Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Bercerita tentang seseorang yang masih terus mencari keberadaan sosok sang ibu yang telah meninggal dunia karena ia belum benar-benar merelakan kepergian sang ibu.
Premis
Seorang anak yang baru saja kehilangan ibunya yang meninggal karena sakit, berusaha mencari keberadaan ibunya melalui alat-alat yang dibelinya, yang dapat mendeteksi keberadaan makhluk yang tak kasatmata. Hal itu dilakukannya karena sang anak belum merelakan kepergiaan sang ibu.
Pengenalan Tokoh
Hani, anak kedua dari dua bersaudara merasa hidupnya tidak sama pasca meninggalnya sang ibu. Dalam hati Hani merasa takut dan belum merelakan kepergian sang ibu. Namun Hani berusaha tampil dan bersikap baik-baik saja.
Namun dibalik sikap 'baik-baik sajanya' itu, Hani belum siap atas kepergian ibunda. Karena merasa belum siap dan belum merelakan ibundanya, Hani berusaha 'mencari' keberadaan sang ibu dengan cara yang ia tahu, yaitu dengan membeli alat-alat pendeteksi yang dapat menangkap dan merekam keberadaan makhluk tak kasatmata. Dengan dibelinya alat-alat tersebut, Hani ingin tahu dan ingin merasakan keberadaan sang ibu yang diharapkannya masih ada bersama dirinya, dapat berbicara dengan dirinya bahkan untuk dapat melihat sosok sang ibu.
Hari demi hari Hani mencari, sampai suatu hari Hani hal yang tak diduga terjadi. Alat perekam milik Hani tersebut dapat menangkap suara bahkan sosok ibunya yang sudah meninggal. Mengetahui hal tersebut, Hani merasa bahagia, karena ia tahu kalau ia masih bisa berinteraksi dengan ibunya yang sudah meninggal. Hal yang membuat Hani bahagia itu pun berusaha disampaikannya kepada sang kakak, Santi. Namun respon Santi tidak seperti yang diharapkan oleh Hani. Santi tidak mempercayai bukti yang dimiliki oleh Hani tersebut. Santi merasa semua itu tidak benar. Pernyataan santi tersebut membuat Hani kecewa. Namun Hani bersikukuh dengan apa yang diyakininya tersebut dan tetap berusaha meyakinkan Santi kalau itu benar terjadi.
Tapi Santi tetap pada pendiriannya. Santi berpendapat bahwa apa yang ditangkap dan direkam oleh alat-alat milik Hani itu tidak benar-benar terjadi. Santi akhirnya menceritakan yang sebenarnya. Semua suara, gambar dan yang terekam pada alat milik Hani adalah hasil rekayasa teman Santi yang sudah sangat berpengalaman di bidang editing, desain dan animasi. Dengan bantuan temannya, Santi meminta agar apa yang diharapkan Hani selama ini seolah-olah memang terjadi. Dan terbukti, hasilnya membuat Hani percaya.
Mendengar cerita sang kakak, Hani begitu marah dan sedih. Ia marah pada sang kakak karena telah berbohong padanya dan sedih, karena apa yang diyakininya selama ini sebagai 'sosok' ibunya adalah tidak benar.
Santi yang merasa amat bersalah, berusaha menjelaskan sekaligus memahami apa yang sebenarnya terjadi. Santi menjelaskan pada Hani, kalau Hani tidak perlu takut atas kepergian sang ibu, karena walaupun ia tidak lagi dapat melihat atau berbicara dengan sang ibu, ibu akan selalu ada di hatinya, di sisinya melindunginya, karena Hani adalah anaknya.
Perlahan Hani mulai menerima semuanya. Hani mulai menata kembali hidupnya. Ia bahkan kembali melanjutkan skripsinya yang sebelumnya terhenti karena ia mengambil cuti kuliah pasca meninggalnya sang ibu. Dan ia tetap bekerja paruh waktu di kantor Santi. Kakak dan para sahabat serta teman-teman kantornya, kini selalu menjadi bagian dari kehidupan Hani.
Namun dibalik sikap 'baik-baik sajanya' itu, Hani belum siap atas kepergian ibunda. Karena merasa belum siap dan belum merelakan ibundanya, Hani berusaha 'mencari' keberadaan sang ibu dengan cara yang ia tahu, yaitu dengan membeli alat-alat pendeteksi yang dapat menangkap dan merekam keberadaan makhluk tak kasatmata. Dengan dibelinya alat-alat tersebut, Hani ingin tahu dan ingin merasakan keberadaan sang ibu yang diharapkannya masih ada bersama dirinya, dapat berbicara dengan dirinya bahkan untuk dapat melihat sosok sang ibu.
Hari demi hari Hani mencari, sampai suatu hari Hani hal yang tak diduga terjadi. Alat perekam milik Hani tersebut dapat menangkap suara bahkan sosok ibunya yang sudah meninggal. Mengetahui hal tersebut, Hani merasa bahagia, karena ia tahu kalau ia masih bisa berinteraksi dengan ibunya yang sudah meninggal. Hal yang membuat Hani bahagia itu pun berusaha disampaikannya kepada sang kakak, Santi. Namun respon Santi tidak seperti yang diharapkan oleh Hani. Santi tidak mempercayai bukti yang dimiliki oleh Hani tersebut. Santi merasa semua itu tidak benar. Pernyataan santi tersebut membuat Hani kecewa. Namun Hani bersikukuh dengan apa yang diyakininya tersebut dan tetap berusaha meyakinkan Santi kalau itu benar terjadi.
Tapi Santi tetap pada pendiriannya. Santi berpendapat bahwa apa yang ditangkap dan direkam oleh alat-alat milik Hani itu tidak benar-benar terjadi. Santi akhirnya menceritakan yang sebenarnya. Semua suara, gambar dan yang terekam pada alat milik Hani adalah hasil rekayasa teman Santi yang sudah sangat berpengalaman di bidang editing, desain dan animasi. Dengan bantuan temannya, Santi meminta agar apa yang diharapkan Hani selama ini seolah-olah memang terjadi. Dan terbukti, hasilnya membuat Hani percaya.
Mendengar cerita sang kakak, Hani begitu marah dan sedih. Ia marah pada sang kakak karena telah berbohong padanya dan sedih, karena apa yang diyakininya selama ini sebagai 'sosok' ibunya adalah tidak benar.
Santi yang merasa amat bersalah, berusaha menjelaskan sekaligus memahami apa yang sebenarnya terjadi. Santi menjelaskan pada Hani, kalau Hani tidak perlu takut atas kepergian sang ibu, karena walaupun ia tidak lagi dapat melihat atau berbicara dengan sang ibu, ibu akan selalu ada di hatinya, di sisinya melindunginya, karena Hani adalah anaknya.
Perlahan Hani mulai menerima semuanya. Hani mulai menata kembali hidupnya. Ia bahkan kembali melanjutkan skripsinya yang sebelumnya terhenti karena ia mengambil cuti kuliah pasca meninggalnya sang ibu. Dan ia tetap bekerja paruh waktu di kantor Santi. Kakak dan para sahabat serta teman-teman kantornya, kini selalu menjadi bagian dari kehidupan Hani.
Sinopsis
Disukai
0
Dibaca
1.2k
Tentang Penulis
Dian Febriyanti
-
Bergabung sejak 2020-09-12
Telah diikuti oleh 0 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Stay With Me
Dian Febriyanti
Novel
Ketika Masalahmu Adalah Perempuan
hyaeonasa
Skrip Film
Kata Sandi
Fey Mega
Flash
Nanti Kami Akan Kabarin Lagi
Reyan Bewinda
Novel
WARISAN KUSUT
Indah Fai
Flash
Bias
Faisal Susandi
Flash
Bukan Selma Karamy
Faisal Susandi
Novel
Beautiful Gadis
Anggia Novkania
Novel
Friendship
alviiswari
Flash
Teruntuk : Jika
Racelis Iskandar
Novel
You Are Too LATE
Lisnawati
Novel
Dilarang Stop
@mahartania__
Skrip Film
Karena darah kita sama, Allaniseiza
ryunee samaya
Flash
Bait Kenangan
Leni Juliany
Novel
Tersayat Sembilu
VhyDheavy
Rekomendasi