Tunggal, Ika, dan Ikan-Ikan di Kedung Mayit
8. 8
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator


1.     INT. KAMAR - SIANG

ika mau melahirkan. Dia berbaring di tempat tidur. Dada sampai kaki ditutupi jarik. Mengangkang. Mama duduk di dekat Ika. Sesekali mengelap keringat pada wajah Ika. Dukun bayi duduk di dekat kaki Ika. Menyingkap jarik, mengintip ke dalam. Wajahnya senang.


DUKUN BAYI

Sudah kelihatan, Mbak. Bayinya sudah pingin keluar. Pingin ketemu ibunya yang cantik. Ambil napas! Ambil napas! Sekarang mengejan! Seperti pas mau berak! Yang kenceng- Lebih kenceng!


BAYI (O.S)

Oek! Oek! Oek!


DUKUN BAYI

Alhamdulillah. Laki-laki.


Dukun bayi mengurusi bayi. Mama mencium pipi Ika. Mengelap keringat. Ika tersenyum.


IKA

Sesakit inikah waktu Mama melahirkan Ika?


Mama mengelus-ngelus rambut Ika.


MAMA

Mama tak pernah merasakan sakit waktu melahirkan kamu. Punya anak kamu, adalah hal paling indah dalam hidup Mama. Rasa sakit itu tak ada lagi artinya.


Mama mencium pipi Ika.


IKA

Terima kasih, Ma. Terima kasih telah menjadi mama Ika. Mama nomor satu di dunia.


Dukun bayi membedong bayi, meletakkan di samping Ika. Lalu keluar kamar. Tak sabar, Mama mengendong si bayi. Tampak bahagia, Tersenyum-senyum. Menyentuh hidung si bayi.


MAMA

Hidungnya mirip kamu, Ka. Matanya juga.


IKA

Kalau mirip Ika, berarti juga mirip Mama.


Mama membuai-buai si bayi.


MAMA

Kamu sudah menyiapkan nama?


IKA

Sudah, Ma.


MAMA

Siapa nama bocah cakep ini?


IKA

Gentho, Ma. Gentho Aleksander.


Mama mengerutkan kening. Menoleh ke Ika.


MAMA

Nama depannya itu artinya apa, Ka?


IKA

Tidak tahu. Mungkin pemain sepak bola Italia. Nama itu pemberian bapaknya.


FADE OUT


2.     INT. PENJARA - SIANG

Ika menjenguk Tunggal. Gentho dibawanya. Umur sekitar setahun lebih. Gentho berjalan-jalan di ruang tunggu tahanan.


TUNGGAL

Dua minggu lagi aku dibebaskan. Tanggal 14 Juli, sama dengan Hari kemerdekaan Amerika.

 

IKA

Aku dan Gentho akan menjemput Mas Tunggal di depan pintu gerbang. Aku dan anakmu akan berdiri di sana sebelum pukul empat. Aku sudah tak sabar menunggu. Bahkan aku sudah memberi tanda di kalender.


Tersenyum.


IKA

Mau tahu, tandanya apa?


TUNGGAL

Apa?

 

IKA

Gambar alat kelamin kita berdua. Hari pertama, kita akan bercinta semalam suntuk.


Tunggal tertawa.


TUNGGAL

Hari kedua?


IKA

Hari kedua kita akan bercinta lagi semalam suntuk


Tunggal tertawa. Bertepuk tangan.


TUNGGAL

Hari ketiga?


IKA

Ke kebun binatang tempat pertama kali Mas Tunggal menciumku. Di samping kandang moyet.


TUNGGAL

Boleh menciummu lagi? Tapi di sini?

 

IKA

Boleh banget.


Ika memejamkan mata. Menyodorkan bibir. Penjenguk tahanan lain memperhatikan. Tunggal baru akan mencium Ika. Tiba-tiba Gentho jatuh.


GENTHO

Aduh. Akit. Akinya akit.


Tunggal gegas menghampiri Gentho. Menggendong. Membujuki agar diam.


TUNGGAL

Cup! Cup! Diem. Laki-laki tidak boleh cengeng.


Tunggal masih menggendong Gentho, mendekati sipir di dekat pintu, mengatakan sesuatu. Sipir mengangguk-angguk. Gentho membawa Gentho ke dalam sel.

Ika menunggu di ruang tunggu. Membaca novel. Melihat jam pada dinding. Jarum menunjukkan pukul 15. 45.


SIPIR

Perhatian! Waktu untuk menjenguk tahanan sudah mau habis. Lima belas menit lagi.


Ika berdiri. Menuju pintu dekat sipir. Melongok ke arah Tunggal tadi membawa Gentho. Kembali duduk. Membaca novel.

JUMP CUT TO :

Ika menengok jam dinding. Sipir beranjak dari kursi. Mengambil pentungan di atas meja. Berdiri


SIPIR

Waktunya habis. Semua keluar. Cepat! Cepat! Jangan meninggalkan sampah! Bersihkan!


Pembesuk 1 bersalaman dengan napi 1. Pembesuk 2 memeluk napi 2. Pembesuk 3 menangis. Napi 3 menangis. Para napi dan para pembesuk keluar daru ruangan, kecuali Ika.


SIPIR

Mbak, waktunya sudah habis. Silakan keluar!


IKA

Tunggu sebentar, Pak! Anak saya dibawa bapaknya ke dalam.


Tunggal muncul dari balik pintu, mengendong Gentho. Ika buru-buru menghampiri. Mengambil alih Gentho.


IKA

Lama banget. Di dalam ngapain?


TUNGGAL

Aku ingin membuat kenang-kenangan di tempat ini. Gentho aku tato.


Tunggal tersenyum-senyum. Ika melotot.


IKA

Tato apa? Gambar apa?


TUNGGAL

Bukan gambar, Hanya inisial nama bapak dan ibunya.


Ika mengeryitkan dahi.

IKA

Anaknya nangis? Tatonya di bagian mana?

TUNGGAL

Tidak nangis. Justru tertawa-tawa. Mungkin geli. Kutato di bagian pantat. Nanti sampai di rumah lihat sendiri.


Tunggal menoleh ke sipir yang sedang memunguti sampah, memasukkan ke tempat sampah.


TUNGGAL

Terima kasih atas tambahan waktunya, Bang.


SIPIR

Sama-sama. Sekali-kali memberi bonus. Apalagi kamu sebentar lagi dibebaskan.


Ika menyalami Tunggal. Tapi Tunggal lalu merengkuhnya. Tunggal dan Ika berciuman. Lama. Gentho memperhatikan. Tepuk tangan dan tertawa.


FADE OUT


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar