali melirik jam beker di atas meja. Bangun. Keluar kamar. Berniat kembali teras, tapi batal. Masuk kamar, tengkurap.
FADE OUT